2015 in review


The WordPress.com stats helper monkeys prepared a 2015 annual report for this blog.

Here’s an excerpt:

The Louvre Museum has 8.5 million visitors per year. This blog was viewed about 580,000 times in 2015. If it were an exhibit at the Louvre Museum, it would take about 25 days for that many people to see it.

Click here to see the complete report.

Advertisement

UNDER 6 MINUTES!



You may realize it or not, but you were born with great gifts and talents.

Let’s see what you can do every day to unleash your potentials!

~~Someone.

Perjalanan saya ke Bandung pertengahan September lalu tak sia-sia. Selain bertemu banyak orang dalam sebuah Forum Grup Discussion, saya juga bertemu dengan satu lagi orang hebat di Direktorat Jenderal Pajak (DJP). Petuahnya yang terngiang-ngiang di kepala saya membuat perbedaan pada hari minggu (4/10/2015) ini. Ya benar, pagi ini.

Dia pelari handal yang sering mengikuti even lari maraton. Terakhir adalah BII Maybank Bali Marathon 2015 di akhir Agustus lalu. Namanya Bambang Tejomurti. Pemeriksa pajak di Kantor Pelayanan Pajak Madya Bandung. Kesempatan bertemu dengannya saya manfaatkan betul untuk bertanya-tanya tentang pengalaman larinya. Tentunya juga konsultasi.

Baca lebih lanjut.

MY FIRST HALF MARATHON



Di Tapaktuan saya masih ragu bawa sepatu lari atau tidak. Tapi daripada kelamaan mikir akhirnya saya bawa ke Banda Aceh. Kebetulan Senin nanti ada dinas di sana.

Dari Tapaktuan malam hari naik travel Sempati. Di travel saya usahakan sebisa mungkin buat tidur. Alhamdulillah bisa. Jadi insya Allah belum berasa capek walau menempuh jarak 500km-an. Tiba di Banda Aceh jam 7.45 pagi.

Sampai di hotel langsung ganti kostum dan pakai sepatu lari walau belum sarapan. Sayang banget kalau hari Ahad tak dipakai buat lari. Kali ini saya punya tekad buat lari sejauh 21,1 km. Belum pernah mencoba. Paling jauh 15 km, itu pun bulan Maret 2015 lalu.

Setelah pemanasan sebentar dan aktifkan GPS di Garmin langsung lari. Tentu sebelumnya doa dulu buat dikuatkan oleh yang Maha Kuat, Allah swt. Bismillah.

Baca Lebih Lanjut.

Freeletics Strength: It’s time to move out the way



Forget myths. Fears. Doubts. Failure. The only thing standing between you and your goal is yourself. It’s time to move out the way.

Akhirnya 15 minggu Freeletics Strength selesai dijalani. Banyak hal yang saya dapatkan dari menekuni semua ini. Pelajaran hidup tentunya. Tentang arti kata pantang menyerah, perjuangan, dan pengorbanan. Freeletics Strength itu program Freeletics yang memfokuskan pada pengembangan otot tubuh.

Ini saya ambil setelah Freeletics Cardio Strength saya tempuh sebelumnya selama 15 minggu juga. Program yang saya sebut terakhir ini fokus pada penurunan berat badan sekaligus penguatan otot. Hasil yang lebih signifikan buat menaikkan massa otot tentunya ada di Freeletics Strength ini.

Baca Lebih Lanjut.

Freeletics Buat Pemula, Freeletics Routine For Beginner


f7fdefd9-9909-4d68-939c-4475c36277ca

13095857_10209457855343799_3495160224449768427_n


Follow Me in Freeletics.com: Riza Almanfaluthi

Baca Juga  PORTOFOLIO RIZA ALMANFALUTHI

Banyak yang bertanya kepada saya tentang Freeletics ini. Terutama dari mereka yang baru mengenal dan niat mendalaminya. Dan saya melihat pertanyaannya hampir sama tentang bagaimana memulai Freeletics, gerakan-gerakan apa yang harus dilakukan, dan bagaimana latihan dalam seminggu itu.

