
Pertanyaan itu terhidang kepada saya di suatu petang ketika saya berada di kelimunan orang di dalam gerbong KRL yang lumayan padat. Jawaban yang disampaikan sama seperti yang saya berikan kepada setiap orang lain yang bertanya hal serupa, yaitu: fokuslah menulis (buku dan apa pun) tentang hal yang paling dikuasai serta menabunglah.
Buku Orang Miskin Jangan Mati di Kampung Ini juga adalah hasil tabungan (menulis) selama bertahun-tahun itu. Saya mah yakin, kalau saya saja bisa menulis (buku), apalagi teman saya yang bertanya itu, dan juga teman-teman sekalian. Sungguh, tidaklah sulit. Beneran, saya mah apa atuh. 🙏🙏🙏
Dan kemarin itu, sebelum Tim Seksi Pengelolaan Situs rapat bersama tim orang yang telah mendorong saya untuk membukukan tulisan saya ini yaitu Pak Harris Rinaldi, saya dimintanya untuk memotong kue sebagai peluncuran raya (grand launcing) buku Orang Miskin Jangan Mati di Kampung Ini. Terima kasih banyak Pak, sampai ada kuenya segala, Pak. Terima kasih juga buat teman-teman di Seksi Pengelolaan Situs, Direktorat Jenderal Pajak.
Buat teman-teman yang ingin mengetahui lebih jauh apa isi buku Orang Miskin Jangan Mati di Kampung Ini silakan memesannya dengan mengisi formulir ini. Mangga.
https://forms.gle/2XtH4KEPG9wqgYVq9
Membaca Sinopsisnya ada di tautan berikut: https://rizaalmanfaluthi.com/…/buku-kedua-itu-terbit-orang…/



***
Riza Almanfaluthi
Dedaunan di ranting cemara
27 Februari 2020