:Sylvia Plath
Puisi yang kautulis sendiri dengan nyeri dan kaubaca pelan di hadapan warnanya anyelir tengah malam. Wewangi mencambuk hasratmu merebahkan kepala di pendiangan, memungut hadir getir di jalan napasmu: metana, hidrogen, nitrogen, karbon dioksida, karbon monoksida pelan-pelan bersembulan. Esok pagi menghitung Desember sayu yang tertinggal di pucuk-pucuk pohon dan anak-anakmu yang baru menjadi piatu.
***
Riza Almanfaluthi
dedaunan di ranting cemara
14 Ramadan 1441 H
School photo created by pressfoto – http://www.freepik.com