RIHLAH RIZA #50: Mural-Mural Giran


“Betul, cuma kasih sayanglah yang bisa mempersatukan manusia,”

Nyi Londe.

Di suatu Ahad, jam enam lebih tiga puluh menit, Tapaktuan masih belum bangun. Dingin sisa malam masih terasa. Hawa hutan dan laut menyeruak menusuk indera penciuman. Sedikit orang berlalu-lalang di jalanan sepi. Beberapa tukang becak motor lewat dengan kencang mengantarkan orang menuju pasar dekat terminal.

Saya melangkahkan kaki menuju sebuah tempat satu-satunya deretan mural yang ada di Tapaktuan ini tergambar. Dekat Simpang Terapung. Di sebuah dinding beton yang berfungsi menahan dinding bukit agar tidak longsor dan sekaligus menjadi kanvas bagi gambar-gambar besar itu. Belum didapat informasi kapan dan oleh siapa mural ini dibangun.

Baca Lebih Lanjut.