Nametag: Rumusnya Begini


Jumat sore itu, saya tiba di Stasiun Jurangmangu satu setengah jam menjelang berbuka puasa. Langit gelap menyisakan rintik hujan dan gegas orang-orang yang penuh harap agar mereka bisa sampai di rumah sebelum azan Magrib berkumandang.

Sebelum keluar peron stasiun saya memesan ojek daring. Pemesanan tak kunjung mendatangkan hasil. Aplikasi tidak bisa melacak keberadaan pengojek. Biasanya kalau hujan begitu memang susah mendapatkan ojek daring.

Baca Lebih Banyak

Advertisement

Seperti Matahari, Tanah Basah, dan Pelangi Seusai Hujan


Jumat itu saya bersilaturahmi kepada Ibu Aan Almaidah Anwar atau A3. Beliau biasa diinisialkan seperti ini. Adanya di lantai 25 Gedung Mar’ie Muhammad Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak.

Sesaat hendak menuju meja kerjanya yang tidak berada di ruangan khusus—karena sudah menerapkan metode flexible working space (WFS)—panggilan menyeruak.

Baca Lebih Banyak

Nidya Hapsari: Hidup itu Maraton, Bukan Sprint


Di lantai 16 Gedung B Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak, INTAX menyambut Nidya Hapsari yang datang berseragam khas Kementerian Keuangan warna biru dipadupadankan dengan sweater biru tua dan kerudung motif coklat tua. Tanda pengenal bertali panjang hitam tergantung di lehernya.

Nidya menampik tawaran INTAX untuk meminum kopi. “Tadi pagi saya sudah minum kopi,” kata perempuan penggemar amerikano dingin ini dari balik maskernya. Kegemaran meminum kopi tumbuh ketika ia kuliah di Australia. “Masyarakat sana tuh embracing the coffee culture. Kopi sudah jadi kebutuhan,” ujarnya. Sampai sekarang Nidya masih menyimpan cangkir kopi andalan yang ia selalu bawa saat di sana.

Baca Lebih Banyak

Tinggalkan Cara Lama, Ini Cara Mudah Screenshot dan Copas Pakai Snipping Tool


Sebagai dosen Komunikasi Publik PKN STAN saya seringkali butuh tangkapan layar untuk mengirimkan gambar di Whatsapp untuk dilaporkan ke portal PKN STAN atau dibagi ke grup mahasiswa yang saya ajar.

Ada dua cara yang selama ini saya lakukan.

Baca Lebih Banyak

Setelah Lolos dari Maut, Akan Berterima Kasih kepada Siapa?


Photo by cottonbro on Pexels.com.

Di tempat itu, malam-malam, menyalakan PC Desktop yang dengingnya seperti suara Gryllus Mitratus, membuka Windows 95, dan mengetik di Word for Windows 1.0 kemudian belajar menulis.

*
Mendapat pekerjaan dengan upah yang bisa memenuhi biaya hidup sehari-hari dan bahkan bisa menabung itu adalah sesuatu yang hebat.

Dipindahtugaskan ke tempat kerja yang lebih dekat dengan keluarga atau homebase tentunya sebuah kenikmatan yang luar biasa dan wajib disyukuri.

Baca Lebih Lanjut

Pemuda yang Berdamai dengan Kegagalan dan Hajar Rasyid


Photo by Nathan Cowley on Pexels.com

 

Pada 1785, pemuda Prancis ini ditolak untuk mengikuti ekspedisi berbahaya ke Samudra Pasifik. Kegagalan yang mesti ia terima namun patut disyukuri. Kegagalan yang memengaruhi jalannya sejarah dunia dan Indonesia tak terkecuali.

 Pagi menjelang siang tadi ada jadwal uji coba perkuliahan jarak jauh (PJJ) untuk mahasiswa PKN STAN yang saya ampu. Ini sekaligus menguji saya dalam menggunakan aplikasi PJJ yang disediakan pihak akademik.

Baca Lebih Lanjut

Langgam Menaikkan Rasio Pajak


Rasio Pajak masih menjadi pilihan yang dibahas menjelang pemilihan presiden dan legislatif pada 17 April 2019. Salah satunya pada diskusi publik yang diselenggarakan oleh Pusat Studi Ekonomi dan Perpajakan (PSEP) di Café 88, Kampus PKN STAN, Tangerang, Banten (Kamis, 21 Maret 2019).

Acara yang mengangkat tema Prospek Tax Ratio Indonesia di Tengah Ketidakpastian Global ini menghadirkan narasumber Kepala Kantor Wilayah Jakarta Selatan II Edi Slamet Irianto, anggota Komisi XI DPR RI M Misbakhun, Direktur Program INDEF Berly Martawardaya, dan Direktur Eksekutif PSEP Hangga Surya Prayoga.

Baca Lebih Lanjut

Bangunkan yang Tidur Itu!


Melania Trump, Grace Eline, dan Joshua Trump duduk di tribun.

Kinan tertidur saat mengantre untuk menyetorkan hafalan Alquran kepada ustaz pembimbingnya pada sore itu. Teman Kinan berusaha membangunkannya. “Tidak usah. Biarkan saja,” kata sang ustaz.

Di lain waktu dan tempat, bocah sepantaran Kinan, Joshua Trump duduk di sebelah kiri Melania Trump. Hanya diselingi satu bangku saja yang diduduki Grace Eline, bocah penderita germinoma. Namun Joshua tertangkap kamera sedang tertidur lelap.
Baca lebih Lanjut.

14 Tahun yang Lalu: Isyarat Lolongan Anjing Itu


Malam Ahad itu, di kejauhan, anjing melolong. Panjang sekali. Begitu menyayat hati. Tetapi sejatinya membuat bulu kuduk Nova Yanti merinding. Mendengar itu,  Opa, biasa Nova Yanti dipanggil akrab, bergegas untuk segera tidur dan bangun lebih pagi. Banyak rencana yang sudah diperam di otaknya. Paling tidak bersih-bersih rumah adalah pekerjaan pertama yang harus diselesaikannya besok.

Mata Opa lalu terpejam. Memaksa melupakan kesedihan yang sebelumnya hinggap. Ia kecewa sekali tak bisa ikut pergi bersama suaminya menjenguk kakak ipar yang sedang sakit berat di Penang, Malaysia.

Baca Lebih Lanjut.

Matanya Penuh Kenangan, Tercecer di Mana-mana


Saya tersentak. Mimpi itu membangunkan saya. Padahal pesawat terbang ini belum juga lepas landas dari Bandara Adi Sumarmo. Dalam mimpi itu saya seperti berada dalam sebuah penjara gelap.

Topeng besi dengan lubang hanya untuk kedua belah mata menutupi seluruh wajah. Tak ada lubang untuk mulut. Saya merasa seperti dibekap dan berada di ruang sempit. Perasaan takut tempat sempit itu tiba-tiba datang lagi.

Baca Leboh Lanjut.