Membaca Tanda-Tanda


Tahukah Anda kalau masih ada 2,7 juta penduduk Indonesia yang tidak bisa membaca?

Beberapa perjalanan saya keluar daerah karena penugasan selalu diiringi dengan diskusi dunia penulisan dan perbukuan.

CEO Maghza Pustaka Iqbal Dawami, jauh-jauh dari Pati, datang menemui saya di sebuah lobi penginapan di Yogyakarta. Kami mengobrol intens selama dua jam sambil meminum kapucino dan memakan pisang goreng. Kudapan lezat itu dimasak langsung oleh koki penginapan.

Baca Lebih Banyak

Advertisement

[Feature] Penamat 264 Km: 90 Persen Soal Mental, Sisanya Fisik


Muhammad Ady Sucipto Rachmat meneteskan air matanya saat menceritakan pengalaman memasuki garis finis usai berlari sejauh 264 km dalam Jogja Ultra Charity 264K di Yogyakarta kepada Intax. “Senang campur sedih. Pengen nangis,” kata lelaki yang akrab disapa Acip, “tetapi tidak bisa karena pada saat itu suasananya ramai sekali.”

Istri, satu anaknya, dan Sakiyakerti—sesama anggota DJP Runners yang untuk acara ini menjadi panitia—menyambut Acip di garis finis. Acip mampu menyelesaikan ratusan kilometer jarak itu dalam waktu lima hari yang terbagi 26 putaran mulai 28 Oktober sampai 1 November 2020. Setiap putaran berjarak lebih dari 10 km mengelilingi bagian kota. “Perlu strategi khusus untuk menyelesaikannya,” ujar Acip.

Baca Lebih Lanjut

Cerita Lari Borobudur Marathon 2019: Memelihara Firaun


Saya penamat Borobudur Marathon 2019. Tahun depan bagaimana?

 

Azan Magrib berkumandang persis ketika saya sampai di Pintu I Kompleks Candi Borobudur pada Sabtu, 16 November 2019. Sebelumnya saya naik bus Damri pukul 16.00 dari Bandar udara Internasional Adisutjipto, Yogyakarta.

Dari Pintu I itu saya memesan ojek online untuk sampai di tempat bermalam Mbak Ishe Yudiwati. Ia sudah mengambil race pack saya siang tadi. Telepon saya tak diangkat ketika saya sudah sampai di sekitar tempat penginapannya. Saya hanya berbekal peta yang ia bagi via Whatsapp.

Baca Lebih Lanjut

Gelar Jambore Komunitas, Buktikan DJP Merajut Negeri


Direktorat Jenderal Pajak (DJP) menggelar Jambore Komunitas DJP bertajuk Pajak Merajut Negeri yang mengumpulkan komunitas hobi di lingkungan DJP di kompleks perkantoran Kantor Wilayah DJP Jakarta Khusus, Kalibata, Jakarta (Sabtu, 31/08).

“Tolong diingat, harapan dari bapak presiden dan ibu menteri. Dengan pluralitas yang ada sekarang ini kita sedang ditantang, diajak untuk selalu bersatu dengan banyaknya perbedaan, tetapi mengakui perbedaan kemudian meng-create kebersamaan sehingga perbedaan tersebut menjadi suatu hal yang baik bagi kita,” kata Direktur Jenderal Pajak Robert Pakpahan dalam sambutannya.

Baca Lebih Lanjut

Cerita Lari Bogor Half Marathon 2019: Melupakannya dengan Micin


DJP Runners berfoto bersama seusai mengakrabkan diri dengan aspal jalanan Bogor sepanjang 21 km yang tak genap.

 

Dengan segala keriweuhanmu dan keriweuhan yang ada di race ini, aku punya cara jitu untuk melupakannya.  Sejenak memang.

Karena ada suatu urusan yang tidak bisa kutinggalkan, pengambilan race pack Bogor Half Marathon 2019 tak bisa kulakukan sendiri. Ada teman dari DJP Runners Mas Hery Dwinanto yang berbuat elok mengambil secara kolektif.

