SPICE IKLAN


SPICE IKLAN

 

Suatu saat ketika dalam perjalanan dari Semarang menuju Magelang saya banyak menjumpai papan reklame berukuran besar di sepanjang jalan. Sebagian terisi dengan iklan tentunya dan sebagian masih kosong. Yang kosong biasanya ada tulisan dengan huruf-huruf besar seperti “DISEWAKAN” atau “FOR RENT”
yang diikuti dengan nomor yang harus dihubungi.

    Saking semangatnya sampai ada yang menulisnya demikian “SPICE IKLAN DISEWAKAN”. Betul Pembaca, Anda tidak salah membacanya. Mereka menulisnya dengan huruf i bukan a. Tentu bagi yang memahami bahasa Inggris SPICE berarti rempah. Seharusnya yang betul adalah SPACE pastinya, yang berarti ruang. Space, spice kalau diucapkan hampir-hampir mirip memang. Maunya keren tapi salah, jadinya malu-maluin.

    Tapi apakah penggunaan kata space iklan juga sudah betul ? Memangnya bahasa Indonesia belum mengakomodasi istilah asing itu. Tentunya tidak. Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia melalui laman Glosariumnya menginformasikan kepada kita untuk memakai istilah ruang untuk menggantikan istilah asing space.

    Jadi yang tepat seharusnya bukan space iklan apalagi spice iklan melainkan ruang iklan. Atau kalau merasa masih belum keren pakai saja istilah media luar ruang. Belum keren juga? Ingatlah Sumpah Pemuda 1928. J

Papan reklame kosong iklan itu sayangnya tidak saya abadikan dengan kamera sebagai bukti yang bisa saya sodorkan kepada Anda semua. Namun yang dibawah ini ada foto yang bisa menggambarkan—sekali lagi—keinginan keren tapi salah, jadinya malu-maluin.

Saya yakin Pembaca sudah mengenal yang namanya sandwich (roti lapis)
yang menurut
Wikipedia Bahasa Indonesia sandwich adalah makanan berupa dua potong roti yang menjepit daging, sayuran, keju atau berbagai teman makan roti dan biasanya diberi bumbu atau saus sehingga rasanya menjadi lebih enak. Berbagai jenis roti bisa digunakan untuk sandwich dan bergantung pada isi, permukaan roti biasanya dioles sedikit mayones, mentega, margarin, atau minyak zaitun yang berfungsi sebagai perekat dan penambah aroma.

Nah, kalau yang ini sandwich bukan yah? Memang betul sih sandwich tapi tulisannya itu loh…


SUNWIHS…

Saya menemukannya di sebuah pusat perbelanjaan ternama di bilangan Cibinong, Kabupaten Bogor. Mungkin kalau ditulis roti lapis oleh penjualnya, dagangannya tidak akan laku walaupun dijual dengan harga yang teramat spesial. Pun, mungkin pembelinya juga mau beli karena merasa kalau menyantap makanan yang tulisannya pakai bahasa Inggris terasa tidak biasa, diluar kebiasaan, serasa makan makanannya orang bule, terasa keren. Roti lapis sih sudah biasa.

Inikah yang namanya rasa rendah diri yang teramat sangat dari bangsa ini? Atau mengutip Farranasir—seorang dokter pecinta kata-kata—inikah yang namanya bahasa Indonesia diselingkuhi bahasa Inggris?

Allohua’lam bishshowab.

 

Maraji’:

Wikipedia Bahasa Indonesia (Online) (http://id.wikipedia.org/wiki/Roti_lapis , diakses 28 Januari 2009)

Farranasir. 05 Oktober 2009. Internasionalisasi dan Budaya Rendah Diri.
(Online) (http://politikana.com/baca/2009/10/05/internasionalisasi-dan-budaya-rendah-diri.html
, diakses 28 Januari 2009)

    

Riza Almanfaluthi

dedaunan di ranting cemara

28 Januari 2009 09.28

 

ALUMNI ATAU ALUMNUS?


ALUMNI ATAU ALUMNUS?

