Menulis Seperti Picasso: Lima Pelajaran untuk Menarik Pembaca


Satu jam menjelang upacara daring di pagi ini.

Saya membaca surat elektronik berlangganan. Surat itu dikirim dari Jon Morrow pemilik situs web smartblogger.com. Ia membagikan tip-tip soal ngeblog. Judulnya: 5 Hard Lessons for Bloggers Struggling to Attract Readers.

Isinya menarik dan saya langsung terjemahkan serta tulis ulang untuk Anda di sini.  Berikut 5 Pelajaran buat Blogger yang Berjuang Menarik Pembaca ala Jon Morrow.

 

Pelajaran 1: Hancurkan Tembok Keempat

Jon Morrow ingin kita melupakan apa yang kita ketahui tentang penulisan formal sehingga bisa memperlakukan blog seperti percakapan dengan teman dekat. Ini penting karena menurut Morrow, blog itu bukan makalah. Blog itu media sosial, sebuah platform untuk terhubung. Lain kali, kalau kita membuat tulisan blog lagi, coba ajukan pertanyaan kepada pembaca blog, libatkan mereka, tunggu hasilnya, dan lihat perbedaannya.

Morrow benar. Blog itu media sosial, maka berinteraksilah dan gaet pembaca dengan melibatkan mereka. Cara konkretnya, yaitu dengan mengajukan pertanyaan dalam tulisan kita tersebut.

 

Pelajaran 2: Menulis Seperti Picasso

Jon Morrow mengungkapkan perkataan Picasso seperti ini: “Pelajari aturan seperti seorang profesional, sehingga Anda dapat melanggarnya seperti seorang seniman.”

Ngeblog juga sama. Peraturan tata bahasa pelajari dan kita kuasai, tetapi buang saja ke luar jendela kata Morrow. Gunakan kalimat yang tidak lengkap. Awali kalimat dengan ‘dan’ atau ‘tetapi.’ Masukkan kepribadian ke dalam tulisan Anda.

Pelajaran kedua Morrow ini mengukuhkan pelajaran pertama, yaitu mengajak pembaca terlibat dengan bahasa yang komunikatif dan cair. Maka dari itu, tata bahasa yang sudah kita pelajari dan kuasai dengan baik, jangan saklek-saklek dipakai. Judul tip kedua: menulislah seperti Picasso, menarik sekali. Pastikan kepribadian kita ada dalam tulisan kita itu.

 

Pelajaran 3: Jadilah Pemandu, Bukan Pahlawan

Jon Morrow menuntun kita untuk tidak tergoda berperan sebagai pahlawan. Orang dan kebanyakan kita berhubungan dengan kegagalan, bukan dengan pahlawan super. Jadi bagikan kisah pribadi kita pada saat membuat kesalahan, mempelajari sesuatu, dan menjadi lebih baik. Kerentanan kita menghubungkan orang.

Menurut saya, Morrow benar. Kesalahan itu sangat manusiawi. Orang itu senang belajar dari kesalahan, apalagi kesalahan orang lain. Mereka merasa memiliki orang yang sepenanggungan. Jadi tulisan kita itu menyodorkan panduan yang akan jadi pegangan pembaca. Di era sekarang, jangan flexing kesuksesan pribadi, tetapi bagi pengalaman untuk mencapai kesuksesan itu dengan tulisan bertipe “how to”.

 

Pelajaran 4: Singkirkan Jargon

Di pelajaran keempat, Jon Morrow ingin menegaskan bahwa pembaca blog itu tidak di sini untuk kuliah. Mereka ada di sini untuk pemikiran, cerita, pengalaman kita. Maka dari itu, menulislah dengan bahasa sederhana, dengan bahasa yang komunikatif, dan berbicara seperti ketika kita berbicara kepada teman sambil minum kopi. Asyik juga nih, apalagi kalau kopinya single origin. Jadi singkirkan jargon-jargon yang membosankan apalagi kalau ditulis di akhir tulisan. Klise.

