Saya dan Para Asu Itu Sama-sama Terkejut


Kami berlima bergabung di grup DJP Kuat. Masing-masing harus menuntaskan jarak 76 km dalam lomba lari virtual yang diselenggarakan oleh ASNation dalam rangka memperingati HUT ke-76 Republik Indonesia. Ada 1005 peserta yang tergabung dalam 201 tim lari mengikuti kegiatan ini.

Batas waktu menyelesaikan lari sejauh 76 km itu sebenarnya sampai tanggal 28 Agustus 2021. Namun, di grup kami diselesaikan dalam satu pekan saja kalau sanggup. Personel grup ini sama seperti tahun lalu, tidak ada yang berubah: selain saya ada Mas Bambang Tedjo, Mas Hidayat Al Ahsan, Mbak Rice Wandansari, dan Mas Dhani Restyo.

Continue reading Saya dan Para Asu Itu Sama-sama Terkejut

Advertisement

Capek-Capek Lari 10 Km Hanya Untuk Mengambil Ini


Beberapa pekan lalu, seorang pelari datang ke rumah saya pagi-pagi. Ini yang kedua kalinya ia mengambil buku dengan berlari dari rumahnya.

Sebelumnya di tahun 2020, ia pernah datang ke rumah untuk mengambil buku Orang Miskin Jangan Mati di Kampung Ini. Ceritanya pernah saya bagi di sini.

Baca Lebih Lanjut

Berapa Nilai Uang Terbesar yang Pernah Kau Temukan di Jalanan?


Banyak sekali penggoda buat para pelari. Entah sebelum atau pada saat lari.

Sebelum lari pagi engkau biasanya digoda oleh rintik hujan yang syahdu, nikmatnya rebahan, dan pikiran ingin rehat sebentar dari rutinitas lari. Namun, ketika engkau mampu mengalahkan semuanya itu, selesai sudah semuanya. Larimu akan kaujalani dengan bahagia.

Baca Lebih Lanjut

Berlari di Malam Jumat Kliwon


Sudah engap. Jalanan gelap. Malam Jumat Kliwon.

Genap satu minggu, tidak lebih, kami Tim DJP Kuat menyelesaikan lari sejauh 375 km. BC Runners berkolaborasi dengan ASNation menyelenggarakan lari virtual dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-75 Republik Indonesia. Kegiatan ini khusus untuk amtenar.

Pandemi Covid-19 membuat banyak lomba lari dibatalkan sejak Maret 2020. Untuk tetap menjaga protokol kesehatan penyelenggara kegiatan lari mengganti formatnya menjadi virtual. Peserta lomba tidak berkumpul di satu tempat dan cukup lari di lokasinya masing-masing.

Baca Lebih Lanjut

Cerita Lari Borobudur Marathon 2019: Memelihara Firaun


Saya penamat Borobudur Marathon 2019. Tahun depan bagaimana?

 

Azan Magrib berkumandang persis ketika saya sampai di Pintu I Kompleks Candi Borobudur pada Sabtu, 16 November 2019. Sebelumnya saya naik bus Damri pukul 16.00 dari Bandar udara Internasional Adisutjipto, Yogyakarta.

Dari Pintu I itu saya memesan ojek online untuk sampai di tempat bermalam Mbak Ishe Yudiwati. Ia sudah mengambil race pack saya siang tadi. Telepon saya tak diangkat ketika saya sudah sampai di sekitar tempat penginapannya. Saya hanya berbekal peta yang ia bagi via Whatsapp.

Baca Lebih Lanjut

Cerita Lari Bogor Half Marathon 2019: Melupakannya dengan Micin


DJP Runners berfoto bersama seusai mengakrabkan diri dengan aspal jalanan Bogor sepanjang 21 km yang tak genap.

 

Dengan segala keriweuhanmu dan keriweuhan yang ada di race ini, aku punya cara jitu untuk melupakannya.  Sejenak memang.

Karena ada suatu urusan yang tidak bisa kutinggalkan, pengambilan race pack Bogor Half Marathon 2019 tak bisa kulakukan sendiri. Ada teman dari DJP Runners Mas Hery Dwinanto yang berbuat elok mengambil secara kolektif.

Pada Jumat malamnya (23/8), saat aku membuka race pack itu, aku hanya bisa membatin. Tak ada brosur yang menjelaskan tentang rute lari dan lain sebagainya. Baiklah, nanti aku memeriksanya di situs webnya.

Baca Lebih Lanjut

Cerita Lari Pocari Sweat Run Bandung 2019: Dibanjur Air dan Endorfin


Aku berjanji kepadamu kalau kisah ini adalah kisah terakhir dari rentetan cerita yang kupersembahkan untukmu. Kau ingat tentang bagaimana aku sudah tiba di titik KM-35? Dan setelah itu aku selalu bilang, “Tinggal 7 km lagi, tinggal 7 km lagi, tinggal 7 km lagi.”

Iya, sampai di titik itu aku tidak merasa halu, mentalku masih utuh, dan tidak berpikir garis finis untuk tiba-tiba saja sudah ada beberapa meter di depanku. Tidak. Aku bersyukur masih bisa berlari tanpa diselingi jalan.

Baca Lebih Lanjut

Cerita Lari Pocari Sweat Run Bandung 2019: Kuntilanak Kesiangan


Di tengah kepedihan yang kaubuat, aku memilih tersenyum dan melanjutkan perjalanan menuju manzil. Menyusuri Jalan Braga.

Menjadi orang yang tertinggal di belakang itu tidak enak. Seperti kuceritakan kepadamu pada kisah yang lalu, aku tertinggal start 5 menit 23 detik dari gun time di Pocari Sweat Run Bandung (PSRB) 2019.

Rombongan besar para pelari jauh di depan. Aku menyusul satu per satu para pelari yang berlari sendirian. Sudah kuduga pace-nya melonjak jadi 6:00 menit/km di KM-1. Aku terlalu cepat berlari.

Baca Lebih Lanjut

Cerita Lari Pocari Sweat Run Bandung 2019: Terlambat Lima Menit


Di Stasiun Gambir.

Saya berangkat ke Bandung Sabtu pagi itu dengan menggunakan kereta Argo Parahyangan. Di Stasiun Gambir, Jakarta, saya sempat bertemu dengan Mas Aris pegiat lari Indorunners yang juga sama-sama akan ikut Pocari Sweat Run Bandung (PSRB) 2019, Ahad besok (28/7).

Saya baru pertama kali mengikuti PSRB. Saya akan mengikuti Full Marathon (FM) di ajang itu. Rencananya ini akan menjadi FM ketiga setelah Mandiri Jogja Marathon 2018 dan Borobudur Marathon 2018. PSRB ini merupakan palagan FM pertama saya pada 2019.

Baca Lebih Lanjut

Cerita Lari: Kejadian Lagi, Digerebek Belasan Anjing


Sebuah tempat dan waktu.

Angin berembus kencang di Gunung Geulis bakda Subuh ini. Tetapi tidak menyurutkanku untuk segera memulai lari pagi. Sudah ada target 13 km di depan. Rutenya sudah kupatok: memutari lapangan golf. Seumur-umur belum pernah ke lapangan golf.

Ada tiga hari latihan lari yang mesti kuselesaikan pada pekan ini. Hari Jumat (19/7) ini adalah hari kedua setelah kemarin saya menuntaskan 13 km yang pertama. Total ada 39 km untuk pekan ini.

Baca Lebih Lanjut