SAYA KORBAN PENIPUAN VIA FACEBOOK ITU
Jum’at sore, forum facebook (fb) kami dikejutkan dengan perubahan profil anggota forum yang fotonya berpose tak senonoh. Saat didalami, betul, gambar-gambar dan link-link yang tak karuan sudah ada di dalamnya. Akun fb teman telah di hack. Kayaknya cracking akun fb sudah mewabah. Teman dan saudara dekat banyak yang telah menjadi korban.
Segera saya ubah passwod fb, mengombinasikannya dengan huruf, angka, dan karakter lain, dan tidak menyamakannya dengan password email. Ini langkah-langkah yang seringkali diremehkan oleh pengguna internet, termasuk saya.
Penghuni rumah juga sudah saya ingatkan untuk segera mengubah passwordnya agar terhindar dari perbuatan yang tidak bertanggung jawab ini. Ini untuk kesekian kalinya fb tidak bisa melindungi penggunanya. Fb menjadi sesuatu yang rentan untuk disusupi oleh virus ataupun cracking.
Ahad sore, selagi saya chat fb dengan saudara saya di Tasikmalaya, tiba-tiba masuk sapaan dari teman satu kantor, satu ruangan, satu tim dengan saya. Terjadilah dialog seperti ini:
***
Teman: sore
17:13
Riza:
sore mbak
assalaamu’alaikum
17:13
Teman:
walAikumsaLaM
lagi dmaNa?
17:14
Riza
dirumah mbak. online always. hehehehhe
17:14
Teman: ohh
17:14
Riza:
lagi jjs mbak?
17:17
Teman:
oh
mbak mau cari pulsa
17:18
Riza:
i see… i see…
17:19
Teman:
hehehe
ada gAk
17:19
Riza:
ada2
di tetangga sebelah.
nomornya berapa mbak?
saya pesenin dan kirim segera.
dan yang berapa?
17:20
Teman:
085276897993
yg 100rbu
sekarang ya
ntr uaNg nya dikirim
17:20
Riza:
oke ditunggu mbak….
gampang
17:21
Teman:
ok
17:25
Riza:
mbak pakai internet bankking saya saja yah
17:25
Teman:
udAh isi pulsa nya
17:25
Riza:
belumm…
lagi masuk. tetangga gak ada yang cepean
ke internet banking mandiri saya
tunggu bentar
17:26
Teman:
iya
17:28
Riza:
sudah saya kirim…
17:28
Teman:
udah isi yA
17:28
Riza: iya
udh masuk?
17:29
Teman:
biasa klw bisa isi berApA sihh
?
dari internet bAking
17:29
Riza: 25 ada
gocap ada
cepe ada
ini pas lagi ada duit di rekening mandiri saya mbak
sekarang di kapus kan pake bri
jadi susah
17:30
Teman: bisa isi berapa lagi
17:30
Riza: bri gak secanih mandiri ib-nya
17:30
Teman:
biasA mbaK isi bANyak lo
berapa aja
17:31
Riza:
cuma seitu doan mbak
Jenis Transaksi : Pembelian Voucher Isi Ulang
No. Referensi : 085276897993
No. Voucher : 0011000033699392
Jumlah : Rp. 100.000,00
Tanggal – Jam : 16 01 2011 – 05:26 PM WIB
No. Transaksi : 1101160059374
Status : Berhasil
17:32
Teman:
ohhhhhh
Riza: 17:33
udah masuk?
****
Setelah itu lenyap.
Saya baru “ngeh” ada yang tidak beres dengan ini. Sebenarnya sedari awal sih. Tetapi saya abaikan karena kepolosan husnudzan (berbaik sangka) saya. Keanehan itu adalah pertama teman Dia yang Tak Perlu Disebut Namanya Itu tidak mengucapkan “assalaamu’alaikum” terlebih dahulu. Bagi saya itu aneh.
Kedua, Dia yang Tak Perlu Disebut Namanya Itu memosisikan kata ganti orang pertama dengan menyebut dirinya “mbak” setelah saya menyapanya dengan sapaan itu. Selama ini Beliau yang Sebenarnya memosisikannya tetap dengan kata ‘aku” atau “saya”.
Ketiga, ketika Dia yang Tak Perlu Disebut Namanya Itu bilang “bisa isi berapa lagi” dan “biasa mbak isi banyak lo”. Kalau yang biasa bertransaksi dengan internet banking memang pilihan angkanya cuma itu saja. Tidak ada yang lain.
