Sentilan di Sentul: Konsinyering atau Konsinyasi?


Judul pertemuannya menyelentik urat kebahasaan saya.

Saya meluruh. Dengan seluruh. Seperti bunyi yang ada di ujung petir. Apa coba?

 

Di suatu masa, salah satu bagian Tim Reformasi Perpajakan mengadakan sebuah rapat di luar kantor, tepatnya di sebuah hotel di bilangan Tangerang pada pertengahan 2017. Rapat itu berjuluk panjang yang diawali dengan kata konsinyering pada sebuah latar belakang (backdrop) besar yang dipasang di panggung rapat.

Saya ingat, ini adalah rapat dengan jenama konsinyering yang pertama kali saya ikuti selama saya bekerja di Direktorat Jenderal Pajak. Dalam percakapan, kata ini biasa disingkat juga dengan kata konser.

Baca Lebih Lanjut.

Dipanggil Kantor Pajak, Bintang Film Pocong Ini Awalnya Deg-degan


Bintang film Pocong dan Pocong 2, Revalina S Temat, dalam akun media sosial miliknya membagi pengalaman saat ia datang bersama adiknya ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Pondok Aren di Kompleks Kampus PKN STAN, Pondok Aren, Banten (Jumat, 3/11).

Reva, panggilan akrab pemeran utama wanita terbaik dalam Festival Film Indonesia 2009, memenuhi panggilan KPP Pratama Pondok Aren di hari Kamis, 2 November 2017. Awalnya ia merasa deg-degan karena citra petugas pajak yang dianggap menyeramkan. Namun ternyata citra itu tidak seseram yang ia bayangkan.
Baca Lebih Lanjut.

2017 Indonesian MAKE Study: Ajang Perdana Tim Kompatriot


Kendati palagan ini menjadi pengalaman pertama, Tim Kompatriot optimis masuk tiga besar. Selain presentasi hebat, barang jualannya memang luar biasa: lembaga bernama Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak). Mereka satu-satunya perwakilan dari lembaga pemerintah yang maju pada babak final ajang bergengsi 2017 Indonesian Most Admired Knowledge Enterprise Study (MAKE Study) 9-10 Agustus lalu di Ayana Midplaza, Jakarta.

Penyelenggara hajat adalah Dunamis Organization Services, organisasi global yang berdiri sejak 1991 untuk memberikan pelatihan di bidang pengembangan kepemimpinan dan eksekusi. Dunamis juga merupakan lembaga konsultan dan pelatihan yang memegang lisensi pelaksanaan MAKE Study dari Teleos UK.

Baca Lebih Lanjut.

Dirjen Pajak: Kritikan di Medsos, Tanda Cinta Masyarakat


Banyaknya kritikan terhadap Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak di media sosial ditanggapi Direktur Jenderal Pajak dengan santai. “Kritikan itu tanda cinta masyarakat kepada kita,” kata Ken Dwijugiasteadi pada acara Penutupan Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) Direktorat Jenderal Pajak 2017 di Auditorium Chakti Buddhi Bhakti, Gedung Mar’ie Muhammad, Kantor Pusat Ditjen Pajak, Jakarta, Jumat (15/9).

Menurut Ken, yang terjadi karena masyarakat belum tahu, sehingga salah paham. “Kita sudah mengklarifikasinya,” tambah Ken. Dalam kesempatan itu, Ken yang melihat banyaknya pegawai Ditjen Pajak berjiwa seni, merencanakan akan mengadakan kegiatan tahunan seperti DJP Jazz atau Festifal Rock di bulan Oktober.

Baca Lebih Lanjut.

Perluas Pengaruh pajak.go.id, Ditjen Pajak Gelar Rakor Editor Situs


Direktorat Penyuluhan Pelayanan dan Hubungan Masyarakat (Direktorat P2humas) Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak) menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Editor Situs di Hotel Grand Keisha, Sleman, Yogyakarta (Rabu, 23/8). Rakor yang berlangsung hingga 25 Agustus 2017 ini digelar untuk terus memperkuat pengaruh situs resmi Direktorat Jenderal Pajak (pajak.go.id) di dalam mengedukasi publik tentang pajak dengan selalu meningkatkan kualitas layanan pemberian informasi kepada wajib pajak melalui pajak.go.id.

Saat ini, pajak.go.id merupakan kanal yang diandalkan wajib pajak dalam mencari informasi tentang perpajakan. Dari ranking Alexa,pajak.go.id menempati urutan ke-136 sebagai situs di Indonesia yang paling sering dikunjungi.

Baca Lebih Lanjut.

Pelawatan Kopi: Pahit dan Asamnya



Liang lambung saya begitu parah waktu itu. Saya sampai merasakan organ tubuh itu dikorek-korek dengan selang yang dijulurkan dari lubang hidung di sebuah rumah sakit. Tapi syukurnya tidaklah separah seperti yang dirasakan Presiden Amerika Serikat ke-42 William Jefferson Blythe III ketika mengidap Gastro-Esophageal Reflux Disease yang sampai bikin nyeri di dada—ini denotasi sebenarnya.

Gaya hidup tak sehat meraja seperti ini: makan telat, pemuja mi instan, dan penikmat kopi sasetan. Untuk yang terakhir itu kemudian berakhir dengan tragis ketika saya dipindah ke surga kopi: Aceh. Tepatnya di Tapaktuan, Aceh selatan. Sejak itu saya mengenal sejatinya kopi paling nikmat di dunia. Saya begitu menghamba kepada segelas dua gelas kopi manis.

Continue reading Pelawatan Kopi: Pahit dan Asamnya

Cerita Lari BNI UI Half Marathon: Ini Soal Nafas Panjang


Racepack.

Wajah saya tersungkur di atas seuntai sajadah sembari melamatkan sebentuk doa yang tak kunjung habis menjulang ke langit. Meminta kepada Yang Maha Menatap sebuah kekuatan dan kesehatan agar tubuh yang dititipkan kepada saya menjadi berdaya. Jam sudah menunjukkan wajah  bertaringnya di angka 03.45 pagi.

Saya harus melesat ke Universitas Indonesia (UI) untuk menandak kaki mengikuti lomba lari BNI UI Half Marathon 2017. Ini lomba pertama yang saya ikuti untuk kategori 21 kilometer. Atau musabaqah kedua setelah lari 5 kilometer di Spectaxcular 2016 yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP).

Continue reading Cerita Lari BNI UI Half Marathon: Ini Soal Nafas Panjang

Inklusi Kesadaran Pajak: Investasi Masa Depan


Sampai kapan kepatuhan pajak Indonesia rendah? Indikator berupa rasio pajak di tahun 2016 masih di bawah 11%. Ini menjadi permasalahan besar karena menyangkut kesadaran masyarakat dalam membayar pajak.

Selama masyarakat belum sadar pajak maka seberapa pun keras usaha yang dikerahkan untuk mengumpulkan pajak maka akan sia-sia saja. Oleh karenanya perlu perubahan perilaku masyarakat dalam membayar pajak.

Baca Lebih Lanjut.