 

Pelajaran 5: Merangkul Kekuatan Mendongeng

Di pelajaran kelima, Morrow menulis bahwa cerita itu memiliki kekuatan untuk memikat hati. Lain kali, alih-alih menyatakan fakta dan angka, rangkailah itu semua menjadi sebuah narasi. Kita akan melihat betapa pembaca bergantung pada setiap kata.

Fix, dahlah, orang memang suka didongengkan. Menurut saya, jangan asal cerita. Selipkan cerita yang sesuai dengan konteks tulisan kita. Jenis tulisan feature atau karya-karya fiksi memang disukai banyak pembaca.

Itulah lima pelajaran untuk bisa menarik pembaca blog agar terus datang dan membaca blog kita secara kontinu. Jon Morrow meyakinkan kita bahwa pelajaran-pelajaran ini telah teruji oleh waktu.

Sebenarnya, dan saya yakinkan kepada Anda semua, bahwa lima pelajaran ini pun bisa diterapkan untuk jenis tulisan lainnya, misalnya untuk konten di media sosial, dalam bentuk feature, kolom, dan lain sebagainya.

Semoga ini bermanfaat buat Anda semua pembaca blog rizaalmanfaluthi.com. Ada komentar dan pendapat lain soal ini? Atau ada lagi yang perlu ditambahkan sehingga menjadi enam pelajaran? Mari kita diskusi di kolom komentar.

 

***
Riza Almanfaluthi
1 Juni 2023
Foto dari artuk.org

Advertisement

Abdul Basit dan Turunnya Pajak Royalti Buat Penulis


Sejak 16 Maret 2023, penulis akan menerima royalti lebih besar daripada sebelumnya.

Ini karena Direktur Jenderal Pajak mengeluarkan Peraturan Direktur Jenderal Pajak nomor PER-1/PJ/2023 tentang Pedoman Teknis Tata Cara Pemotongan, Penyetoran, dan Pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 23 atas Penghasilan Royalti yang Diterima atau Diperoleh Wajib Pajak Orang Pribadi yang Menerapkan Penghitungan Pajak Penghasilan Menggunakan Norma Penghitungan Penghasilan Neto.

Baca lebih banyak

Sebagian Kita Menggunakan Kalender dengan Cara Keliru


Foto Leeloo TheFirst

Yusuf mengambil secarik kertas kosong untuk menuliskan daftar pekerjaan yang hendak diselesaikan seharian itu. Yusuf melakukannya setiap pagi sebelum bekerja.

Itu yang disebut sebagai merencanakan. Yang membedakan Temujin dan laki-laki seumurannya di seluruh Mongolia adalah Temujin membuat rencana, sedangkan yang lain tidak. Kelak dari sana, ia kemudian menyematkan namanya menjadi Jengish Khan dan mewariskan cikal bakal kemaharajaan yang luasnya tidak pernah tertandingi sampai saat ini.

Baca Lebih Banyak

Buku Kita Bisa Menulis: Memudahkan Saya Membayangkan Suasana


Kak Elfrida Simbolon, Fungsional Penilai Pajak Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak, memberikan testimoninya terhadap buku Kita Bisa Menulis, Belajar kepada Mereka yang Tak Menyerah.

Kata-kata kunci ulasan terhadap buku Kita Bisa menulis ini adalah, “Penyajian tulisan yang sangat detail namun tetap menarik untuk dibaca, memudahkan saya membayangkan suasana yang seperti diceritakan dalam tulisan tersebut.”

Terima kasih banyak, Kak Elfrida. Setelah membaca buku ini, saya tunggu tulisan-tulisannya. Berikut testimoninya.

** Baca Lebih Banyak

Menjadi Narasumber Kegiatan Nonkedinasan? Pegawai DJP Wajib Perhatikan Ini


Beberapa waktu yang lalu saya membahas soal prosedur meminta pegawai Direktorat Jenderal Pajak (DJP) sebagai narasumber kegiatan yang dilaksanakan oleh pihak eksternal DJP. Khususnya untuk kegiatan kedinasan. Bisa dibaca di sini.

