Berbincang-bincang dengan Sepatu 



Setiap malam, aku sering terbangun. Bangkit dari ranjang dan berbincang-bincang dengan sepatu. Benda yang sering kuajak lari-lari di pagi hari, tak pernah kurang 5 kilometer jauhnya. Kalau aku lelah sebenarnya dia pun lelah. Kalau dia aus sebenarnya aku pun aus. Haus apalagi. Haus dan aus hanya sekadar dibedakan dengan satu huruf saja.

Ia tak mengeluh walau setiap hari disakiti oleh kaki-kakiku dan perasaan-perasaanku pada saat lari. Karena semakin gelap perasaanku maka semakin keras kupacu kecepatan lariku. Ia juga tak mengaduh kalau sekujur tubuhnya dilumat kerasnya aspal, dimandikan becek jalanan, atau sekadar diwangikan kotoran kucing.

Hanya satu, yang kutahu, dia tak mau, berkawan sepi kelabu, di sudut rumah yang berdebu: tempat persemayaman terbaiknya. Sepi, katanya, sangatlah jahat. Ia sering merampas ingatan dan melemparkannya ke masa nan purba, “Ia hitam. Makanya aku minta kaubangun dan menemaniku setiap malam.”

Malam ini malam yang sama dengan malam-malam sebelumnya. Aku bangun dan menemaninya. Kali ini ia terburu nafsu menyergapku, “Mimpi buruk lagi?” Yang kujawab dengan anggukan penuh dentum kesungguhan. “Pagi ini kita lari. Tak perlu cepat-cepat. Barangkali yang kaubutuhkan adalah jarak. Semakin jauh kau berlari, barangkali akan mampu membuatmu melupakan mimpimu,” kata sepatu.

Mendengar ia bicara demikian, kupikir memang ia benda terbaik yang pernah ada diciptakan oleh dunia. Bersama-sama denganku, hati-hati, pelan-pelan, sangat terinci, membuat perencanaan kejahatan tak terperi. Membunuh mimpi-mimpi. Mimpi-mimpi yang buruk. Seburuk-buruknya peninggalan. Peninggalan sehitam malam.

Makanya setiap malam, aku sering terbangun. Bangkit dari ranjang dan berbincang-bincang dengan sepatu.

***
Riza Almanfaluthi
dedaunan di ranting cemara
Pancoran, 25 Juli 2017

Advertisement

Tinggalkan Komentar:

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.