Kantong Sampah, Indikator Kesalehan Kantor


Tahukah Anda kalau religiositas kantor ini diukur dari beratnya kantong sampah?

Dari laporan Statista Global Consumer Survey yang saya kutip dari Detikcom, Indonesia masuk ke dalam negara dengan tingkat religiositas 80 s.d. 99 persen.

Baca Lebih Banyak

Seperti Matahari, Tanah Basah, dan Pelangi Seusai Hujan


Jumat itu saya bersilaturahmi kepada Ibu Aan Almaidah Anwar atau A3. Beliau biasa diinisialkan seperti ini. Adanya di lantai 25 Gedung Mar’ie Muhammad Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak.

Sesaat hendak menuju meja kerjanya yang tidak berada di ruangan khusus—karena sudah menerapkan metode flexible working space (WFS)—panggilan menyeruak.

Baca Lebih Banyak

Margareta Sofyana, Ibu Kemanusiaan Rawasari


Rita di depan rumahnya.

Sosok teguh hati menyigi kesehatan dari gang sempit, pasar, sampai diskotek. Ini soal kerja kemanusiaan yang butuh napas panjang.

Perempuan itu keluar dari rumahnya yang berada di gang sempit persis ketika saya datang pada Sabtu, 9 November 2019. Ia kemudian menyilakan saya masuk ke ruang tamunya yang kecil. Ada sofa di sana dan karpet berwarna merah terhampar di lantai. Saya memilih duduk di atas karpet. Kipas yang tergantung di plafon rumah berputar dengan kecepatan normal. Sudah cukup untuk menyejukkan ruangan tak seberapa besar itu.

“Silakan diminum, Mas,” katanya. Perempuan itu, Margareta Sofyana, 47 tahun, menghidangkan segelas teh hangat yang tak elok untuk ditampik. Pagi menjelang siang itu ia tampak sederhana. Tubuhnya berbalut pakaian yang rapat mulai dari kepala sampai kaki. Wajahnya selalu dihiasi dengan senyum. Senantiasa semringah.

Continue reading Margareta Sofyana, Ibu Kemanusiaan Rawasari

Ari Maulana, Penjaga Puncak Kunjungan


Ari Maulana, 31 tahun, mengecek aplikasi percakapan di telepon genggamnya. Dahinya mengerut. Rupanya itu pesan darurat dari kawan sejawat yang berada di help desk Amnesti Pajak. “Kawan saya menanyakan apakah aplikasi e-spt bisa diunduh melalui pajak.go.id?” ujar Ari, di ruang kerjanya di Gedung Mar’ie Muhammad, Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Selasa (14/3) ini.

Maul, biasa dirinya dipanggil, sebagai admin Content Management System segera mengecek situs web pajak.go.id, situs web resmi DJP. Dari penilikannya, aplikasi itu masih bisa diunduh dan berjalan dengan normal. Segera ia membalas pesan dari kawannya itu. Sampai saat ini kondisi situs web berjalan aman dan lancar.

Continue reading Ari Maulana, Penjaga Puncak Kunjungan

Saat Stalin Sekarat



Buku Simon Sebag Montefiore, yahudi asal Inggris , berjudul Stalin: Kisah-kisah yang Tak Terungkap ini menjelaskan secara detil saat-saat terakhir dari Iosif Vissarionovich Stalin. Seorang diktator dengan 20 juta orang telah dibunuh, 28 juta dideportasi, 18 juta diantaranya diperbudak di Gulag.

Penderitaan penzalim ini ditulis di bab terakhir buku itu. Dengan bab “Catatan Tambahan” setelah Stalin mati maka ini menjadi dua bab yang sering saya baca ulang dari buku yang meraih penghargaan History Book of the Year versi British Book Awards dan Book of The Year dari belasan media massa ternama di Barat ini.

Continue reading Saat Stalin Sekarat

Kisah Nyata Pegawai DJP: Dituduh Sebagai Calon Tersangka Korupsi dan Cukuplah Allah Sebagai Saksi


KISAH NYATA PEGAWAI DJP:

DITUDUH SEBAGAI CALON TERSANGKA KORUPSI

DAN CUKUPLAH ALLAH SEBAGAI SAKSI

 

Ini kisah yang dituturkan dari teman satu direktorat Gayus Tambunan pada tahun 2010. Saat Direktorat Jenderal Pajak (DJP) diterpa badai kecaman serta pemberitaan yang begitu telanjang dan tidak seimbang karena salah satu pegawainya melanggar kode etik.

Bagaimana rasanya ketika keluarga besarnya mengejek sinis setelah menyaksikan tayangan televisi yang menyebut-nyebut namanya sebagai atasan Gayus? Bagaimana rasanya diberitakan oleh salah satu televisi nasional sebagai “calon tersangka koruptor”? Bagaimana rasanya saat turun dari pesawat ia disapa oleh penumpang yang lain dengan pertanyaan: “Ibu atasannya Gayus?”

