Nidya Hapsari: Hidup itu Maraton, Bukan Sprint


Di lantai 16 Gedung B Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak, INTAX menyambut Nidya Hapsari yang datang berseragam khas Kementerian Keuangan warna biru dipadupadankan dengan sweater biru tua dan kerudung motif coklat tua. Tanda pengenal bertali panjang hitam tergantung di lehernya.

Nidya menampik tawaran INTAX untuk meminum kopi. “Tadi pagi saya sudah minum kopi,” kata perempuan penggemar amerikano dingin ini dari balik maskernya. Kegemaran meminum kopi tumbuh ketika ia kuliah di Australia. “Masyarakat sana tuh embracing the coffee culture. Kopi sudah jadi kebutuhan,” ujarnya. Sampai sekarang Nidya masih menyimpan cangkir kopi andalan yang ia selalu bawa saat di sana.

INTAX bertemu Nidya tidak lain untuk mewawancarai keberhasilannya yang membanggakan DJP. Ibu dua anak ini terpilih menjadi salah satu dari tiga kandidat terbaik kategori The Future Leader dalam acara puncak Anugerah ASN 2021 di Jakarta pada 14 Desember 2021.

Sore itu, Nidya naik ke panggung bersama dua kandidat dari Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk menerima tropi dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Cahyo Kumolo.

Yang membedakannya dengan kategori ASN Inspiratif adalah kandidat The Future Leader harus memiliki inovasi yang berhubungan langsung dengan tugas pokok dan fungsi dalam pekerjaannya sehari-hari.

Tak mudah bagi perempuan kelahiran Palembang pada 15 Januari 1987 untuk mendapatkan raihan itu.  “Saya diusulin sama Pak Direktur dan Ibu Kasubdit,” kata Nidya. “Sudah, tolong kamu siapin semua dokumennya ya. Semoga berhasil. Kalau butuh bantuan kabarin aja saya. Nanti kita support,” tambah Nidya menirukan perkataan atasannya di Direktorat Perpajakan Internasional, DJP.

“Nidya bagus,” kata Kepala Subdirektorat Perjanjian dan Kerja Sama Perpajakan Internasional Leli Listianawati mengomentari pengusulan Nidya sambil mengirimkan emoji jempol teracung melalui pesan tertulis kepada INTAX.

Nidya hanya memiliki waktu dua hari untuk menyiapkan semuanya. Kebetulan dokumen seperti Curriculum Vitae sudah ia siapkan lama untuk keperluan lain. Jadi itu sangat membantu.

Ia berhasil setelah melewati berbagai tahapan seleksi dan terutama menggaet perhatian juri dalam proses presentasi. Terutama pada tiga inovasi yang disodorkan Nidya untuk mendukung terciptanya praktik perpajakan lintas batas yang sehat. Berdasarkan data OECD, praktik penggerusan basis pajak dan pengalihan laba melalui skema transaksi lintas batas membuat negara-negara kehilangan potensi perpajakan sebesar US$100-240 miliar per tahun.

Inovasi pertama, Nidya turut menyusun regulasi dan kajian antipenghindaran pajak secara efektif. Salah satu upaya konkretnya adalah Nidya mengusulkan dan mengajak pihak lain terlibat untuk menambahkan safeguard measures tepat pada Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.

“Sebisa mungkin intensinya (UU Ciptaker) bukan cuma memberikan kemudahan dalam investasi, tapi bagaimana caranya jangan sampai ini disalahgunakan dan akhirnya basis pemajakan kita pindah ke negara lain,” tutur Nidya.

Inovasi kedua, Nidya juga ikut menguatkan posisi Indonesia dalam forum kerja sama perpajakan internasional. Nidya mempromosikan kebijakan administrasi perpajakan Indonesia dalam Forum on Tax Administration dan Working Party No.2 serta menjadi koordinator penyelenggaraan lokakarya yang didukung mitra kerja sama asing untuk memotivasi kesadaran dan pemahaman atas praktik perpajakan internasional terkini.

Pada inovasi terakhir, Nidya aktif meningkatkan kesadaran publik mengenai pentingnya praktik perpajakan internasional yang sehat dan adil dengan cara menyisipkan pesan-pesan kunci perpajakan internasional pada saat ia mengajar dan aktif menulis mengenai perkembangan lanskap perpajakan internasional yang penting bagi Indonesia.

Keberhasilan dalam ajang Anugerah ASN 2021 ini, membuat Master in International Taxation dari The University of Meulborne, Australia mendapatkan eksposur publik yang luas. “Broadcast Whatsapp tentang saya mendapatkan anugerah ini bahkan sampai ke grup alumni SD dan SMP,” ujar Nidya. Banyak teman Nidya mulai bertanya-tanya tentang gagasan yang ia bawa sehingga menjadi tiga kandidat terbaik. Ini memberikan kesempatan bagus kepada Nidya untuk mengenalkan perpajakan internasional kepada para sahabatnya.

