Life Hack Hidup Tenang Tanpa Utang


Ilustrasi uang. (Foto: Istimewa)

Sejak awal menikah sampai hari ini, kalau saya hitung-hitung, empat kali kami berutang.

Pertama, saat saya membeli rumah setelah menikah. Menurut saya, rumah itu penting sekali dimiliki karena rumah akan menjadi fondasi masa depan dan tempat pulang. Bapak saya pernah mengatakan, “Barang yang wajib kamu beli setelah menikah adalah rumah.”

Continue reading Life Hack Hidup Tenang Tanpa Utang

Buah dari Surga Kecil, Sebuah Kata Pengantar Sindrom Kursi Belakang


Asalamualaikum wr. wb.

Aceh menjadi tempat penugasan baru saya sebagai kepala kantor wilayah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) pada waktu itu. Dengan amanah tersebut saya dituntut untuk mengetahui dinamika yang ada di sana dan bisa memberikan sesuatu yang bermanfaat kepada masyarakat Aceh, sebagai pemangku kepentingan utama eksternal DJP di Aceh.

Baca Lebih Lengkap

Bedah Buku Orang Miskin Jangan Mati di Kampung Ini: Dakwah Milenial, Dakwah Literasi


Menjelang penerbitan buku Orang Miskin Jangan Mati di Kampung Ini cetakan yang keenam, saya diundang untuk menjadi pembicara dalam sebuah acara bedah buku tersebut yang diselenggarakan oleh DKM Shalahuddin, Kompleks Kantor Pajak Kalibata, Jakarta Selatan (Selasa, 29/10).

Sebagai pembedah buku dalam acara yang bertajuk Dakwah Milenial, Dakwah Literasi adalah Ustaz M. Irfan Abdul Aziz. Ustaz muda ini merupakan Pengurus Pusat Forum Lingkar Pena dan lulusan Universitas Islamabad, Pakistan.

Baca Lebih Lanjut

Berlari di Malam Jumat Kliwon


Sudah engap. Jalanan gelap. Malam Jumat Kliwon.

Genap satu minggu, tidak lebih, kami Tim DJP Kuat menyelesaikan lari sejauh 375 km. BC Runners berkolaborasi dengan ASNation menyelenggarakan lari virtual dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-75 Republik Indonesia. Kegiatan ini khusus untuk amtenar.

Pandemi Covid-19 membuat banyak lomba lari dibatalkan sejak Maret 2020. Untuk tetap menjaga protokol kesehatan penyelenggara kegiatan lari mengganti formatnya menjadi virtual. Peserta lomba tidak berkumpul di satu tempat dan cukup lari di lokasinya masing-masing.

Baca Lebih Lanjut

Di Tepian Cilacap: Safar dan Kebodohan yang Kita Buat


Salah satu sisi benteng yang digunakan untuk menembak.

Ketika aku menawarkan kepadamu semangkuk mi ayam porsi kedua apakah engkau akan menerimanya seantusias porsi pertama? Tentu tidak kecuali engkau memang belum makan tiga hari tiga malam. Begitu pula dengan safar membelah lautan untuk mengudap senja di sebuah selat.

Setelah kami menyusuri kegelapan Benteng Pendem dengan ditemani seorang pemandu wisata, sore itu kami membelah diri menjadi dua grup. Masing-masing grup beranggotakan enam orang. Kami menyewa dua perahu nelayan yang bergerak cepat dari Pantai Teluk Penyu.

Baca Lebih Lanjut.

Suatu Magrib di Dermaga Kayu Liukang Loe


Pantai Bira di Suatu Sore.

Aku berdiri di ujung dermaga kayu yang menjorok ke laut, di suatu hari yang akan usai, di pulau kecil bernama Liukang Loe, Bira, Kecamatan Bontobahari, Bulukumba, Sulawesi Selatan.

Langit mulai kelabu dengan semburat merah tertinggal di sebelah barat. Baru saja matahari mengusaikan jenakanya mengintip bentala dari daun-daun pohon kelapa.

Baca Lebih Lanjut.

Pelawatan Kopi: Pahit dan Asamnya



Liang lambung saya begitu parah waktu itu. Saya sampai merasakan organ tubuh itu dikorek-korek dengan selang yang dijulurkan dari lubang hidung di sebuah rumah sakit. Tapi syukurnya tidaklah separah seperti yang dirasakan Presiden Amerika Serikat ke-42 William Jefferson Blythe III ketika mengidap Gastro-Esophageal Reflux Disease yang sampai bikin nyeri di dada—ini denotasi sebenarnya.

Gaya hidup tak sehat meraja seperti ini: makan telat, pemuja mi instan, dan penikmat kopi sasetan. Untuk yang terakhir itu kemudian berakhir dengan tragis ketika saya dipindah ke surga kopi: Aceh. Tepatnya di Tapaktuan, Aceh selatan. Sejak itu saya mengenal sejatinya kopi paling nikmat di dunia. Saya begitu menghamba kepada segelas dua gelas kopi manis.

Continue reading Pelawatan Kopi: Pahit dan Asamnya

KPP Pratama Tapaktuan Ajak Pendamping Desa Peduli Pajak


Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Tapaktuan bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan kembali mengadakan acara Sosialisasi Aspek-aspek Perpajakan Dana Desa dan Monitoring Pelaksanaan Kewajiban Perpajakan Dana Desa Tahun Anggaran 2016 di Tapaktuan, Senin (5/12).

Kepala KPP Pratama Tapaktuan, Ajun Bakri menyampaikan dari 260 desa di seluruh Aceh Selatan masih banyak desa yang belum maksimal dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya.  Turut hadir pada acara ini antara lain Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM) Aceh Selatan yang diwakili oleh Sekretaris BPM Aceh Selatan, Shaumi Radli.
Baca Lebih Lanjut.

Kemenkeu Mengajar: Sehari Menjadi Guru



“Kapan Abi bisa ke sini? tanya anak saya, Ayyasy, yang ada di pesantren di kawasan perbatasan Bogor-Sukabumi.

“Kayaknya enggak bisa hari ini Nak. Soalnya Abi harus persiapan buat ngajar besok,” jawab saya dari seberang telepon.

“Yaaaaaaah,” suara Ayyasy mengisyaratkan kekecewaan.

Ïya insya Allah besok, setelah ngajar Abi datang ke sana yah,” jawab saya sambil menahan perih karena ada lubang yang menganga tiba-tiba muncul di hati. Bagi saya yang jarang bertemu dengannya ini nada kecewa darinya tentu menyesakkan dada. Penugasan di Tapaktuan, Aceh Selatan, membuat saya hanya bisa pulang sekali dalam sebulan.

Baca Lebih Lanjut

RIHLAH RIZA #71: Dia yang Telah Pergi Tak Akan Pernah Kembali


IMG-20160830-WA0014

…hanya waktu.

Awalnya bimbang untuk melanjutkan lagi tulisan Rihlah Riza yang sudah mencapai nomor 70. Rubrik yang khusus menulis pengalaman saya selama di Tapaktuan. Pertanyaan besarnya adalah manfaat apa buat pembaca? Memangnya ada yang membaca?

Segala pertanyaan itu akhirnya saya abaikan. Kalau mau saya tulis ya tulis saja. Ini akhir pekan, saat untuk menulis. Saat untuk menghasilkan satu karya. Bukankah ini yang saya selalu tekankan kepada teman-teman saya yang bertanya kepada saya bagaimana caranya supaya bisa menulis. Jawaban saya klise: tulis satu karya setiap pekannya.

Baca Lebih Lanjut.