Ketika Pasrah Menghancurkan Logika Matematis


Saya tak menyangka bisa terjadi seperti ini.

Pagi ini saya berangkat tugas ke Surakarta, Jawa Tengah.

Seperti biasa saya berangkat dua jam sebelum keberangkatan. Dua jam itu berarti saya baru mulai memesan mobil daring menuju Bandara Soekarno Hatta. Saya perkirakan mobil daring itu akan sampai di terminal tiga Bandara Soekarno Hatta satu jam kemudian. Masih cukup waktu untuk masuk ke dalam badan pesawat.

Baca Lebih Banyak

Olahraga Tak Mampu Membuat Badan Kita Kurus dalam Semalam


Olahraga itu tidak penting.

Pemikiran sebagian orang demikian adanya. Oleh karena itu, mereka tidak mau menyisihkan waktunya untuk berolahraga. Atau sebenarnya mereka memahami pentingnya olahraga, tetapi tidak melakukan aksi apa pun karena tidak merasakan efek olahraga itu buat mereka.

Baca Lebih Lanjut

Sepasang Mata Tenggelam


Di bawah pohon rambutan ia berhenti, mengais tumpukan sampah sisa-sisa pesta semalam.

Dicarinya kardus, gelas, dan botol plastik, kalau beruntung spanduk capres dan calon wakil rakyat yang bolong-bolong, dimainkannya batang besi berujung kait hingga ke dasar tong, tangan kayu berurat naga diayun nasib.

Didoronglah gerobak menuju pengepul demi menemukan limpul. Tauke sedang berbaik hati. “Kue keranjang untuk istri kau. Sehatnya itu.”

Di ujung pulang, ia melamun dua lengan kurus dihajar tebese menyambut dengan sepasang mata tenggelam, tanpa dasar, tanpa bayang.

***
Riza Almanfaluthi
10 Februari 2024

Menangi 9 Kategori, Badora Raih Juara Umum Penghargaan Kinerja


Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Badan dan Orang Asing meraih juara umum penghargaan kinerja terbaik tahun 2023 di lingkungan Kantor Wilayah DJP Jakarta Khusus.

Kepala Kantor DJP Jakarta Khusus Irawan menyerahkan piala penghargaan secara langsung kepada Kepala KPP Badan dan Orang Asing Rina Lisnawati dalam Rapat Koordinasi I di Medan, Sumatra Utara (Jumat, 2/2).

Continue reading Menangi 9 Kategori, Badora Raih Juara Umum Penghargaan Kinerja

Menghilangkan Trauma Belasting Hingga Kecerewetan di Media Sosial


Indonesia pernah mengandalkan ekspor migas sebagai sumber penerimaan negara.

Pada awal Pelita I (1969/1970), penerimaan migas hanya 27% dari total penerimaan negara. Berlanjut di Pelita II yang mencapai 45,4%, dan puncaknya pada Pelita III (1981/1982) ketika proporsi penerimaan migas mencapai 70,6%.

Namun, ketergantungan ini membahayakan keuangan negara karena harga migas yang fluktuatif di tengah produksi migas yang terus menurun dari tahun ke tahun. Lalu penggantinya dari mana dalam postur APBN Indonesia tersebut? Jawabannya adalah pajak.

Baca Lebih Lanjut

Suteru! Gijutsu: Seni Membuang Barang, Jangan Bilang Sayang


Coba cek sekarang juga apakah rumah Anda berantakan? Apa penyebabnya?

Biasanya ini karena Anda tidak meletakkan barang-barang pada tempatnya. Selain itu karena banyak barang-barang yang sebenarnya sudah tidak dibutuhkan namun masih ada di dalam rumah.

Kita merasa sayang untuk membuangnya. Pun, kita merasa barang itu akan dipakai kelak pada saat kita membutuhkannya nanti. Faktanya, dari bertahun-tahun yang lalu sampai detik ini, barang itu tidak pernah tersentuh sama sekali.

Continue reading Suteru! Gijutsu: Seni Membuang Barang, Jangan Bilang Sayang

Cek Daftar Lengkap Pemungut PPN Perdagangan Melalui Sistem Elektronik


Pemerintah dalam hal ini Direktorat Jenderal Pajak telah mengumpulkan triliunan rupiah dari pemungutan Pajak Pertambahan Nilai Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PPN PMSE) sejak pemberlakuannya di tahun 2020.  Untuk tahun 2023 saja telah terkumpul sebesar Rp6,76 triliun rupiah.

Dari tahun ke tahun PPN PMSE mengalami peningkatan. Berikut rinciannya.

Tahun 2020: Rp731,4 miliar.

Tahun 2021: Rp3,9 triliun.

Tahun 2022: Rp5,51 triliun

Tahun 2023: Rp6,76 triliun

Baca Lebih Banyak

Nazi di Balik Republik Nias Merdeka


Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla) lagi sibuk-sibuknya pada saat ini. Terutama mencegah kapal yang berisi pengungsi Rohingya masuk ke wilayah Indonesia. Mereka datang bergelombang sejak November 2023.

