Setelah beranjangsana lama di rumah saudara, kami pun pulang. Di tengah perjalanan sambil mencari warung kopi, di malam yang hampir larut, istri saya mendadak memberhentikan mobil. “Stop, berhenti di sini. Kita minum jamu jun dulu,” katanya.
Saya turun dari mobil dan menemaninya. Kami menghampiri warung seadanya yang berada di atas pembatas jalan di sebuah kompleks perumahan. Pembatas jalan ini memiliki lebar kurang dari dua meter dan banyak pedagang berjualan di atasnya.