Obituary yang kupesan seminggu lalu
sang penulis doa sedang duduk-duduk
di depan rumahnya di senja yang tipis dan tua
penanya gesit menulis obituari
tintanya pelangi, pekat
suatu detik ada hitam yang menyelip
baunya mawar menjadi merpati kemana-mana
menempel di sudut kursi
di balik daun-daun
di ujung antena televisi
bahkan di lipatan tangannya yang pesulap
ah, ada yang salah tulis
ia ambil sedikit kepingan matahari
yang biasa ia simpan di saku baju
menjadikannya penghapus
dan membiarkan kertasnya penuh bola-bola api
kian mengecil dan lincah menulis sebuah nama:
aku…….
Riza Almanfaluthi
Di lantai 19
12 September 2013
14:37
gambar diambil dari sebuah blog.