Testimoni Seorang Bibliophagist: Seandainya Saja Saya Mempunyai Energi dan Ketekunan


Banyak pembaca buku Sindrom Kursi Belakang memberikan testimoninya terhadap buku ini. Saya mengucapkan terima kasih dengan setulus-tulusnya kepada mereka semua.

 

Aim Nursalim Saleh, Direktur Ekstensifikasi dan Penilaian, DJP:

Cerita-cerita di sana bisa menjadi cermin buat pembacanya.

 

Dwi Astuti, Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat, DJP:

Saya ditemani buku ini di pesawat. Seru banget. Saya bisa membayangkan keindahan Tapaktuan dari buku ini. Seperti Andrea Hirata yang menggambarkan Belitong.

Baca Lebih Lanjut

Review Buku Sindrom Kursi Belakang: Tak Setetes Pun Air Mata


Beberapa waktu lalu, pembaca buku Sindrom Kursi Belakang sekaligus auditor dan senior saya di dunia perpajakan bernama Pak Ahmad Dahlan memberikan review, telaahan, dari hasil pembacaannya terhadap buku baru saya berjudul Sindrom Kursi Belakang. Saya meminta izin kepadanya untuk merekatkan telaahannya itu di blog saya ini. Alhamdulillaah diizinkan. Silakan dibaca dan semoga bisa bermanfaat.

**

“Dua jam perjalanan Bandung – Medan, dua jam pula saya berusaha sekuat kemampuan untuk tidak mengeluarkan air mata. Dan selama dua jam pula bendungan itu bobol. Begini rasanya meninggalkan anak istri tercinta.”

“Mereka (anak dan istri) menjadi bagian takdir dalam perjalanan saya di sana. Terutama di hari Ahad ketika hendak kembali bertugas ke Tapaktuan. Pada saat itu gravitasi bumi seolah-olah menjadi sepuluh kali lebih besar daripada biasanya. Berat sekali melangkah.”
Continue reading Review Buku Sindrom Kursi Belakang: Tak Setetes Pun Air Mata

Cara Indonesia Melejit dari Botswana


Teman-teman tahu Botswana tidak? Negara ini berada di sebelah utara persis Afrika Selatan. Dan dari survei tingkat literasi yang diselenggarakan oleh suatu lembaga pada 2015, Botswana menempati urutan buncit dari 61 negara yang disurvei. Kok cuma 61 negara saja? Ya, karena negara lain tidak tersedia datanya.

Bagaimana dengan Indonesia? Indonesia? Dia di atas Botswana persis. Artinya Indonesia hanya nomor 2 dari bawah. Peringkat ke-60.

Continue reading Cara Indonesia Melejit dari Botswana

Testimoni: Nyastra, Tetapi Mudah Dicerna


Berikut adalah testimoni dari Pak Ahmad Dahlan saat buku Orang Miskin Jangan Mati di Kampung Ini telah tiba di tangannya:

Sekian tahun yang lewat, saya iseng mengumpulkan nama teman-teman seinstansi yang menjadi penulis. Sebatas yang saya tahu sahaja, lewat blog mereka yang kebetulan mampir di linimasa medsos.

Baca Lebih Lanjut