5 Sejarawan dan Petualang Muslim Berpengaruh di Dunia




Gambar via salahuddindjp.org

Orang-orang Muslim mendahului Columbus 500 tahun dalam menemukan benua baru. Ketika Eropa masih membakar orang-orang yang mengingkari dunia itu datar, maka ilmuwan muslim di tanah Arab mengajarkan ilmu bumi dengan bola dunia.

Merekalah yang menemukan kompas yang memainkan peranan penting dalam penaklukan lautan dan penyusuran dataran luas. Dunia berhutang budi kepada mereka dalam segala hal. Catatan perjalanan mereka dalam petualangan itu menjadi catatan tak ternilai dalam pengembangan ilmu-ilmu moderen.

Inilah beberapa di antara mereka dari buku Seratus Muslim Terkemuka yang ditulis oleh Jamil Ahmed Khan—penulis Pakistan—30 tahun lalu.

  1. Muhammad ibn Jarir Abu Jafar Attabari (838-923 M)

Ia diakui sebagai bapak sejarah Islam serta sebagai sejarawan terbesar yang pernah dilahirkan dunia Islam. Lahir di Amol, Tabaristan, daerah pegunungan Persia. Ia melakukan penjelajahan ke Persia, Irak, Syria, Palestina, dan Mesir untuk menimba ilmu dan mengumpulkan keterangan bagi karya historisnya yang bersejarah itu.

Dua karyanya yang menonjol adalah Komentar Sempurna Tentang Alquran dan Tarikh Arrasul Almalik (Buku Sejarah Rasul dan Raja-raja). Encyclopedia Britannia mengatakan, “Semua buku kalah oleh buku tarikh Tabari.” Bukunya telah banyak diterjemahkan ke dalam bahasa asing oleh para orientalis.

Tabari dikenal sebagai penulis yang terperinci dan akurat. Metode kesenangan Tabari untuk “bercerita” adalah melalui isnad. Sumber informasinya adalah para sejarawan terdahulu seperti Ibn Ishaq, Kalbi ibn Saad, Moqaffa, dan terjemahan Persia lainnya.

Franz Rosenthal mengatakan Sejarah Dunia Tabari tak diragukan lagi lebih penting dibandingkan sejarah Alyaqubi.Tabari mampu berpanjang-panjang kata tapi tak pernah membosankan. Penggarapannya yang sistematis adalah keunggulannya. Bahkan ia paham urusan politik dan hukum. Wajar saja kalau karya sejarahnya mempengaruhi ahli-ahli sejarah berikutnya.

Tabari juga dinamakan Levit-nya orang Arab. Ia salah satu dari ahli sejarah abad pertengahan yang membuka jalan bagi perkembagan besar-besaran historiografi Islam di dunia. Jangan pula dilupakan ia adalah Alhafidz. Penghafal Alquran sejak umur tujuh tahun.

  1. Abul Hasan Ali ibn Husain Almas’udi

Almas’udi adalah seorang penulis, penjelajah dunia timur, sejarawan, ahli ilmu bumi, dan ahli fisika. Dilahirkan di Baghdad sebelum akhir abad ke-9 M. Merupakan keturunan sahabat Abdullah bin Mas’ud ra.

Almas’udi melakukan perjalanan dari Baghdad ke India, Sri Lanka, Indocina, Cina, Madagaskar, Zanzibar, Oman, Basra, pantai selatan Laut Kaspia, Asia Tengah, Turkistan, Gujarat dan banyak tempat lainnya.

Di Basra ia menyusun karya monumentalnya berjudul Muruj Azzahab (Padang Rumput Keemasan). Buku yang menceritakan tentang pengalamannya berkunjung ke banyak tempat dengan cara yang tak bisa ditiru dan memberikan banyak kenikmatan kepada pembacanya. Di Fustat (Kairo Kuno) ia menulis karyanya yang lain, Mirat Azzaman (Cermin Zaman) dalam 30 jilid. Buku yang membeberkan geografi, sejarah, dan kehidupan masyarakat dinegara-negara yang dikunjunginya.

Karya-karya Almas’udi ini diakui oleh para sejarawan dan orientalis yang hidup setelah zamannya. Ia peletak norma teori penulisan sejarah masa kini. Ia disebut juga sebagai “Heroditus dan Plinius”-nya orang Arab karena memperkenalkan metode orisinal dalam penulisan sejarah.

