Belasan Penulis dan Jurnalis Terima Penghargaan Ditjen Pajak, Siapa Saja Mereka?


Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak) memberikan penghargaan kepada para penulis Ditjen Pajak dan jurnalis dalam acara Lokakarya Penulisan Artikel Reformasi Perpajakan di Bogor, Jumat (29/06).

“Para penulis ini adalah mereka yang telah berkontribusi aktif menggemakan Reformasi Perpajakan dengan mengirimkan artikel ke berbagai media cetak,” kata Kepala Seksi Hubungan Eksternal, Subdirektorat Hubungan Masyarakat Perpajakan, Ditjen Pajak Endang Unandar mewakili Direktur Penyuluhan, Pelayanan dan Hubungan Masyarakat Ditjen Pajak saat memberikan penghargaan kepada para penulis.

Baca Lebih Lanjut.

Tujuh Hal Monumental di 2017, Dagang-El Salah Satunya


 

Banyak program, kegiatan, dan isu pajak yang mengemuka di 2017. Tujuh di antaranya monumental sebagai landasan kokoh bagi pengamanan penerimaan pajak ke depan.

Pertama, Amnesti Pajak. Pemerintah memberikan kesempatan kepada wajib pajak untuk mengungkapkan kesalahan atau kealpaan terkait kewajiban perpajakan di masa lampau, tanpa dikenakan sanksi maupun tuntutan hukum dengan membayar sejumlah uang dengan nilai atau persentase berdasarkan perhitungan tertentu.

Baca Lebih Lengkap.

Akar Masalah Rasio Pajak Rendah, Ini Kata Ditjen Pajak


Indikator rasio pajak yang masih rendah membuat Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak masih terus berupaya meningkatkan penerimaan perpajakan. Muncullah kemudian Reformasi Perpajakan untuk mencari akar permasalahannya.

“Ternyata akar masalahnya ada di masyarakat kita yang belum memiliki budaya atau kesadaran membayar pajak,” kata Direktur Penyuluhan, Pelayanan dan Hubungan Masyarakat Ditjen Pajak Hestu Yoga Saksama saat membuka acara Training of Trainers Inklusi Kesadaran Pajak dalam Pendidikan di Grand Mulya Hotel, Bogor, Rabu (12 Juli 2017).

Baca Lebih Lanjut.

Samin dan Sri Mulyani


Selama hidup Samin tidak pernah membayar apa yang dinamakan pajak. Sekarang lebih-lebih lagi. Sekali ada pejabat datang ke rumahnya.

“Kau tahu bukan apa artinya pajak?”

“Belum.”

“Pajak itu berarti pengakuan atas keberadaan negara. Mengerti? Kau mengakui tidak keberadaan negara itu?”

“Samin sudah setengah abad lebih adanya, tetapi belum pernah ada yang membayar apa yang dinamakan pajak itu.”

“O, kalau begitu kau tidak mengerti apa itu negara.”

“Negara itu jantan atau betina? Sungguh, seumur hidup aku belum pernah melihat. Heran juga, tahu saja belum, sudah disuruh membayar pajak. Apa Samin dianggap gudang uang atau buyutnya, yang sembarang waktu bisa dimintai.”

Baca Lebih Lanjut.

Kita Bukan Sisyphus


Sabtu pagi pukul 05.45  pada 6 Mei 2017 di Autodromo Nazionale Monza, Italia, tiga orang pelari jarak jauh dunia sedang bersiap membuat sejarah baru dalam sebuah proyek yang dicetuskan oleh perusahaan sepatu Nike berjuluk: Breaking 2.

Proyek ini adalah sebuah proyek inovasi yang dirancang untuk membuka potensi manusia. Juga merupakan proyek ambisius untuk memecahkan rekor lari maraton sejauh 42,195 kilometer dalam waktu di bawah dua jam.

Continue reading Kita Bukan Sisyphus

Bertekad Sempurnakan Pelayanan, Ditjen Pajak Siapkan Tantangan Baru


Di 2016, Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak) mendapatkan penghargaan Service Quality Award sebagai The Most Prestigious Service Quality Gold Award 2016 untuk kategori perusahaan penyedia layanan umum (Public Service Industries) yang mengungguli PT Kereta Api Indonesia, Kantor Pelayanan PLN, dan Kantor Samsat.