Kalau saya tidak salah, tulisan mengenai Freeletics buat pemula ini belum ada sama sekali. Kali ini saya coba membantu mewujudkan tulisan ini sesuai dengan pengalaman yang jalani selama tiga minggu masa percobaan dan hampir sembilan minggu latihan (awal Maret 2015).

Berikut cara pengenalan Freeletics buat pemula.

Baca Lebih Lanjut.

FREELETICS WOCHE 8: Masih Sebagai Manusia Bebas



http://www.insideoutretreats.com

Bagaimana rasanya kalau kita terbangun di sebuah kamar hotel dan menyadari bahwa sebenarnya kamar itu adalah sebuah penjara? Ya, benar-benar penjara. Hanya diatur sedemikian rupa persis menyerupai kamar hotel. Ada kasur empuknya, televisi, kamar mandi, toilet, dan menu ransum setiap hari yang sama, chinese food.

Joe Doucett tidak tahu siapa yang menculik dan memenjarakan dirinya sedemikian rupa. Dan tak tahu pula apa salahnya. Memulai hidup sebagai orang yang terenggut kebebasannya ia stres. Tapi lama kelamaan kesadarannya tumbuh untuk tetap hidup, meloloskan diri, meraih kebebasan, dan mencari tahu siapa penyekapnya.

Baca Lebih Lanjut.

FREELETICS WOCHE 7: Hell Week


commons.wikimedia.org

 

Don’t be frightened and don’t accept the excuse that you have no time. Ok, No excuse.

 

Ada “Minggu Neraka” di pelatihan untuk menjadi anggota Navy Seal, pasukan khusus Angkatan Laut Amerika Serikat (AS). Sebuah pelatihan yang diatur sedemikian rupa sebagai latihan terberat di militer AS. Mereka digenjot ketahanan fisik, ketangguhan mental, menyelami rasa sakit di bawah tekanan tinggi dan kurang tidur. Para instrukturnya tidak memaksakan calon marinir ini untuk tetap bertahan dalam latihan. Dipersilakan buat mereka yang menyerah untuk meninggalkan kelompok, membunyikan lonceng, menikmati donat dan kopi di hadapan teman-temannya yang masih berkutat dalam latihan.

Demikian adanya di pelatihan untuk menjadi personel Komando Pasukan Katak (Kopaska) Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut. Latihan yang sangat berat, menguras emosi, tenaga, dan keringat sampai tetes terakhir menjadi menu keseharian. Bedanya, bagi yang tidak tahan dalam latihan, mereka tinggal meletakkan topi latihan di pinggir lapangan. Di situlah ketahuan berapa banyak para peserta yang menyerah dalam satu angkatan.

Baca Lebih Lanjut.

FREELETICS WOCHE 6: 5893 Meter



Lebih dari dua puluh tahun yang lalu saya memulai memakai jaket STAN Prodip Keuangan. Dan kini melihat anak-anak muda yang berjas sama di Balai Diklat Keuangan (BDK) Medan. Kelak mahasiswa D1 STAN ini akan menjadi generasi baru Kementerian Keuangan menggantikan para seniornya. Perilaku mereka sudah dibina sedemikian rupa. Kalau bertemu dengan seniornya selalu pertama kali mengucapkan salam.

*

Baca Lebih Lanjut.

FREELETICS WOCHE 5: Instan itu Buat Para Pemalas


FREELETICS WOCHE 5: Instan itu Buat Para Pemalas


When others talk about you behind your back, shut them up by proving them wrong.

Bahwa sakit dan perih yang dirasakan pada saat latihan ini adalah pernak-perniknya perjuangan. Tidak apa-apa. Diterima saja. No pain no gain. Enggak ada yang namanya instan dalam sebuah perubahan. Semua sudah ada sunnatullah-nya. Instan itu buat para pemalas. Kita? Tidak!

Minggu kelima Freeletics ini akhirnya finis. Semua workout yang ada terselesaikan semua. Ditambah latihan bonus. Dan utang-utang workout minggu keempat sudah terbayar. Di minggu ini pun diperkenalkan workout yang baru bernama Iris. Berikut menu latihan minggu kelima.

Baca Lebih Lanjut.