Folder dan Kode Haska


“Centang satu, Bro!” teriak Bibing kepada seisi ruangan Subdirektorat Penyuluhan Perpajakan, Direktorat Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat (P2humas)sesaat berita pesawat jatuh di Tanjung Pakis, Karawang, Jawa Barat memenuhi layar kaca televisi pada Senin pagi (29/10).

Tanda centang satu itu berarti pesan Bibing kepada Tri Haska Hafidzi, teman sejawatnya, baru diterima di peladen Whatsapp, namun belum sampai ke ponsel Haska. Haska menjadi salah satu penumpang Lion Air dengan nomor penerbangan JT-610 jurusan Jakarta-Pangkalpinang yang jatuh itu.

Baca Lebih Lanjut.

Firmansyah Akbar, Nasihat itu Telahlah Sampai


Desi Zulya langsung lemas mendengar nama suaminya berada dalam manifes pesawat Lion Air bernomor penerbangan JT-610 yang jatuh di perairan Tanjung Pakis, Karawang, Jawa Barat (Senin, 29/10).

Padahal beberapa jam sebelumnya, ketika Firmansyah Akbar hendak berangkat ke Bandara Soekarno Hatta dini hari itu, Firman menginginkan berfoto berdua saja dengan Desi. Firman meminta anaknya mengambil gambar. Mobil yang sempat dipesan secara daring oleh Firman sudah menunggu di depan rumah sedari tadi.

Baca Lebih Lanjut.

JT-610 Tinggal Landas, Haska Berbekal Tamat Satu Juz Alquran


Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memeluk istri Tri Haska Hafidzi yang menjadi salah satu korban pesawat Lion Air JT-610.

Tri Haska Hafidzi menyentuh layar telepon genggam dengan ujung jari jempolnya. Ia baru saja melaporkan kewajibannya pada pukul 05.46 pagi. Entah di ruang tunggu terminal Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng atau di dalam kabin pesawat Lion Air JT-610, ia memberi tanda centang hijau pada daftar yang tersedia.

Ini berarti sebagai anggota grup Whatsapp “DJP Bertilawah P2humas”, Haska sudah menyelesaikan tugasnya membaca Alquran satu juz dalam sepekan.

Baca Lebih Lanjut.