Badan yang dibentuk pada tahun 1972 ini memang memiliki tugas melakukan patroli keamanan dan kesalamatan di wilayah perairan Indonesia dan wilayah yurisdiksi Indonesia.

Baca Lebih Lanjut

Tak Banyak yang Tahu Akar Sejarah Hari Ibu


Hari ini adalah Hari Ibu. Hari Ibu yang ke-95.

Kalau kita mengilas balik, pada tanggal 22-25 Desember 1928 terselenggaralah Kongres Perempuan Indonesia I di Yogyakarta. Kongres ini bertujuan untuk mempersatukan organisasi-organisasi perempuan dalam satu wadah.

Kemudian pada Kongres Perempuan ke III di Bandung pada tahun 1938, tanggal 22 Desember ditetapkan sebagai Hari Ibu. Hari yang dijadikan tonggak perjuangan kaum wanita Indonesia secara terorganisasi untuk bersama-sama dengan kaum pria berjuang mencapai kemerdekaan Indonesia.

Baca juga:  Sinopsis Buku Sindrom Kursi Belakang

Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 316 Tahun 1959, Hari Ibu yang jatuh pada 22 Desember ditetapkan sebagai Hari Nasional. Ini berarti di setiap tanggal itu, tidak hanya kaum perempuan, seluruh masyarakat Indonesia, baik di dalam ataupun di luar negeri, memperingatinya.

Nuansa dari Keputusan Presiden itu adalah Hari Ibu sebagai hari kebangkitan dan perjuangan wanita yang tidak terpisahkan dari kebangkitan dan perjuangan bangsa. Api semangat dalam perayaan Hari Ibu adalah semangat perjuangan.

Ini yang tidak bisa dinafikan karena di tahun-tahun itu, kemerdekaan bangsa Indonesia baru berumur empat belas tahun. Masih terasa gelora perjuangan untuk memerdekakan dirinya sebagai bangsa yang bebas, lepas dari belenggu penjajahan, dan berperang dengan para penjajah yang ingin menginjak kembali tanah jajahannya.

Baca: Daftar Isi Buku Sindrom Kursi Belakang

Hari ini adalah hari ibu. Hari Ibu yang ke-95.

Kini, kita sudah 78 tahun merdeka. Nuansa peringatan Hari Ibu telah berubah karena zaman yang telah berubah pula. Nuansa Hari Ibu pada saat ini yang terasa menyolok adalah semangat untuk lebih berperan dan mandiri. Tidak masalah, karena di setiap zaman ada orangnya dan di setiap orang ada masanya.

Namun, ada yang tidak berubah dari dulu sampai sekarang. Bahwa perempuan Indonesia adalah mereka yang pantang menyerah, tidak lepas dari kodratinya sebagai madrasah utama buat anak-anak, cerdas intelektual, cerdas emosional, dan cerdas iman. Tak bisa dilepaskan pula dari kelembutan dan keindahan.

Ya, kini para perempuan Indonesia adalah mereka yang bersuara, mereka yang berdaya dan berkarya, mereka yang peduli dan berkontribusi.

Terima kasih telah menjadi perempuan Indonesia. Terima kasih telah menjadi istri yang senantiasa mendorong dan menemani. Terima kasih telah menjadi ibu sepenuh jiwa buat anak-anak. Terima kasih telah menjadi sahabat terbaik dalam pekerjaan dan perjalanan.

Hari ini adalah Hari Ibu. Hari Ibu yang ke-95.

Selamat Hari Ibu.

***

Artikel ini dibuat dan dibacakan pada saat peringatan Hari Ibu ke-95 di Kantor Pelayanan Pajak Badan dan Orang Asing

Gambar milik IKANAS STAN dan dibuat oleh Nindya Sylviana W. @nindyasylviana

Sumber referensi: Mimbar Jatim, Majalah Bulanan Pemerintah Daerah Tingkat I Jawa Timur Edisi 6 Tahun 1997

Memesan buku Sindrom Kursi Belakang di tautan berikut: https://linktr.ee/rizaalmanfaluthi.

Siapa yang Berbohong? Menyelisik Propaganda Netanyahu


Selain perang secara fisik, kedua pihak juga berperang dalam memenangkan dunia informasi. Salah satunya pamflet yang dikeluarkan oleh Hamas ini.

Peristiwa selama dua bulan terakhir ini telah membuka mata dunia.

Utamanya tentang apa yang telah dilakukan Israel kepada Palestina adalah bentuk penjajahan. Masih banyak orang yang tidak tahu bahwa jauh sebelum Israel didirikan pada 1948 sampai dengan saat ini, Yahudi Zionis masih terus melakukan pengusiran terhadap penduduk asli Palestina dan mendirikan pemukiman-pemukiman Yahudi ilegal.

Baca Lebih Banyak Lagi