Empat Hal Ini Menjawab Mengapa Mental Free Athletes Berbeda dengan Mental Orang Biasa

Teman-teman. Tidak terasa waktu berlalu dengan begitu cepat. Sudah 2,5 tahun saya berkecimpung dengan dunia Freeletics. Alhamdulillah saya masih konsisten untuk berlatih. Walaupun tentu dengan usaha yang lebih dikarenakan kesibukan dan ketiadaan waktu.

Sewaktu di Tapaktuan saya masih sempat untuk berlatih di pagi hari sebelum ke kantor atau di sore hari sebelum Magrib datang.

Sekarang, setelah di Bogor, saya harus mengatur ulang jadwal latihan saya itu dengan saksama. Karena di waktu-waktu yang saya sebut tadi di atas, sekarang menjadi waktu-waktu dalam perjalanan menuju ke dan pulang dari kantor.

Akhirnya, saya atur lagi dengan jadwal latihan lebih awal dan lebih akhir. Di awal hari lebih tepatnya di dini hari sekitar pukul 03.00 pagi. Atau ketika pulangnya pada pukul 20.00.

Kali ini ada yang perlu saya bagi kepada Anda semua. Bahwa ternyata ketika kita giat berlatih ada hubungan yang signifikan dengan kekuatan mental kita.

Ya, bukan rahasia lagi bahwa latihan membuat dampak kepada penampilan fisik kita. Ketika kita berlatih, itu berarti kita sedang menumbuhkan otot, membakar lemak, dan mengencangkan tubuh kita.

Tetapi apakah kita juga tahu kalau itu tidak sekadar membuat tubuh kita berubah, melainkan juga pikiran kita?

Di bawah ini adalah uraian hubungan antara latihan dan kekuatan mental dan mengapa Free Athlete memiliki mental yang berbeda dengan orang lain.

Kita menjadi lebih fokus

Berolah raga merangsang aliran darah kita dan meningkatkan sirkulasi lebih banyak daripada saat kita beristirahat. Tidak hanya otot kita yang mendapatkan keuntungan dari peningkatan sirkulasi darah di tubuh kita, otak kita juga dilengkapi dengan lebih banyak oksigen yang membuat kita merasa lebih terjaga dan fokus.

Berbagai penelitian bahkan menunjukkan bahwa zat bio-kimia tertentu dapat diangkut lebih baik dengan peningkatan aliran darah ini, yang pada akhirnya meningkatkan efisiensi otak.

Efek jangka panjang dari pelatihan bahkan dapat melibatkan pembentukan sinapsis baru yang difasilitasi dan konsolidasi koneksi otak yang sudah ada. Ini berarti bahwa pelatihan secara teratur dapat meningkatkan konsentrasi kita secara keseluruhan dan bahkan dapat mempengaruhi efisiensi, produktivitas, dan kreativitas kita.

Jadi ingatlah ini: lain kali jika kita merasa terjebak dengan tugas yang membutuhkan banyak kerja otak, hal terbaik yang harus dilakukan adalah melepas sepatu kita dan buatlah tubuh dan pikiran Anda bergerak lebih cepat. Mulai bergerak. Mulailah berlatih.

Kita menjadi lebih mudah termotivasi

Ketekunan dan tekad. Saat kita mengikuti rencana dan sasaran kita, yakinlah kalau kita bisa mencapainya.

Komitmen adalah pendorong yang paling penting untuk sampai ke sana. Tambahkan latihan dan latihan yang konsisten untuk itu dan hal yang tidak mungkin menjadi mungkin.

Kemajuan memicu kegigihan kita dan menjadi motivator alami untuk melanjutkan, menentang keraguan awal kita. Terus terang saja saya sering ragu ketika memulai latihan, karena takut saya kelelahan atau tidak mampu menyelesaikannya. Namun ketika kita bisa menyelesaikannya ternyata itu memang bisa menjadi pendorong untuk berlatih lebih giat lagi.

Kita menjadi lebih dan lebih ambisius dan percaya pada kemampuan kita sendiri. Bagaimana bisa? Ternyata pada dasarnya kemenangan kecil pun bisa membantu meyakinkan pikiran kita bahwa segala sesuatu mungkin terjadi. Ini secara tidak sadar meluas ke kehidupan profesional atau pribadi kita, saat kita juga mendapatkan keuntungan dari kegigihan dan kepercayaan diri kita yang telah kita kembangkan selama latihan.

Kita sudah mengejutkan diri kita sekali dengan kemajuan Kita. Mengapa tidak lagi dan lagi untuk berlatih dan terus berlatih?

Kita menjadi lebih percaya diri

Apakah saya pernah menjadi gugup berbicara di depan orang? Jawabannya ya.

Apakah saya takut dengan situasi yang tidak diketahui atau tidak dikenal dan merasa tidak aman tentang kemampuan saya untuk menangani tugas tertentu? Jawabannya adalah ya.

Ternyata dengan berlatih Freeletics secara reguler, kegugupan dan ketakutan menjadi kurang terjadi. Saat kita semakin dekat untuk mencapai tubuh impian kita dan menjadi lebih percaya diri dengan penampilan fisik kita, kita juga belajar mengatasi stres, kecemasan atau bahkan depresi yang lebih baik.

Bagaimana ini bisa terjadi? Jawabannya adalah saat melakukan olahraga, tubuh kita menghasilkan lebih banyak endorfin – apa yang disebut hormon kebahagiaan – yang dapat mengangkat mood kita, memperkuat sistem kekebalan tubuh, dan mengurangi sensasi stres kita.

Penelitian bahkan menunjukkan bahwa orang yang berolahraga secara teratur cenderung lebih sukses daripada mereka yang tidak. Belum tentu karena mereka lebih cerdas atau berbakat. Sangat sering, hanya karena mereka lebih percaya diri untuk mengambil risiko, lebih ambisius, disiplin, berpikiran kuat, dan mau bekerja keras untuk mencapai tujuan mereka. Patut dicoba, bukan?

Kekuatan mental kita seperti otot: latihlah itu

Pada akhirnya ketangguhan mental sama seperti otot: ia tumbuh ketika kita melatihnya dan menyusut ketika kita tidak melatihnya.

Jika kita tidak pernah memaksakan diri kita sendiri dan terjebak pada zona nyaman kita: yakinlah tidak akan ada perubahan dan kita sama saja dengan kita yang kemarin.

Saya menantang Anda untuk memilih ambang ini dan melalui semuanya. Melalui zona nyaman itu. Ketika kita menyatakan bahwa kita tidak dapat melakukan sesuatu, itu seringkali berasal dari pikiran kita dan bukan dari tubuh kita yang sebenarnya mampu untuk melakukan dan menyelesaikannya.

Buktikan bahwa pikiran salah itu memang benar-benar salah. Buktikan bahwa kita mampu untuk meningkatkan kekuatan fisik dan mental kita.

Free Athlete, go! go! go!

***

Riza Almanfaluthi

Dedaunan di ranting cemara

Citayam, 29 April 2017