Jika Sempat, Singgah Dulu ke Rotterdam, Yas


Waktu mengantar Ayyasy ke Bandara Soekarno Hatta pada 27 April 2024.

Waktu itu Pasar Minggu sedang hujan deras. Apalagi pas jam pulang kantor. Terowongan Pasar Minggu menuju Tanjung Barat hanya bisa dilalui satu jalur karena banyak pemotor yang berteduh di sana.

Saya menelepon Ayyasy. Dering itu tidak lama. Ayyasy langsung mengangkatnya. Ia sedang tidak bekerja. Ayyasy memang sedang libur kuliah, libur semesteran. Ia sudah hampir empat tahun di Jerman. Hampir tiga tahun ia berada di Berlin saat ini. Menuntut ilmu di Technische Universität Berlin.

Continue reading Jika Sempat, Singgah Dulu ke Rotterdam, Yas

Life Hack ke-13: Kecerdasan ala Howard Gardner



Artikel ini merupakan subbab ke-13 yang ada di buku Matanya Bukan Mata Medusa, 41 Life Hacks Menyintas di Negeri Orang, sekaligus di dalamnya berisi life hack ke-13.

Namun, praktik pengajaran Bu Mus dan “stadium general” Pak Harfan berpijak pada prinsip yang tidak menyeragamkan standar kecerdasan anak. Semua murid diberi keleluasaan mengembangkan minat, potensi, dan bakat masing-masing.
(Asrori Karni-Laskar Pelangi: The Phenomenon)

Awalnya saya mengira kalau harga tiket pesawat dari Medan ke Jakarta atau sebaliknya akan mahal jika menjelang mudik atau balik lebaran saja, ternyata itu salah. Bahkan harga tiket pesawat ikut-ikutan mahal ketika satu minggu menjelang Ramadan serta bertepatan dengan liburan sekolah. Saya sampai kehabisan tiket pulang dari Jakarta ke Medan pada hari Ahadnya. Terpaksa saya izin tidak masuk satu hari kerja di hari Senin untuk bisa kembali ke Tapaktuan.

Baca Lebih Banyak

Pernak-Pernik Persiapan Kuliah Mandiri di Jerman


Pada Ramadan 1445 ini, jagat pemberitaan Indonesia dihebohkan dengan adanya kasus perdagangan manusia berkedok pengiriman mahasiswa magang ke Jerman. Kebetulan juga di saat yang bersamaan, beberapa kawan menanyakan soal bagaimana caranya menempuh pendidikan S1 di Jerman. Bertahun-tahun lampau, saya pernah diminta untuk menuliskan hal ini. Namun, baru sekarang saya bisa memenuhinya.

Seperti diketahui, anak kedua saya—Muhammad Yahya Ayyasy Almanfaluthi—saat ini sedang menempuh pendidikan strata satu di Jerman. Tepatnya di Technische Universitat Berlin di Berlin, Jerman. Sudah tiga tahun Ayyasy di Jerman dan sudah dua Ramadan ini ia pulang untuk bisa berlebaran di tanah air.

Baca Lebih Banyak

Mesin Hanya Memiliki Chip, Manusia Memiliki Hati, Sebuah Prakata


Suatu ketika pada saat saya hendak mengajar kelas pelatihan menulis, seorang kawan mendatangi saya. Ia langsung mengucapkan terima kasih atas kiriman saya bertahun-tahun lalu. Kiriman berupa kopi Aceh itu kemudian dinikmati bersama-sama dengan kawan satu kantornya.

Katanya, ini dimulai pada saat saya mengeposkan konten di Facebook tentang kopi Aceh. Lalu ia turut berkomentar dan saya menanggapi. Kemudian singkat cerita terkirimlah kopi itu kepadanya. Mendengar ceritanya saya langsung terkejut karena saya benar-benar lupa telah mengirimkan kopi. Tentunya saya senang dikabarkan dengan kisahnya.

