Buku Orang Miskin Jangan Mati di Kampung Ini sudah memasuki cetakan ke-5. Alhamdulillah. Ada beberapa fakta yang bisa diungkap atas penerbitannya.
- Enggak Niat
Sebenarnya saya tidak berniat menerbitkan buku ini. Bagi saya sebagai bloger saja sudah cukup. Apalagi setelah pengalaman dengan penerbitan buku pertama. Namun, memang keinginan membukukan tulisan-tulisan saya itu masih tetap ada. Saya sudah pernah berusaha mengumpulkan puisi-puisi saya. Baru beberapa puisi saja terkumpul, semangat membukukan puisi itu lenyap. Sampai akhirnya saya kedatangan seorang teman.
- Dipantik Sedikit
Saya mengutarakannya dalam buku pengantar buku ini. Awalnya memang tidak berniat menerbitkan buku. Namun, teman saya Pak Harris Rinaldi suatu ketika datang ke kubikel saya dan bertanya kapan akan menerbitkan buku puisi. Saya terenyak.
Dengan “teguran” dari Pak Harris Rinaldi ini membuat saya tergerak kembali. Semangat saya muncul, tetapi tidak untuk membuat puisi. Tebersit dalam benak saya untuk menerbitkan buku atas kumpulan tulisan saya yang ada di blog.
Akhirnya saya bangkit dan hanya beberapa bulan kemudian, setelah proses bolak-balik antara saya dan penerbit Maghza Pustaka, buku itu terbit. Tepatnya pada pertengahan Februari 2020. Empat bulan sejak kedatangan Pak Harris Rinaldi ke kubikel saya itu.
- Hanya Sebulan
Proses pengumpulan naskah, pembacaan ulang, penyuntingan kembali, saya lakukan hanya dalam waktu sebulan. Saya mengumpulkan naskah tulisan-tulisan terbaik saya sejak periode 2014 sampai dengan awal 2017 karena ingin memberikan yang istimewa kepada pembaca terutama pelanggan blog saya. Waktu sebulan ini di luar waktu yang diperlukan oleh Penerbit Maghza Pustaka untuk “tek-tokan” dengan saya.
- Ini Buku Kedua, Bukan Buku Pertama
Semua teman menyangka ini buku pertama saya. Bukan. Ini buku kedua. Buku pertama sudah saya susun sejak akhir 2013, ketika akan berangkat ke Tapaktuan, Aceh Selatan. Judulnya Amalan Sederhana Pembuka Pintu Kemudahan: Kisah-Kisah Nyata Bertabur Hikmah. Penerbitnya adalah Penerbit Bunyan, Bentang Pustaka.
Rencana terbit cetaknya pada 2014 dan saya tidak tahu apakah jadi terbit atau enggak. Saya tidak dapat pemberitahuan apa-apa. Tahu-tahunya pada 2015, buku itu sudah terbit dalam bentuk e-book. Bisa dicari di Google Playbook atau Playstore dengan kata kunci yang tak mudah.
Belajar dari pengalaman itu akhirnya saya memilih penerbitan indie, yaitu penerbit dari Pati: Maghza Pustaka.
Apa pun dengan buku pertama saya itu, saya tetap bersyukur masih bisa meluncurkan buku kedua saya ini dengan baik dan menangani langsung pemasarannya.
- Kavernya Ciamik
Saya terinspirasi dari kaver bukunya Haruki Murakami yang berjudul What I Talk About When I Talk About Running dan Seth Stephens-Davidowitz yang berjudul Everybody Lies: Big Data dan Apa yang Diungkapkan Internet tentang Siapa Kita Sesungguhnya.
Dua kaver buku itu sederhana dengan warna latar belakang putih dan huruf hitam dan merah. Itu saja. Menurut saya luar biasa indah. Akhirnya saya menyerahkan pembuatan kaver itu kepada saudara sepupu saya yang bernama Aonillah yang sedang bekerja di Bali untuk menggarap kaver buku saya.
Dari hasil pembacaan judul buku, konsep buku saya, serta dua kaver buku di atas akhirnya kaver itu jadi seperti yang sekarang. Banyak yang memuji kaver buku ini. Terima kasih atas pujiannya. Insya Allah kaver ini menjadi salah satu variabel ketertarikan pembeli kepada buku saya. Terima kasih Aonillah, terima kasih Magzha Pustaka.
Inilah 5 fakta tersebut. Semoga bermanfaat.
Saat ini saya sedang menggarap buku ketiga. Sudah dalam proses pengumpulan naskah dan sedang mencari endosan yang bersedia untuk memberikan testimoninya atas buku ketiga itu.
Saya jadi teringat tentang perkataan seorang teman. Ia yang telah berkata buku itu harus memberikan nilai tambah kepada pembacanya. Saya setuju dengannya karena jika tidak maka akan menjadi kesia-siaan belaka.
Saya yakin buku kedua saya: Orang Miskin Jangan Mati di Kampung Ini juga demikian. Mampu memberikan makna dan nilai tambah kepada pembacanya. Terutama kepada Anda pelanggan blog saya.
Terima kasih.
***
Riza Almanfaluthi
Dedaunan di ranting cemara
8 Mei 2020
Buat pelanggan blog saya yang hendak memesan buku Orang Miskin Jangan Mati di Kampung Ini, silakan isi formulir berikut:
https://forms.gle/2XtH4KEPG9wqgYVq9
Sinopsis buku ini bisa dibaca pada tautan berikut: https://rizaalmanfaluthi.com/2020/02/24/buku-kedua-itu-terbit-orang-miskin-jangan-mati-di-kampung-ini/