Sebagian Kita Menggunakan Kalender dengan Cara Keliru


Foto Leeloo TheFirst

Yusuf mengambil secarik kertas kosong untuk menuliskan daftar pekerjaan yang hendak diselesaikan seharian itu. Yusuf melakukannya setiap pagi sebelum bekerja.

Itu yang disebut sebagai merencanakan. Yang membedakan Temujin dan laki-laki seumurannya di seluruh Mongolia adalah Temujin membuat rencana, sedangkan yang lain tidak. Kelak dari sana, ia kemudian menyematkan namanya menjadi Jengish Khan dan mewariskan cikal bakal kemaharajaan yang luasnya tidak pernah tertandingi sampai saat ini.

Namun, sayangnya seringkali daftar pekerjaan Yusuf itu tercampur dengan pekerjaan yang bukan pokok. Kalau mengutip Eric Baker, sebagian besar dari kita menggunakan kalender dengan cara yang keliru: kita tidak menjadwalkan pekerjaan, kita menjadwalkan interupsi, pengganggu pekerjaan. Seringkali, itu adalah pekerjaan orang lain yang malah mendapatkan pengabdian waktu kita.

Sampai di sini, kita perlu mengetahui mana pekerjaan sesungguhnya dan mana yang bukan. Pekerjaan sesungguhnya adalah semua pekerjaan yang memengaruhi penghasilan (atau indikator kinerja utama) kita. Fokus saja di situ.

Tidak perlu banyak-banyak juga dalam sehari untuk fokus. Cukup satu jam saja untuk tidak diganggu hal-hal lain, seperti Instagram, Whatsapp, email, atau apa pun. Tutup peramban segera. Bukan berarti kemudian kita menganggur di luar satu jam itu. Tidak. Maksudnya, di luar itu, biarlah kemudian kita diisi banyak rapat dan keramaian kantor.

Bagusnya satu jam fokus dilakukan di pagi hari. Penelitian menunjukkan bahwa dua setengah sampai empat jam setelah bangun pagi adalah waktu ketika otak Anda paling tajam. Eric Baker menulisnya dalam buku yang berjudul Mendaki Tangga yang Salah.

Namun, waktu-waktu itu, terutama di Jakarta, memang dipergunakan untuk pergi ke kantor. Ketika kita sampai di kantor, setidaknya kita masih memiliki satu jam tersisa setelah bangun di Subuh hari. Tiadalah mengapa.

Jika memang dalam realitasnya kita tidak mendapatkan satu jam itu di pagi hari, maksimalkan satu jam itu didapat di waktu kapan pun. Jika perlu bersembunyilah dulu di sudut-sudut kantor. Entah di kantor yang masih menerapkan office cubicle atau flexible working space.

Buat yang memiliki kemewahan dengan waktu, rumah dekat dengan kantor, maka baiknya memang mengerjakan segala urusan terbaik itu di pagi hari. Satu-satunya orang yang bisa membuat keputusan yang matang adalah orang yang menghabiskan sembilan puluh menit untuk bekerja dari rumah sebelum memasuki keriuhan kantor. Eric Baker mengutipnya dari Peter Drucker yang mengambil hasil penelitian dua belas eksekutif di Swedia.

Pantas sekali kalau Rasulullah saw. menekankan pentingnya bangun pagi: “Bangunlah pagi hari untuk mencari rezeki dan kebutuhan-kebutuhanmu. Sesungguhnya pada pagi hari terdapat berkah dan keberuntungan.”

Yuk, ambil kertas kosongmu, tentukan prioritas dalam daftar pekerjaan itu. Berani mencoret dan mengatakan “tidak” pada apa yang bukan prioritas kita. Kata Warren Buffet, “Perbedaan di antara orang-orang yang sukses dan yang sangat sukses adalah bahwa orang yang sangat sukses menjawab tidak untuk nyaris segala sesuatu.”

***
Riza Almanfaluthi
Dedaunan di ranting cemara
19 November 2022

Advertisement

2 thoughts on “Sebagian Kita Menggunakan Kalender dengan Cara Keliru

Tinggalkan Komentar:

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.