Pada Jumat malamnya (23/8), saat aku membuka race pack itu, aku hanya bisa membatin. Tak ada brosur yang menjelaskan tentang rute lari dan lain sebagainya. Baiklah, nanti aku memeriksanya di situs webnya.

Baca Lebih Lanjut

Cerita Lari Pocari Sweat Run Bandung 2019: Dibanjur Air dan Endorfin


Aku berjanji kepadamu kalau kisah ini adalah kisah terakhir dari rentetan cerita yang kupersembahkan untukmu. Kau ingat tentang bagaimana aku sudah tiba di titik KM-35? Dan setelah itu aku selalu bilang, “Tinggal 7 km lagi, tinggal 7 km lagi, tinggal 7 km lagi.”

Iya, sampai di titik itu aku tidak merasa halu, mentalku masih utuh, dan tidak berpikir garis finis untuk tiba-tiba saja sudah ada beberapa meter di depanku. Tidak. Aku bersyukur masih bisa berlari tanpa diselingi jalan.

Baca Lebih Lanjut

Cerita Lari Pocari Sweat Run Bandung 2019: Terlambat Lima Menit


Di Stasiun Gambir.

Saya berangkat ke Bandung Sabtu pagi itu dengan menggunakan kereta Argo Parahyangan. Di Stasiun Gambir, Jakarta, saya sempat bertemu dengan Mas Aris pegiat lari Indorunners yang juga sama-sama akan ikut Pocari Sweat Run Bandung (PSRB) 2019, Ahad besok (28/7).

Saya baru pertama kali mengikuti PSRB. Saya akan mengikuti Full Marathon (FM) di ajang itu. Rencananya ini akan menjadi FM ketiga setelah Mandiri Jogja Marathon 2018 dan Borobudur Marathon 2018. PSRB ini merupakan palagan FM pertama saya pada 2019.

Baca Lebih Lanjut

Cerita Lari BNI UI Half Marathon 2019: Berlari di Bawah Kanopi Puun-Puun


Berkumpul bersama DJP Runners. Foto oleh Dandy Sahman.

Bahkan nyala alarm pukul tiga pagi itu tak menghentikan tidurku yang terlambat. Barulah bunyi alarm kedua pada setengah jam kemudian membuatku belingsatan. Dua jam lagi kaki-kakiku akan kutuntut untuk menggelinding sepanjang 21.100 meter.

Semua peralatan yang mesti kubawa sudah kusiapkan di ruang depan. Seperti jam lari, sepatu, kaos kaki, atau sarung buat salat Subuh nanti. Aku tidak memakai kaos dengan desain yang apik, namun lebih memilih kaos yang paling nyaman kupakai. Ribuan meter pelarian itu bukan soal yang sembarangan untuk kurasakan sendiri.

Baca Lebih Lanjut

Cerita Lari Borobudur Marathon 2018: Setelah Tikungan Terakhir


 

Anak kelas satu SMA di sampingku itu menyalakan sebatang rokok. Karbon monoksidanya terbang ke mana-mana di bus ekonomi yang melaju dari Magelang menuju Yogyakarta, Minggu sore itu (18/11).

“Tolong matikan. Aku tak tahan dengan asapnya,” pintaku .

“Eh, iya. Iya, Pak.” Ia segera mematikan rokok. Itu membuatku lega dan bisa memberikan kesempatan buatku mengingat-ingat apa yang telah kulakukan semenjak dini hari itu: lari sepanjang 42,195 kilometer di Borobudur Marathon 2018.

**

Baca Lebih Lanjut.

Cerita Lari Borobudur Marathon 2018: Karena Kita Sekadar Pelari Rekreasional


Borobudur Marathon 2018 pada 18 November 2018 ini adalah Full Marathon (FM) kedua buat saya, setelah Mandiri Jogja Marathon di Prambanan pada 15 April 2018 lalu. Ini persis di tahun ketika usia saya menginjak 42 tahun.

Alhamdulillah, menurut kebaperan saya, FM ini lebih ringan daripada FM di Prambanan atau ketika latihan long run sendirian selama empat minggu sebelumnya.

Baca Lebih Lanjut.