Teman-teman tahu Botswana tidak? Negara ini berada di sebelah utara persis Afrika Selatan. Dan dari survei tingkat literasi yang diselenggarakan oleh suatu lembaga pada 2015, Botswana menempati urutan buncit dari 61 negara yang disurvei. Kok cuma 61 negara saja? Ya, karena negara lain tidak tersedia datanya.
Bagaimana dengan Indonesia? Indonesia? Dia di atas Botswana persis. Artinya Indonesia hanya nomor 2 dari bawah. Peringkat ke-60.
Banyak faktor yang memengaruhi tingkat literasi suatu bangsa, antara lain budaya membaca, budaya menulis, banyaknya perpustakaan, dan dukungan pemerintah.
Finlandia, Amerika Serikat, Cina, dan Jepang adalah beberapa negara yang memiliki tingkat literasi tinggi. Banyak buku yang ditulis, orang-orangnya lebih gemar membaca daripada gibah, perpustakaannya juga banyak sekali.
Bagaimana caranya agar Indonesia bisa mengejar ketertinggalannya? Salah satunya dengan membaca dan menulis buku. Pak Ahmad Dahlan telah menerbitkan buku yang berjudul Membangun Rumah di Bawah Tanah.
Sebelum buku itu terbit Pak Ahmad Dahlan meminta buku itu untuk saya baca dan memberikan komentar atas buku ini. Tentu tak bisa ditolak karena ini merupakan sebuah penghargaan dari Pak Ahmad Dahlan buat saya yang apalah, apalah, apalah ini.
Maka saya memberikan ikatan (baca: catatan) kecil kepadanya:
Semua orang suka mendengar cerita, tetapi tidak semua orang mau diceramahi. Di sinilah Ahmad Dahlan menjadi penutur yang baik sekaligus menjadi manusia apa adanya untuk membangkitkan semangat altruisme pembaca. Buku ini mengajak kita berkaca, sembari menahan tawa, untuk jiwa-jiwa perindu Bahagia.
Itu saja. Dan saya yakin, buku ini menjadi satu batu bata untuk membangun literasi dan tamadun suatu bangsa. Saya menyarankan kepada Anda semua, baca buku ini dan kita dorong tingkat literasi Indonesia naik ke tingkat lebih tinggi lagi. Menyamai Finlandia, kelak.
Asal yakin. Yakin bisa. Bisa insyaallah.
***
Riza Almanfaluthi
Dedaunan di ranting cemara
17 September 2020