Bulan syawal adalah saat yang tepat untuk mengadakan acara silaturahim. Contohnya acara temu kangen dengan teman-teman satu almamater. Acara itu dikemas dengan sangat informal dan biasanya diberi label temu alumni. Masalahnya kita seringkali gagap dalam memakai kata yang benar antara dua kata ini alumni atau alumnus.

Sebenarnya dua kata itu baku untuk dipakai kalau pemakaiannya pun tepat sesuai dengan maknanya. Oleh karena itu sebelum kita melangkah lebih jauh tentang pemakaian kata yang benar dari dua kata tersebut kita perlu mengetahui terlebih dahulu maknanya.

Alumni menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring adalah orang-orang yang telah mengikuti atau tamat dari suatu sekolah atau perguruan tinggi. Sedangkan alumnus menurut kamus yang sama mempunyai pengertian orang yang telah mengikuti atau tamat dari suatu sekolah atau perguruan tinggi.

Coba, kalau kita cermati maka kita bisa temukan bedanya. Bahwa alumni adalah bentuk jamak dari alumnus. Alumni menunjukkan banyak orang sedangkan alumnus adalah bentuk tunggal yang menunjukkan satu orang saja. Dengan kata lain alumni adalah para alumnus atau kumpulan alumnus.

Maka dengan demikian kita sudah tahu bagaimana pemakaian yang benar dari dua kata tersebut.

Suatu hari setelah saya memikirkan tentang makna alumni dan alumnus, kebetulan pula pada hari yang sama habis shalat isya saya bersalaman dengan remaja yang baru duduk di kelas 1 SMP. Ia memakai kaos hitam yang di punggung kaosnya terdapat tulisan besar ALUMNUS 2009 dan di bawahnya terdapat kotak yang berisi nama teman-teman lulusan sekolahnya dalam satu angkatannya.

Tentu dilihat dari maknanya pemakaian kata alumnus dalam kaos itu tidak tepat. Seharusnya memakai kata alumni yang menunjukkan banyak orang yang tamat dari sekolahnya.

Langsung saja saya berikan contoh-contoh lainnya sebagai berikut:

Yang salah     : Saya alumni Sekolah Tinggi Akuntansi Negara Angkatan 1997

Yang benar    : Saya alumnus Sekolah Tinggi Akuntansi Negara Angkatan 1997

Yang salah    : Dipersilakan kepada para alumni untuk menempati kursi yang telah disediakan.

Yang benar    : Dipersilakan kepada para alumnus untuk menempati kursi yang telah disediakan.

Yang salah    : Kita adalah alumnus ramadhan yang senantiasa harus dapat mempertahankan nilai- nilai ramadhan itu di sebelas bulan berikutnya.

Yang benar     : Kita adalah alumni ramadhan yang senantiasa harus dapat mempertahankan nilai- nilai ramadhan itu di sebelas bulan berikutnya.

Yang salah    : Ikatan Alumnus SMUN Bojong Kenyot

Yang benar    : Ikatan Alumni SMUN Bojong Kenyot

Contoh terakhir ini sedikit saya komentari. Mengapa? Karena alumnus adalah hanya satu orang saja sehingga tidak perlu diikat dalam sebuah ikatan. Yang pas adalah dengan memakai kata alumni karena menunjukkan banyaknya lulusan satu sekolah yang perlu diikat dalam satu ikatan. Mentang-mentang bahwa kata alumnus itu berasal dari kata asing (Latin) dan segala sesuatu dari bahasa asing–terutama Bahasa Inggris—sesuatu yang banyak atau menunjukkan jamak itu memakai akhiran s atau –es maka seringkali kita terkecoh dengan memakai kata alumnus untuk menunjukkan banyaknya lulusan suatu sekolah.

Demikian uraian saya, semoga bermanfaat. Kalau ada komentar atau informasi yang menunjukkan adanya kesalahan pada artikel ini mohon untuk dibetulkan. Terimakasih.

Riza Almanfaluthi

dedaunan di ranting cemara

14:38 09 Oktober 2009