Ialah yang membuat revolusi dalam penulisan sejarah dengan memperkenalkan studi kritis pada kejadian-kejadian historis, tidak hanya pengelompokan peristiwa menurut tahun, tapi malahan ia kumpulkan peristiwa-peristiwa menurut dinasti-dinastinya—sebuah cara yang diikuti dan dijelaskan oleh Ibnu Khaldun.

Almas’udi adalah orang pertama yang menggunakan anekdot dalam sejarah. Dia juga yang pertama kali menyebut kincir angin di Sijistan, yang merupakan penemuan orang-orang Islam. Ia juga memberikan sumbangsih tak ternilai dalam dunia musik dan ilmu pengetahuan.

Setelah menuliskan karya agungnya, Cermin Zaman, ditahun 956 M, Almas’udi meninggal di Kairo setahun kemudian.

  1. Ibnu Khaldun

Ia keturunan Arab Yaman yang dilahirkan di Tunisia pada tanggal 27 Mei 1332 setelah orang tuanya pindah dari Spanyol. Ia merupakan filsuf sejarah yang berbakat dan cekdekiawan terbesar pada zamannya. Sebelumnya sejarah hanya berkisar pada pencatatan sederhana dari kejadian-kejadian tanpa ada pembedaan antara fakta dan rekaan. Di tangannya sejarah tidak hanya sebagai dongeng melainkan sebagai ilmu dan mengembangkannya sebagai filsafat-sosial.

Selamahidupnya ia berpindah-pindah tempat dari Tunis, Mesir dan Syiria. Ia bertemu dengan Timurlenk dan penakluk dari Samarkand ini terkesan dengan kepandaian dan kefasihan Ibnu Khaldun.

Kritikus barat menulis tentang dirinya. “Tak ada satu pun dalam perbendaharaan sastra Kristen dari masa abad pertengahan yang pantas disejajarkan dengan sejarahnya Ibnu Khaldun dan tak ada satu pun sejarawan Kristen yang menulis sebuah versi dengan begitu gamblang dan tepat mengenai Negara Islam.”

Karya monumentalnya adalah Kitab Ali’bar (Sejarah Dunia). Terdiri dari tiga bagian. Pertama Muqaddimah, buku yang menulis secara apik subyek-subyek yang berbeda seperti ekonomi, politik, sosiologi, dan sejarah secara orisinal dan memikat. Bagian kedua membicarakan sejarah bangsa Arab dan bangsa lainnya serta juga dinasti-dinasti pada masanya. Bagian ketiga adalah Altaarif, merupakan otobiografinya sendiri.

Dialah yang pertama kali menulis otobiografi yang panjang tetapi sistematis dibandingkan para pendahulunya yang menulis dengan formal dan hambar. Dalam hal ini ia dibandingkan dengan Benvenutti Cellini, seniman Italia terkemuka.

Barat berutang budi kepada Ibnu Khaldun dalam ilmu sosiologi, ekonomi, dan sejarah karena ia membuka jalan bagi perkembangan berikutnya dari ilmu-ilmu itu setelah banyak karya-karyanya diterjemahkan ke dalam pelbagai bahasa Eropa di Abad ke-19.

  1. Abu Abdullah Muhammad ibn Abdullah Allawati Attanj

Lebih dikenal sebagai Ibnu Batuta. Lahir di Tangiers, Afrika Utara pada 24 Februari 1304. Merupakan keturunan suku Barbar di Lawata. Oleh keluarganya ia dibekali pendidikan agama dan sastra. Pada umur belum 21 tahun ia sudah memulai perjalanannya pergi berhaji.

Ialah yang disebut sebagai Marco Polo pada zamannya. Jarak 75 ribu mil—dan ini lebih panjang daripada Marco Polo lalui—ditempuhnya pada saat medan perjalanan masih teramat sulit dan transportasi kurang sekali di masa itu. Wajar ia disamakan dengan Marco Polo, Hsien Tsieng, Drake, dan Magellan.

Ia dari Tangiers pergi ke Aleandria, Mesir. Lalu ke Kairo, kemudian pergi ke Gaza, Yerusalem, Hamah, Aleppo, Damaskus, dan Mekkah. Pergi lagi ke Irak, Persia, Mosul, dan kembali ke Mekkah. Dari Aden ia mengembara ke Somalia, lalu ke Hormuz, dan Pulau Dahrain. Pergi susuri Asia Kecil, ke Jazirah Anatolia, hingga ke stepa di Rusia Selatan. Bahkan sampai ke istana Sultan Muhammad Uzbeg Khan di pinggir Sungai Wolga.

