Menulis Itu Bekerja untuk Keabadian


 

Buku Orang Miskin Jangan Mati di Kampung Ini terbang melewati ngarai dan lembah, samudra dan daratan menuju Pulau Lombok. Teman saya Mas Yacob Yahya telah menerima buku yang dipesannya. Ia memberikan tertimoni yang mengesankan buat saya. Terima kasih Mas Yakob. Semoga buku tersebut bermanfaat buat kita semua.

Berikut testimoninya di laman Facebooknya pada tanggal 15 Maret 2020:

 

Ngopi di warung 😋 sambil baca buku 📓 itu niqmat, Gaes!

Selamat Pak Riza Almanfaluthi atas terbitnya buku kedua. Saya selalu suka membaca buku-buku karya teman. Selain sebagai “asupan gizi” untuk otak, ia juga sebagai bentuk apresiasi atas kerja keras mereka.

Ada pepatah Latin, “scripta manent, verba volant”. Yang tertulis tak terkikis, yang terucap menguap. Tulisan lebih awet daripada tuturan lisan. Konon, menulis adalah bekerja untuk keabadian. Karena itulah saya ingin jadi penulis. Siapa tahu, jauh hari setelah kita tiada, buah pikiran kita masih dibaca oleh generasi berikutnya.

Sekali lagi, selamat atas “lahirnya” buku Orang Miskin Jangan Mati di Kampung Ini. Doakan saya segera menyusul menerbitkan buku.

Demikian testimoninya.

Pemesanan buku Orang Miskin Jangan Mati di Kampung Ini sudah memasuki cetakan keempat. Silakan mengisi formulir berikut:

https://forms.gle/2XtH4KEPG9wqgYVq9

Sinopsis buku ini bisa dibaca pada tautan berikut: https://rizaalmanfaluthi.com/2020/02/24/buku-kedua-itu-terbit-orang-miskin-jangan-mati-di-kampung-ini/

***
Riza Almanfaluthi
dedaunan di ranting cemara
16 Maret 2020
Advertisement

Tinggalkan Komentar:

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.