Testimoni Seorang Bibliophagist: Seandainya Saja Saya Mempunyai Energi dan Ketekunan


Banyak pembaca buku Sindrom Kursi Belakang memberikan testimoninya terhadap buku ini. Saya mengucapkan terima kasih dengan setulus-tulusnya kepada mereka semua.

 

Aim Nursalim Saleh, Direktur Ekstensifikasi dan Penilaian, DJP:

Cerita-cerita di sana bisa menjadi cermin buat pembacanya.

 

Dwi Astuti, Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat, DJP:

Saya ditemani buku ini di pesawat. Seru banget. Saya bisa membayangkan keindahan Tapaktuan dari buku ini. Seperti Andrea Hirata yang menggambarkan Belitong.

Baca Lebih Lanjut

Mesin Hanya Memiliki Chip, Manusia Memiliki Hati, Sebuah Prakata


Suatu ketika pada saat saya hendak mengajar kelas pelatihan menulis, seorang kawan mendatangi saya. Ia langsung mengucapkan terima kasih atas kiriman saya bertahun-tahun lalu. Kiriman berupa kopi Aceh itu kemudian dinikmati bersama-sama dengan kawan satu kantornya.

Katanya, ini dimulai pada saat saya mengeposkan konten di Facebook tentang kopi Aceh. Lalu ia turut berkomentar dan saya menanggapi. Kemudian singkat cerita terkirimlah kopi itu kepadanya. Mendengar ceritanya saya langsung terkejut karena saya benar-benar lupa telah mengirimkan kopi. Tentunya saya senang dikabarkan dengan kisahnya.

Baca Lebih Lanjut

Dari Padang ke Burj Khalifa: Seperti Binar Bapak Dulu


Kanwil DJP Sumbarja. Coba lihat di kejauhan, bentangan luas Samudra Hindia.

Sewaktu saya kecil, bapak sering menceritakan tentang perjalanannya berkeliling Sumatra saat menjual tenda payung berwarna-warni. Salah satunya ia pernah mampir di Padang. Raut muka dan suaranya saat ia menceritakan kota itu begitu penuh binar dan gelora. Entah kenapa.

Padang, sebuah kota yang belum pernah saya singgahi, namun baru pe​​kan lalu saya berkesempatan menginjakkan kaki di kota terbesar di Pantai Barat Sumatra. Pada saat puasa Ramadan kali ini.

Baca Lebih Lanjut

DJP Blokir Rekening Dua Penunggak Pajak Aceh Barat Daya


Konferensi Pers

Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Tapaktuan bekerjasama dengan pihak bank di Aceh Barat Daya memblokir rekening dua penunggak pajak, Kamis lalu (7/4). Rekening yang diblokir dimiliki penunggak pajak berstatus perusahaan/badan dan orang pribadi serta telah menunggak pajak senilai hampir Rp 1,7 milyar.

Perusahaan yang menunggak pajak adalah perusahaan konstruksi rekanan pemerintah daerah sedangkan penunggak pajak orang pribadi merupakan distributor barang kebutuhan rumah tangga. Dua-duanya Wajib Pajak yang berdomisili di Aceh Barat Daya, Provinsi Aceh.

Baca Lebih Lanjut.