Kisah yang diceritakan dan ditulis sendiri oleh Ibu Dwi Astuti ini bisa dibaca dalam Buku Berbagi Kisah & Harapan 2: Bertahan di Tengah Badai yang diterbitkan oleh DJP di tahun 2011 lalu. Selamat membaca.

berkah2

Buku Berbagi Kisah & Harapan: Berjuang di Tengah Badai

Baca Lebih Lanjut

MARTABAK BUAT BAPAK POLISI


MARTABAK BUAT BAPAK POLISI
Oleh: Riza Almanfaluthi

Artikel ini menjadi artikel terpilih bersama 29 artikel lainnya oleh Lembaran Kehidupan, sehingga dengan demikian karena hak miliknya telah menjadi milik situs tersebut, maka saya tidak menampilkan isi artikel di blog saya ini. Tapi saya akan tampilkan satu paragraf saja, berikut cv saya yang dikirim ke lomba tersebut.

***
Selamat Pagi Pak Polantas, semoga pagi ini adalah pagi yang indah untuk dinikmati Bapak di tengah deru mesin kendaraan dan tentunya kepulan asap hitam yang keluar dari knalpot mobil angkutan umum. Semoga pagi ini pula adalah pagi yang penuh semangat untuk menjalankan tugas mulia Bapak, mengatur lalu lintas dan melayani masyarakat dengan sebaik-baiknya. Semoga pagi ini pun adalah pagi yang penuh kebahagiaan karena anak dan istri di rumah baik-baik dan sehat-sehat saja, cukup makan dan cukup pendidikan.

***

BIODATA SINGKAT

Nama : Riza Almanfaluthi, S.Sos. MM
Tempat/tanggal lahir : Jatibarang, 24 Juli 1976
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status : Menikah dengan satu istri dua anak
Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil
NIP : 060089098
Pangkat/Gol. Ruang : Penata Muda/IIIa
Jabatan : Account Representative
Alamat Kantor : Kantor Pelayanan Pajak Penanaman Modal Asing Empat
Jalan Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan
12750
Alamat Rumah : Komplek Puri Bojong Lestari Blok
Alamat email : almanfaluthi at gmail.com
riza.almanfaluthi at pajak.go.id
URL : https://dirantingcemara.wordpress.com

Riwayat Pendidikan:
– Sekolah Dasar Negeri Pendowo V (lulus tahun 1988);
– Sekolah Menengah Pertama Negeri I Jatibarang (lulus tahun 1991);
– Sekolah Menengah Atas Negeri Palimanan (lulus tahun 1994);
– Program Diploma Keuangan Spesialisasi Perpajakan, Badan Pendidikan dan Latihan
Keuangan, Departemen Keuangan (lulus tahun 1997);
– Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi – Lembaga Adminsitrasi Negara Republik Indonesia (STIA LAN RI) Jurusan Administrasi Bisnis (lulus tahun 2002);
– Program Pascasarjana Magister Manajemen Universitas Bhayangkara Jakarta Raya (lulus tahun 2007).

RIWAYAT TANPA CELA


Jangan pernah menemukan aib dan kesalahan diri saya pada tulisan kali ini. Yang engkau akan temukan adalah keistimewaan, prestasi dan penghargaan saya. Yah, wajar saja namanya juga riwayat hidup dari sebuah karya tulis. Padahal begitu banyak aib dan kesalahan pada diri yang rentan ini, tapi memang Allah sengaja telah menutupi semuanya itu dari pandangan orang lain.
Tinggal bagaimana saya bisa mempertahankan status di bawah perlindungan itu sampai di hari hisab nanti. Karena Allah akan mempertontonkan aib hamba-Nya yang tidak bisa menahan diri dari mempertunjukkan aib orang lain kepada khalayak yang lebih ramai.
So, terima sajalah orang ganteng ini mempertunjukkan riwayatnya. Tetapi sebelumnya saya kudu mempertunjukkan dalilnya kepada Anda semua. Kenapa riwayat hidup ini isinya cuma pujian belaka.
Riduwan (2004) pernah menulis:
Riwayat hidup dibuat secara padat dan hanya menyampaikan hal-hal yang relevan dengan kegiatan ilmiah, tidak semua informasi tentang yang bersangkutan dimuat. Isinya berupa: nama lengkap, tempat tanggal lahir, riwayat pendidikan, riwayat pekerjaan, dan jabatan (bila telah bekerja); prestasi-prestasi yang pernah dicapai dan karya ilmiah (publikasi) yang telah dihasilkan atau diterbitkan. Riwayat hidup dapat dibuat dengan gaya butir perbutir atau gaya esai yang padat.
Nah loh, betulkan? Riwayat hidup ini terpampang tanpa dosa yang ada hanya prestasi ilmiah, prestasi dunia. Prestasi akhirat? Cukup Dia saja yang tahu. Kalau semua orang tahu, ujian keihlasan akan datang membadai dan jika tiada tertahankan akan mencerabut semua imbalan kebaikan itu dan menjadi sia-sia, nihil. Orang pajak kiranya sudah memahami rasanya melihat kenihilan SPT. Empet…orang kaya kok gak mau bayar pajak.
Sekali lagi, terima sajalah orang ganteng ini memaparkan hidupnya kepada Anda semua. Anda muak dan mau muntah? Muntah saja sana, soalnya saya sudah muntah duluan sedari tadi. (He…he…he…).