Pencapaian Nidya tidak akan berhenti sampai di sini. Nidya masih memiliki mimpi. Untuk jangka pendek ia berkeinginan bisa memiliki platform media sosial yang menginformasikan perpajakan internasional secara sederhana kepada masyarakat. Memiliki penghasilan pasif menjadi mimpi jangka panjang Nidya.

Melihat rekam jejak dan pengalaman hidup Nidya hal-hal itu akan menjadi kenyataan. Ada tiga prinsip yang selalu dipegang teguh oleh Nidya, yaitu positif, percaya diri, dan gigih.

Nidya berusaha memandang segala sesuatu dengan kacamata positif. Setelah dijalani, segala kekhawatiran biasanya sebatas pikiran belaka. Pencapaiannya sekarang ini juga didukung oleh kepercayaan dirinya yang tinggi. Tentu ditunjang dengan kegigihannya dalam mengejar mimpi yang tak diragukan lagi. Kalau tidak demikian, ia tidak bisa membayangkan dirinya bisa menyelesaikan kuliah tepat waktu pada 2019 hanya dengan ditemani anak bungsunya di negeri seberang.

Saat di Melbourne, ia harus disiplin membagi waktu antara mengurus anak dan kuliah. Walaupun tidak ada jam perkuliahan, ia usahakan untuk tetap pergi ke kampus, mengunjungi perpustakaan, dan mencari bahan riset. “Itu perjuangan banget. Saya enggak bilang susah, tapi itu menantang,” cetus Nidya. Syukurnya, para mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di sana saling mendukung.

Mendalami perpajakan internasional di Melbourne adalah cita-citanya sejak dari Lampung. Dari kecil, Nidya tinggal di Bandar Lampung. Selepas lulus SMA Negeri 2 Bandar Lampung ia berhasil masuk PKN STAN pada 2004 dengan mengambil jurusan Diploma III Akuntansi Pemerintahan.

Setelah itu, Nidya ditempatkan di Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar I, Jakarta pada 2007. Hanya tiga tahun lebih berkantor di sana, Nidya melanjutkan kuliah ke Program Diploma IV PKN STAN.

Pada 2013, Nidya ditempatkan di KPP Pratama Tanjung Karang, Kantor Wilayah DJP Bengkulu dan Lampung. Di kantor itu, Nidya berprestasi sehingga didapuk sebagai Account Representative Pengawasan Terbaik pada Februari 2017.

Sering mendapatkan kasus transfer pricing saat melakukan penggalian potensi, membuat Nidya berkenalan dengan perpajakan internasional. Dari sanalah ia memiliki asa untuk menekuni ilmu baru itu. Kebetulan ada seleksi beasiswa S2 ke luar negeri. Nidya ikut seleksi itu dan berhasil pergi ke Melbourne pada 2018.

Menurut Nidya, banyak orang yang memiliki kemampuan seperti dirinya. Jadi apa yang diraihnya bisa dicapai oleh orang lain juga, namun itu butuh prasyarat. “Kalau saya menganggap hidup itu sebenarnya maraton bukan sprint. Kita harus tahu saat yang tepat untuk melakukan sesuatu. Kalau seandainya itu belum waktu yang tepat untuk kita, ya sabar aja gitu,” kata Nidya.

Kepada generasi muda yang menjadi mayoritas pegawai di DJP, Nidya memiliki pesan. “Jangan pernah berhenti bermimpi. Lakukan perubahan kecil mulai dari diri kita sendiri,” pungkas Nidya.

***
Riza Almanfaluthi
Artikel di atas ditulis untuk dan pertama kali dipublikasikan untuk majalah internal Direktorat Jenderal Pajak INTAX Edisi Perdana Tahun 2022

Advertisement

2 thoughts on “Nidya Hapsari: Hidup itu Maraton, Bukan Sprint

  1. Sangat inspiratif kisah Mbak Nidya..

    Maaf Pak Riza, ijin bertanya.. pada paragraf:
    “Sebisa mungkin intensinya (UU Ciptaker) bukan cuma memberikan kemudahan dalam investasi, tapi bagaimana caranya jangan sampai ini disalahgunakan dan akhirnya basis pembajakan kita pindah ke negara lain,” tutur Nidya.

    Apakah memang basis pembajakan atau basis pemajakan yang dimaksud dalam kalimat tersebut?

    Liked by 1 person

Tinggalkan Komentar:

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.