Baca Lebih Lanjut

Menjadi Ahli dengan Usaha Keras dan Maksud yang Jelas


Di pertengahan Juli 2022, pada saat membuat buku ini, saya membeli secara daring sebuah buku yang ditulis oleh Carol Dweck, Ph.D. dan berjudul Mindset, Mengubah Pola Berpikir untuk Perubahan Besar dalam Hidup Anda.

Di sana saya menemukan sebuah kutipan menarik dari Robert Sternberg, psikolog Amerika Serikat dan pencetus teori segitiga cinta. Ia berkata, “Faktor terpenting yang menentukan bagaimana seseorang mencapai keahlian tertentu bukanlah kemampuan yang sudah melekat sebelumnya, melainkan usaha keras dengan maksud yang jelas.”

Continue reading Menjadi Ahli dengan Usaha Keras dan Maksud yang Jelas

Bocah Citayam di Bandara Berlin Bradenburg


Semalam saya baru sadar, sekarang sayalah yang harus memberi makan dua ekor ikan cupang ini.

Biasanya Muhammad Yahya Ayyasy Almanfaluthi yang mengerjakannya, selain pekerjaan mengunci pintu gerbang dan rumah di ujung malam.

Baca lebih Lanjut

Sekali Lagi, Menulis Itu Gampang


Photo by Frans Van Heerden on Pexels.com

Kemarin petang, Ayyasy dikejar tenggat untuk karya esai yang harus dibuatnya.

“Kapan paling lambat?” tanya saya.

Baca Lebih Lanjut

Kemenkeu Mengajar: Sehari Menjadi Guru



“Kapan Abi bisa ke sini? tanya anak saya, Ayyasy, yang ada di pesantren di kawasan perbatasan Bogor-Sukabumi.

“Kayaknya enggak bisa hari ini Nak. Soalnya Abi harus persiapan buat ngajar besok,” jawab saya dari seberang telepon.

“Yaaaaaaah,” suara Ayyasy mengisyaratkan kekecewaan.

Ïya insya Allah besok, setelah ngajar Abi datang ke sana yah,” jawab saya sambil menahan perih karena ada lubang yang menganga tiba-tiba muncul di hati. Bagi saya yang jarang bertemu dengannya ini nada kecewa darinya tentu menyesakkan dada. Penugasan di Tapaktuan, Aceh Selatan, membuat saya hanya bisa pulang sekali dalam sebulan.

Baca Lebih Lanjut

Catatan Hati Seorang Ayah


Untuk Ayyasy

Dari Abi.

***

Riza Almanfaluthi

dedaunan di ranting cemara

19 September 2014

Di 12 tahunmu.

INI KISAH NYATA SEBUAH KEAJAIBAN, TAS YANG SEMPAT RAIB DI KOMPLEKS MASJID ITU DITEMUKAN KEMBALI


INI KISAH NYATA SEBUAH KEAJAIBAN,

TAS YANG SEMPAT RAIB DI KOMPLEKS MASJID ITU DITEMUKAN KEMBALI

    Waktu itu saya dan dua anak laki-laki saya sedang berada di Masjid Agung Jawa Tengah seusai melaksanakan salat zuhur berjamaah. Untuk kali keduanya saya datang ke masjid terbesar di Jawa Tengah ini. Mumpung mudik di Semarang kami sempatkan untuk singgah di sana.

Kami menikmati keteduhan di dalamnya sembari mengagumi ornamen bangunan dan kotak kayu tempat menyimpan Alquran raksasa berukuran 145×95 cm2 hasil karya anak bangsa. Tak lama kami keluar masjid sambil berteduh di sebuah bangunan kosong di depan toko suvenir.

Di sana, saya menyempatkan diri untuk menulis di blog saya. Sedangkan Mas Haqi lagi asyik dengan tabnya. Dan Mas Ayyasy melihat-lihat pemandangan sekeliling masjid dan keramaian orang mengantri untuk menaiki Menara Asmaul Husna setinggi 99 meter.
Baca lebih lanjut