KALAU SUAMIMU ITU



Yuk kita lihat masing-masing dari suami-suamimu. Walau banyak kekurangan yang ia miliki, namun ia pun punya banyak kebaikan yang patut disyukuri.

Bersyukurlah, kalau dari mulut suamimu tak pernah keluar kata-kata kotor, membentak-bentak kamu, dan memaki-maki kamu. Apalagi sampai gaplokin kamu, hingga dari sudut bibirmu keluar cairan berwarna merah, hingga sampai membuat gigimu rontok, atau matamu membengkak kena jab-nya. Na’údzubillah (semoga kita dilindungi Allah dari hal yang demikian). Bersyukurlah…

Bersyukurlah, kalau suamimu juga sayang dan perhatian sama anak-anakmu. Emangnya banyak yang enggak sayang dan tak peduli sama anak-anaknya? Banyak Bu. Maka bersyukurlah…

Bersyukurlah, kalau suamimu tak pernah lalai memberikan nafkah lahirnya kepadamu. Bahkan menyerahkan segala urusan keuangan dirinya dan rumah tangganya padamu. Itu tanda ia lebih percaya tentang kehebatan manajemen keuangan dirimu daripadanya. Bersyukurlah…

Apalagi kalau sudah urusan nafkah batin. Banyak loh suami yang tak sanggup memberikan hal yang satu ini. Kamu itu bukan malaikat yang tidak punya nafsu. Maka bersyukurlah, kamu dapat yang paling istimewa darinya.

Bersyukurlah, kalau suami kamu juga sering pergi ke masjid, itu tanda kesalehan. Apalagi orangnya betahan di rumah daripada pergi kelayapan tak karuan di luaran. Banyak loh yang merasa sumpek di rumah, jadi sering ninggalin kamu, dan enakan nongkrong sama teman-temannya entah di mana. Bersyukurlah…

Bersyukurlah, kalau suamimu itu orang biasa-biasa saja, tak terkenal kayak artis sebelah. Kalau enggak, kamu akan sering makan ati karena ia terperosok dalam banyak godaan. Bersyukurlah…

Bersyukurlah, kalau suamimu itu tidak suka judi, tidak minum, apalagi tidak merokok. Ini aja perlu disyukuri banyak-banyak. Yang pasti keuangan rumah tangga lebih aman. Memangnya banyak yang suka judi? Banyak. Apalagi sekarang sudah pada online. Judi bola, togel gelap, bahkan pelacuran online. Bersyukurlah…

Bersyukurlah, kalau suamimu itu masih menjadikan kamu satu-satunya wanita yang dinikahinya. Daripada tahu-tahu bilang kepadamu kalau ia sudah punya istri kedua tanpa sepengetahuan kamu. Enggak apa-apa sih kalau kamu ikhlas. Tapi kebanyakan pada bilang begini, “Sakitnya tuh di sini.” Bersyukurlah…

Bersyukurlah, kalau suamimu itu masih sering ngucapin ke kamu cinta dan sayang padahal yang kamu butuhin ke dia duit, duit, duit , dan duit. Hingga kamu sampai bilang, “Gua tak butuh sayang dan cinta elo, yang gue butuhin duit buat beli berlian eh beras.” Bu, duit memang penting tapi bukan yang terpenting kok Bu. Banyak loh yang wanita-wanitanya bergelimang harta tetapi tak pernah mendapatkan keluar dari mulut suaminya ucapan cinta dan sayang. Garing. Maka bersyukurlah…

Bersyukurlah, kalau suamimu itu masih hormat sama orang tua kamu bahkan ikut bantuin menafkahi orang tua dan keluargamu. Keren ih, bersyukurlah.