Ia juga pergi ke Siberia dan kemudian balik lagi ke Konstantinopel, terus ke Bukhara, Persia Utara, dan sampai di Kabul. Dari sana ia melanjutkan perjalanannya ke Tanah Hindustan. Tiba di Delhi dan menjadi kadi selama delapan tahun dan diangkat menjadi duta besar untuk kerajaan Cina. Ia pergi ke Goa lalu mengunjungi Maladewa, Sri Lanka, Malaya, Cina, Malabar, India, Oman, Persia, Irak, dan kembali ke Damaskus. Sempat ditengah perjalanannya itu ia singgah di Kerajaan Samudera Pasai. Terakhir ia mengarungi padang pasir Sahara dan berakhir di Timbuktu dan melihat tempat-tempat bersejarah di Spanyol.

Di Fez, Maroko, tempat ia menetap setelah berpetualang, ia diminta Sultan Maroko untuk menuliskan kisah-kisahnya. Ia diktekan ceritanya itu kepada juru tulis istana, Ibn Jauzi. Karyanya yang diberi judul Rihlat Ibn Batuta inilah yang menjadi monumental. Sekarang lima manuskripnya disimpan di Perpustakaan Nasional Paris.

Memoar perjalanannya diterjemahkan ke dalam banyak bahasa. Dialah yang mengungkapkan catatan tak ternilai tentang Cina dan menggambarkan Konstatinopel dengan dengan lebih mendetil daripada catatan-catatan orang Kristen. Dialah pula yang pertama menceritakan secara rinci tentang kepulauan Maladewa dan Sudan Barat serta kekhususan sifat wanita-wanita di pelbagai Negara.

Ibnu Batutah adalah penjelajah terbesar yang pernah dikenal dunia sebelum keluarnya mesin uap dan alat transportasi yang serba cepat. Selama hidupnyaia berhaji sebanyak empat kali.

  1. Sulaiman Almahiri

Ia hidup di pertengahan abad ke-16 M. Ia anggota suku Mahara, suku Arab yang berada di selatan jazirah Arab. Ia mengeksplorasi secara luas di hamper semua samudera besar dunia dan yang terpenting dia telah mencatatnya dalam 50 bagian tulisan.

Dengan tulisannya itu ia memberikan sumbangan berarti bagi pengetahuan tentang ilmu astronomi, kelautan, dan geografi abad pertengahan.

Pelayaran pertama dimulai dari Samudra Hindia, lalu ke Samudra Pasifik, Selat Bering, Samudra Artika, Samudra Atlantik, masuk ke Laut Tengah melalui Selat Gibraltar. Rute lainnya dari Samudra Hindia terus ke Samudra Atlantik, kemudian masuk Laut Tengah lewat Selat Gibraltar.

Uraian-uraian penting ia tulis. Pertama, tentang tahun-tahun yang diketahui dan penggunaannya oleh dunia. Kedua, catatan tentang pengetahuan astronomi dan kelautan, antara lain bumi dan bintang-bintang, pelayaran di laut, dan seni navigasi.

Catatan ketiga, membicarakan jarak bintang di garis khatulistiwa, nama-nama bintang, rute laut sepanjang pantai barat dan dan timur di Tanjung Camorn. Serta merekam pula-pulau besar di Samudra Hindia.

Catatan keempat membicarakan rute-rute laut di Asia. Beberapa pelabuhan di Sumatera, Jawa, Bali, Banda, dan Maluku pernah ia kunjungi. Ini hanya sebagian kecil dari perjalanannya mengelilingi Asia dan dunia. Sedangkan Catatan kelima membicarakan bintang-bintang dan lapisan-lapiran udara, rute laut, ketinggian bintang dan angin.

Catatannya penting bagi dunia karena ia menjelajahi laut-laut yang jauh dan belum pernah dijelajahi oleh orang-orang sebelumnya.

***

Riza Almanfaluthi

Tapaktuan, 2 Agustus 2015

Ditulis dan diunggah pertama kali untuk salahuddindjp.org

http://www.salahuddindjp.org/2015/08/5-sejarawan-dan-petualang-muslim.html

6 thoughts on “5 Sejarawan dan Petualang Muslim Berpengaruh di Dunia

  1. Merinding baca artikel ini. Betapa para cendekiawan dan petualang muslim ternyata sudah lebih jauh ke depan dalam “membuka bumi” sebelum para petualang barat yang justru saat ini lebih dikenal umum. Thanks for sharing mas …

    Like

Tinggalkan Komentar:

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.