Setelah itu banyak pertanyaan yang masuk terkait pegawai DJP yang menjadi narasumber kegiatan nonkedinasan. Tulisan ini akan membahas hal tersebut dan tidak membahas soal menjadi dosen ataupun pengajar di perkuliahan karena hal itu akan diulas di tulisan dan waktu lain.

Baca Lebih Banyak Lagi

Cara Meminta Pegawai Direktorat Jenderal Pajak Sebagai Narasumber Kegiatan


Banyak pemangku kepentingan eksternal Direktorat Jenderal Pajak (DJP) mengundang pegawai DJP sebagai narasumber kegiatan baik sebagai pembicara, pembahas, ataupun moderator.

DJP sudah mengeluarkan aturan mainnya melalui Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-26/PJ/ 2020 tentang Tata Cara Pengajuan Permohonan Penyediaan Pembicara, Pembahas, atau Moderator dalam Kegiatan Seminar, Lokakarya, Gelar Wicara, atau Kegiatan Sejenis Lainnya.

Baca Lebih Banyak

Ini Cara Daftar Magang di DJP Buat Mahasiswa


Beautiful Asia muslim lady casual wear working using laptop in m
Beautiful Asia muslim lady casual wear working using laptop in modern new normal office. Working from home, remotely work, self isolation, social distancing, quarantine for coronavirus prevention.

Beberapa waktu lalu ada yang bertanya kepada saya tentang cara magang di Direktorat Jenderal Pajak (DJP).

Dulu sebelum ada aturan soal magang dari Kementerian Keuangan, buat mahasiswa dari perguruan tinggi yang hendak magang di DJP tinggal mengajukan permohonan ke DJP secara langsung.

Baca Lebih Banyak

Setelah Presensi Logbook, Ponsel Lenyap: 7 Tip Jitu Hindari Kecopetan di Busway


Suasana lengang di dalam busway jurusan Grogol di pagi hari pada 29 Desember 2021.

Qatar lebih aman daripada Indonesia. Indonesia lebih aman daripada Amerika Serikat.

Salah satu moda transportasi massal yang paling diandalkan di masa pandemi selain KRL adalah busway. Murah, nyaman, dan banyak. Apalagi kalau berangkat menuju kantor di pagi hari. Jalanan masih sepi.

Baca Lebih Lanjut

Pengalaman Tes GeNose C19 di Stasiun Gambir


Gambar dari ugm.ac.id

Sebagai syarat perjalanan menggunakan kereta api, PT KAI mewajibkan para calon penumpang untuk menjalani tes bebas Covid-19. Sejak 5 Februari 2021, PT KAI menyediakan Tes GeNose C19 sebagai alternatif tes cepat antigen dan tes usap PCR.

Kali ini saya ingin menceritakan tentang pengalaman terbaru saya menjalani Tes GeNose C19 ini. Yang pasti karena sekarang zaman digital maka pembelian tiket dan kereta api dan pembayaran Tes GeNose C19 bisa secara daring.

Baca Lebih Lanjut

Begini Caranya Perpanjangan SIM Online Tanpa Keluar Rumah


Surat Izin Mengemudi (SIM) A dan C saya akan berakhir masa berlakunya pada akhir Juli 2021. Daripada menunda-nunda dan waktunya mepet lebih baik saya perpanjang sekarang.

Awalnya bingung mau perpanjang SIM dengan datang ke Polresta Depok, mobil keliling, atau cukup daring (ONLINE). Selama ini saya sudah mencoba dengan dua cara pertama. Akhirnya saya memutuskan untuk mencoba perpanjangan SIM secara online melalui aplikasi di HP Android. Berikut tahapan-tahapannya. Yang sabar ya bacanya.

Baca Lebih Banyak Lagi