Bersyukurlah, kalau suamimu itu masih jadi anak berbakti sama orang tuanya, bahkan berbaktinya itu sampai keterlaluan, menyakitimu, membuatmu cemburu malah. Biarlah, ini tak akan lama. Semua ada waktunya. Jadikan ia anak yang saleh, tak semua bisa bersikap seperti itu. Maka bersyukurlah…

Bersyukurlah, kalau suamimu itu benar-benar menjaga dirinya dari barang-barang yang haram. Cari nafkah benar-benar yang halal walau itu dengan membanting tulang, kepala jadi kaki, kaki jadi kepala, jauh dari keluarga, pulang enggak tahu kapan waktunya. Karena ini berarti ia paham, ia tak mau istri dan anak-anaknya memakan barang haram. Ia seorang visioner. Tahu betul misi hidupnya: menjaga istri dan anak-anaknya dari api neraka. Bersyukurlah.

Bersyukurlah, kalau punya suami seperti ini, yang walau kamu ngomel-ngomel dan memarahin dia, suami kamu enggak ngeluh dan balas marahin kamu. Diam bae walau dimarahin. Keren ih… ini kayak Umar bin Khaththab aja. Sahabat yang ditakutin orang dan setan. Tapi diam aja kalau dimarahin istrinya.

Ini bukan soal suami-suami takut istri yah. Umar tuh sampai bilang begini ketika dikonfirmasi kenapa ia tidak balas menghardik istrinya. “Wahai, saudaraku, aku tetap sabar menghadapi perbuatannya karena itu memang kewajibanku. Bagaimana aku bisa marah kepada istriku karena dialah yang mencuci bajuku, dialah yang memasak roti dan makananku, ia juga yang mengasuh anak-anakku, padahal semua itu bukanlah kewajibannya.” Keren suwer. Bersyukurlah…

Nih ya, walaupun ternyata suami kamu balas memarahin kamu sehingga terjadi pertengkaran seru seperti perang dunia, itu masih patut disyukuri karena ia tak menunjukkan pertengkarannya di hadapan anak-anak kamu, kalian bertengkar di dalam kamar. Kamu juga patut bersyukur kalau suami kamu tidak membanting dan melempar piring atau segala, hingga pertengkaran itu bikin geger satu RT, satu kompleks. Kasihan anak-anakmu kalau kalian bertengkar dan diketahui mereka. Bikin trauma mereka. Maka bersyukurlah…

Ah, banyak sekali kelebihan-kelebihan suami kamu itu sampai saya pun tak sanggup menuliskannya lagi. Suamimu itu bukan malaikat, bukan nabi, bukan rasul. Tak pernah menjadi sempurna. Tapi ia melengkapimu. Bahkan ketika suamimu hanya punya satu kelebihan saja dari yang di atas, itu saja sudah patut disyukuri. Maka ketika kamu sedang membencinya, sedang jutek kepadanya, ingat-ingat saja satu kelebihannya. Jangan memikirkan banyak kekurangannya. Ialah yang menjadikan kamu punya gelar sebagai “istri”.

Hidup itu masalah. Kalau hana masalah ya bukan hidup namanya. Semua insya Allah akan ada jalan keluarnya. Komunikasikan dengannya dan mintalah sama Allah.

Ála kulli hal, karena keterbatasan otak, wawasan, waktu, dan halaman saya yang membuat saya tak sanggup lagi mencatat kebaikan-kebaikan suami kamu. Kamu bisa menambahkannya di sini. Apalagi coba kebaikan suami kamu?

***

Riza Almanfaluthi

Tapaktuan, 29 Januari 2016

Hana, bahasa Aceh yang berarti tidak ada.

8 thoughts on “KALAU SUAMIMU ITU

  1. Masya Allaah, jazakallah khoiron, tulisan Bapak menyadarkan saya. Semua yang Bapak tulis semuanya ada dalam diri suami saya, bahkan banyak lagi kebaikan-kebaikan yg tak tertuliskan disini. Sedang saya amat kurang mensyukurinya 😥

    Semoga Allah jadikan keluarga saya dan keluarga njenengan sakinah mawadah rahmah, aamiin…

    Liked by 1 person

Tinggalkan Komentar:

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.