Ketika pagi sudah menjulurkan lidah terangnya, yang saya bisa lakukan di waktu itu adalah bersiap menerima takdirnya, tentu setelah memerintahkan sel-sel di sekujur tubuh untuk tidak bergeming. Sabtu, 28 Oktober 2017, di kompleks Kementerian Keuangan, Jakarta ribuan orang berkelimun. Ada family gathering dan lomba lari di sana. Dan saya memilih yang terakhir untuk bergabung bersama mereka di sepotong pagi itu.
Ada sepotong pagi membentang di langit, kutaruh sepotong lainnya di bentangan sepatumu, di sana, aku harap kautemukan setiap keindahan pagi yang ditulis penyair: matahari yang tak bersedih, kabut yang tak melangut, embun yang tak melamun, dan doa dengan tak sedikit asa. Doa baik-baik, sungguh-sungguh, sepenuh seluruh, agar langit gaduh dan riuh.
***
Riza Almanfaluthi
dedaunan di ranting cemara
28 Oktober 2017