Husnudzan saya juga karena selama ini dulu, sebelum pindah, atasan saya yang lama kalau beli pulsa terkadang meminta bantuan saya via internet banking. Jadi tak ada kecurigaan selama ini. Dan saya juga beranggapan, meminta tolong untuk dibelikan pulsa bisa jadi dialami oleh banyak orang, seberapapun kondisinya orang tersebut, kaya ataupun miskin, sibuk ataupun menganggur. Kalau lagi darurat bisa juga bukan? Atau lagi malas keluar rumah begitu?
Namun kesadaran saya itu baru ada setelah beberapa saat, setelah transfer itu terjadi. Apalagi kemudian setelah saya bertanya kepada akang Google tentang penipuan meminta pulsa via chat fb. Sudah ada ternyata korbannya.
Segera saya telepon nomor itu. Tidak diangkat. Kebetulan pula saya belum punya nomor Beliau yang Sebenarnya. Setelah saya mendapatkan nomor Beliau yang Sebenarnya dari teman, saya telepon Beliau yang Sebenarnya. Tidak diangkat. Konfirmasi tetap penting bukan? Apalagi kalau benar bahwa bukan Beliau yang Sebenarnya yang sedang chat dengan saya. Ini untuk menghindari agar tidak ada lagi korban selain saya.
Ba’da maghrib, Beliau yang Sebenarnya menelepon saya. Tepat dugaan saya. Beliau yang Sebenarnya tidak pernah chat dengan saya. Seratus ribu melayang.
Well, saya berpikir kita memang harus berhati-hati, tetap menjaga kewaspadaan. Kewaspadaan saya saat ada sms masuk minta pulsa juga harus diterapkan di dunia maya. Pun, keteledoran saya banyak membawa pelajaran. Berikut yang di bawah ini bisa disimak:
Harga seratus ribu tidaklah mahal untuk sebuah ide sehingga bisa menghasilkan tulisan ini.
Tidaklah mahal pula hingga artikel ini bisa bermanfaat buat yang lain untuk meningkatkan kewaspadaan sehingga tidak turut menjadi korban. Kewaspadaan beda loh yah dengan su’udzon (buruk sangka).
Cara waspada adalah dengan mengajukan pertanyaan jebakan. Misal: “Kita jadi kan pergi hari minggu besok ke pernikahan teman kita?” Kalau dia jawab iya. Berarti teman chat itu tukang tipu. Karena acara pernikahan sebenarnya hari Sabtu. Banyak sekali sih pertanyaan-pertanyaan seperti itu. Misal juga: siapa nama cleaning service yang biasa menyiapkan air minum kita setiap paginya? Atau telepon langsung nomor itu dan dengarkan suaranya. Sama dengan yang biasa kita dengar setiap harinya.
Untuk teman yang baru dikenal tak perlu untuk diladeni. Apalagi baru ketemu mau berhutang lewat sms ataupun chat. Jadi “ngeh” pula berbulan-bulan sebelumnya ada “teman” mau berhutang kepada saya via sms padahal baru ketemu. Bisa jadi ini modus yang sama. So, tak perlu mencantumkan informasi privat kita di profil fb. Nomor telepon misalnya. Jangan blak-blakan. Berinternetlah dengan sehat.
Pelajaran lainnya adalah untuk selalu berinteraksi dengan mengikuti forum diskusi (fordis) komunitas-komunitas di dunia maya atau milis-milis. Karena biasanya di sana seringkali diungkap kejadian-kejadian kriminal dan tips atau trik untuk menghindarinya. Terkecuali anggota milis atau fordisnya senantiasa bersikap apatis dan tak mau berbagi.
Kejadian ini juga adalah cara Allah untuk menegur saya. Sudah infak belum hari ini? Infak menjaga kita dari bala dan musibah. Kalau pelit, siap-siap saja yang lebih besar diambil oleh-Nya.
Semoga bermanfaat.
***
Dia yang Tak Perlu Disebut Namanya Itu = tukang tipu.
Beliau yang Sebenarnya = teman saya yang akun fb-nya dihack.
Riza Almanfaluthi
penulis dan blogger
dedaunan di ranting cemara
09.47 17 Januari 2011.
Bagikan Tulisan Ini Jika Bermanfaat:
Like this:
Like Loading...