RIWAYAT HIDUP

Riza Almanfaluthi, S.Sos., lahir di Jatibarang, Indramayu, Jawa Barat, tanggal 24 Juli 1976. Pendidikan mulai Sekolah Dasar Negeri Pendowo V (1988), Sekolah Menengah Pertama Negeri I Jatibarang (1991), Sekolah Menengah Atas Negeri Palimanan (1994), kemudian menempuh pendidikan di perguruan tinggi kedinasan Program Diploma Keuangan Spesialisasi Perpajakan, Badan Pendidikan dan Latihan Keuangan, Departemen Keuangan selama tiga tahun. Dan setelah lulus di tahun 1997 langsung ditempatkan di Jakarta, tepatnya di Kantor Pelayanan Perpajakan Penanaman Modal Asing (KPP PMA) Tiga.
Tahun 1999 di kantor tersebut terpilih sebagai salah satu karyawan teladan. Dengan hobi membaca dan menulisnya, pernah memenangkan perlombaan menulis untuk menyambut bulan ramadhan yang diselenggarakan oleh Masjid Perkantoran di komplek pajak Kalibata. Sempat tulisannya dimuat di Berita Pajak, media komunikasi untuk para pegawai dan praktisi perpajakan.
Agar kemampuan menulisnya tetap terasah, selain mengajar di berbagai tempat kursus pajak, secara kontinyu mengasuh sebuah blog pribadi di intranet yang terpublikasikan ke seluruh kantor perpajakan di Indonesia. Sampai saat ini tulisannya sudah mencapai 240 artikel yang merupakan karya pribadi di dalam blog tersebut.
Pada tahun 2000 melanjutkan kuliah di sekolah kedinasan khusus untuk Pegawai Negeri Sipil, pegawai Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah yaitu Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi – Lembaga Adminsitrasi Negara Republik Indonesia (STIA LAN RI) dengan mengambil program studi Manajemen Ekonomi Publik.
Lulus tahun 2002 setelah menyelesaikan tugas akhir berupa skripsi dengan judul: Kajian Terhadap Penatausahaan Surat Pemberitahuan Masa Pajak Penghasilan Final Pada Kantor Pelayanan Pajak Penanaman Modal Asing Tiga, dan memperoleh predikat cumlaude setelah dapat mempertahankan karya ilmiah tersebut di hadapan sidang yudisium.
Mendapat kenaikan pangkat yang dipercepat setelah lulus Ujian Penyesuaian Kenaikan Pangkat V yang diselenggarakan oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Departemen Keuangan Republik Indonesia di tahun 2003.
Dan setelah melewati seleksi pegawai untuk ditempatkan di lingkungan kantor Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dengan sistem administrasi moderen, pada tahun 2004 diangkat sebagai Account Representative Wajib Pajak Pertambangan Emas di KPP PMA Tiga, sebuah jabatan baru di struktur organisasi DJP dalam rangka kerja nyata pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Dengan menduduki jabatan baru tersebut mengakhiri jabatan yang selama ini dipegang yakni sebagai Juru Sita Pajak Negara, sebuah profesi yang didapat dengan mengikuti pendidikan dan pelatihan (diklat) teknis substantif selama 95 jam pelajaran dan lulus dengan menduduki rangking pertama pada angkatan diklat tersebut.
Setelah 8 tahun 7 bulan dan 7 hari berada di KPP PMA Tiga, pada Juli 2006 pindah tugas ke KPP PMA Empat tetap sebagai Account Representative dan membina Wajib Pajak Penanaman Modal Asing Industri Alas Kaki.
Aktivitas lainnya yang ditekuni saat ini adalah sebagai moderator sebuah forum diskusi sebuah situs Islam di Intranet dan dalam proses penyusunan ebook artikel pribadi yang akan dipublikasikan secara gratis di dunia maya kepada siapa saja yang berminat.
*****

Supaya saya tidak dianggap asal ”njeplak” ini dia maraji’nya:
Riduwan. (2004). Metode & Teknik Menyusun Tesis, Cetakan Kedua. Bandung: Alfabeta, cv.

riza almanfaluthi
dedaunan di ranting cemara
09:37 21 Januari 2007