“Saya memberi tantangan di 2017 ini adalah bisa tidak Ditjen Pajak memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya menyamai bahkan mengungguli pelayanan yang diberikan perbankan atau perusahaan motor itu?” tantang Direktur Penyuluhan, Pelayanan dan Hubungan Masyarakat Ditjen Pajak Hestu Yoga Saksama saat membuka Acara Bimbingan Teknis Standardisasi Pelayanan pada Tempat Pelayanan Terpadu I Tahun 2017, di Kuta, Badung, Bali, (Senin, 15/5).

Baca Lebih Lanjut.

Ingin Beri Masukan untuk Reformasi Perpajakan? Ini Caranya


Roda Reformasi Perpajakan sedang bergerak. Masih panjang jalan yang ditempuh untuk menggapai adicita: menjadikan Direktorat Jenderal Pajak sebagai institusi perpajakan yang kuat, kredibel, dan akuntabel.

Rencana-rencana telah ditetapkan. Penyesuaian-penyesuaian diterima sebagai perbaikan dan pengokohan ikhtiar. Lebih asasi lagi adalah pelibatan semua pegawai Direktorat Jenderal Pajak dalam mendukung jalannya Reformasi Perpajakan. Ini ihwal yang mutlak.

Baca Lebih Lanjut.

Ditjen Pajak: Rasio Kepatuhan Rendah, Sense of Crisis Harus Dibangun


Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak) menginginkan seluruh pegawainya memiliki “sense of crisis” terhadap kondisi organisasi terkait masih rendahnya rasio kepatuhan yang tidak mencapai 70% dari jumlah wajib pajak yang wajib menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT).

“Kesadaran itu harus dibangun sekarang melalui Reformasi Perpajakan,” kata Direktur Penyuluhan, Pelayanan dan Hubungan Masyarakat Hestu Yoga Saksama dalam acara Konsinyering Tim Teknis Komunikasi dan Manajemen Perubahan Reformasi Perpajakan di Hotel Aryaduta, Lippo Village, Tangerang (Senin, 8/5).

Baca Lebih Lanjut.

Awan Nurmawan Nuh: Masih Ada Persoalan Mendasar di Ditjen Pajak


Di tengah aktivitas ekonomi global yang semakin pesat, kapasitas Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak) semakin hari semakin menurun. Hal ini ditandai dengan kepatuhan wajib pajak yang masih rendah. Dari 16 juta wajib pajak yang wajib menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT), hanya 11 juta yang melaporkan SPT.

“Ini persoalan mendasar di Ditjen Pajak. Di sinilah perlunya Reformasi Perpajakan,” kata Staf Ahli Menteri Keuangan bidang Peraturan dan Penegakan Hukum Pajak Awan Nurmawan Nuh dalam acara Konsinyering Tim Teknis Komunikasi dan Manajemen Perubahan Reformasi Perpajakan di Hotel Aryaduta, Lippo Village, Tangerang (Senin, 8/5).

Baca Lebih Lanjut.

Soal Kunci Sukses Reformasi Perpajakan, Ini Kata Ditjen Pajak


Reformasi Perpajakan berbicara tentang perubahan di Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak) sebagai tulang punggung republik ini dalam mengumpulkan penerimaan negara. “Semua yang hadir dalam acara ini menjadi agen komunikasi yang berbicara perubahan itu kepada pihak internal dan eksternal Ditjen Pajak,” kata Kepala Subdirektorat Hubungan Masyarakat Perpajakan Ditjen Pajak Ani Natalia dalam acara Konsinyering Tim Teknis Komunikasi dan Manajemen Perubahan Reformasi Perpajakan di Hotel Aryaduta, Lippo Village, Tangerang (Senin, 5/8).

Konsinyering yang direncanakan berlangsung selama tiga hari ini dihadiri oleh peserta dari seluruh Indonesia yang terdiri dari Kepala Seksi Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Kantor Wilayah Ditjen Pajak, tim kreatif, dan tim pengajar. Menurut Ani, mereka dikumpulkan untuk merumuskan materi dan strategi komunikasi kepada para pemangku kepentingan baik internal maupun eksternal Ditjen Pajak.

Baca Lebih Lanjut.