Di Jam Sibuk


Suasana di gerbong perempuan KRL Jurusan Jakarta dari Bogor pada pagi 07 Februari 2023.

Sewaktu saya masuk gerbong KRL, saya melihat perempuan pekerja kantoran yang tidak memakai sepatu di barisan terdepan.

Karena banyak yang masuk, perempuan itu terdorong ke belakang. Ia berteriak, “Sudah penuh, cukup. Jangan paksain.” Di jam sibuk, teriakan itu tak diacuhkan.

Baca Lebih Banyak

Advertisement

Pertama Kali Satu Bingkai dengan Ibu Menteri Keuangan


Bersama Ibu Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

Ketika dihubungi oleh tim Kementerian Keuangan untuk menjadi salah satu anggota tim penulis buku Kisah di Balik Presidensi G20 Indonesia di pertengahan Agustus 2022 saya langsung mengiyakan.

Saya baru tahu di kemudian hari kalau dari Direktorat Jenderal Pajak ada dua orang lagi yang direkrut menjadi penulis yaitu Farchan Noor Rachman dan Tifara Ashari.

Continue reading Pertama Kali Satu Bingkai dengan Ibu Menteri Keuangan

Ia adalah Paul Erdos buat Saya


Siapa yang pernah badung waktu di SMA?

Saat membaca pesan Whatsapp di grup alumni SMA Negeri Palimanan pada petang ini, saya terkejut dengan sebuah tangkapan layar yang dibagikan salah satu kawan saya.

Isinya memberi kabar bahwa salah satu guru kami Bapak H Agus Sudjono meninggal dunia lima hari sebelumnya. Innalillaahi wainnailaihi roji’uun.

Baca Lebih Banyak

Dengan Laptop Ini, Yoga akan Menyusul Yogi, Penemu Rumus Matematika Persamaan Helmholtz, Insyaallah


Hari ini, Jumat, 8 Juli 2022, saya menyerahkan laptop kepada Mas Amin. Ia adalah Office Boy Direktorat Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat, DJP. Laptopnya bukan laptop bekas, melainkan laptop baru hasil donasi dari para munfiq (donatur) lintas agama.

Narasi donasi dengan judul Butuh Laptop Bekas di Hari Terakhir Program Pengungkapan Sukarela saya sebarkan pada 30 Juni 2022 di Grup Whatsapp secara terbatas dan akun Facebook saya. Selama dua hari itu terkumpul donasi sebanyak Rp8,9 juta. Belum dihitung yang langsung diterima oleh Mas Amin.

Baca Lebih Lanjut

Musibah Ini untuk Menghapus Banyak Kesalahan


Setelah menginap di rumah Bi Idah di Segeran dan sebelumnya kami mengalami musibah di jalan (Ceritanya bisa dibaca di sini), besok paginya kami berangkat ke Jatibarang untuk ziarah ke makam bapak dan mamah.

Sebelum ke makam, kami menyempatkan diri silaturahmi ke toko mebel Bi Ghoniyah. Tokonya terletak di deretan toko mebel di samping BRI Cabang Jatibarang. Ada Maman, anaknya Bi Ghoniyah, juga di sana. Ia teman masa kecil saya dulu.

Continue reading Musibah Ini untuk Menghapus Banyak Kesalahan

Disebut Begini Manusia yang Tidak Tahu Berterima Kasih


Semuanya kehendak Allah. Mengapa kami mengalami dua kejadian ini dalam waktu kurang dari 24 jam saja? Kami adalah manusia yang tidak mengetahui masa depan. Mengetahui satu detik di depan pun kami tidak bisa.

Jadi, pada Selasa, 10 Mei 2022 itu kami berangkat dari Semarang menuju Jakarta. Tepatnya pukul 12.00. Kami berangkat siang karena di pagi harinya kami harus menuntaskan urusan soal visa Ayyasy yang saat itu sedang dalam proses pengurusan tinggal di tahun keduanya di Berlin, Jerman.

Baca Lebih Lanjut

Hilang Satu Tiket Enggak Bikin Gua Berantakan


Segelas nira sebagai muasal gula aren yang baru diambil dari pohon kelapa di Magelang.

Lebaran memang menjadi momen terbaik mendapatkan hikmah dari siapa saja.

Terutama pada saat silaturahmi kepada sanak saudara. Meminta doa ketika pamit malah dibalas dengan rentetan doa panjang. Salah satunya dengan doa semoga Allah memberikanmu rezeki yang banyak dan manfaat. Kata terakhir itu menghunjam kalbu sekali. Iya benar. Apa gunanya memiliki harta banyak, tetapi tidak memberikan manfaat buat sekitar?

Baca Lebih Banyak

Nametag: Rumusnya Begini


Jumat sore itu, saya tiba di Stasiun Jurangmangu satu setengah jam menjelang berbuka puasa. Langit gelap menyisakan rintik hujan dan gegas orang-orang yang penuh harap agar mereka bisa sampai di rumah sebelum azan Magrib berkumandang.

Sebelum keluar peron stasiun saya memesan ojek daring. Pemesanan tak kunjung mendatangkan hasil. Aplikasi tidak bisa melacak keberadaan pengojek. Biasanya kalau hujan begitu memang susah mendapatkan ojek daring.

Baca Lebih Banyak

Nidya Hapsari: Hidup itu Maraton, Bukan Sprint


Di lantai 16 Gedung B Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak, INTAX menyambut Nidya Hapsari yang datang berseragam khas Kementerian Keuangan warna biru dipadupadankan dengan sweater biru tua dan kerudung motif coklat tua. Tanda pengenal bertali panjang hitam tergantung di lehernya.

Nidya menampik tawaran INTAX untuk meminum kopi. “Tadi pagi saya sudah minum kopi,” kata perempuan penggemar amerikano dingin ini dari balik maskernya. Kegemaran meminum kopi tumbuh ketika ia kuliah di Australia. “Masyarakat sana tuh embracing the coffee culture. Kopi sudah jadi kebutuhan,” ujarnya. Sampai sekarang Nidya masih menyimpan cangkir kopi andalan yang ia selalu bawa saat di sana.

Baca Lebih Banyak

Buku Sajak Itu Tiba di Masjid Nabawi


“Tiga genting jatuh di talang,” kata istri.

“Kok bisa?” tanya saya.

Baca Lebih Lanjut