Buku Kita Bisa Menulis, Belajar kepada Mereka yang Tak Menyerah ini realitas dari apa yang dikatakan Robert Stenberg, psikolog Amerika Serikat dan pencetus teori segitiga cinta: dari usaha keras dan maksud yang jelas.
Setiap menulis bagian ataupun subbab buku ini, pertanyaan berikut selalu menyertai, “Apakah bagian ini akan memberikan manfaat dan nilai tambah buat pembaca?” Jika tidak, bagian tersebut akan serta merta dibuang walaupun sudah ditulis dengan paragraf yang banyak. Maka dari itu, buku ini menyedikitkan teori dan menyajikan segudang pengalaman lebih dari dua puluh tahun dalam menulis.
Buku ini untuk para pemilik pola pikir tumbuh yang memandang siapa saja bisa menulis, asalkan memahami tahapan dan teknik menulis serta strategi publikasinya. Selain satu bab khusus yang membahas cara menerbitkan buku, buku ini menyajikan banyak tip dan kiat menulis seperti mengatasi rasa takut menulis, memulai menulis, waktu terbaik menulis, membuat kalimat dan tulisan mudah dipahami, menembus media, memenangkan lomba menulis, atau menghindari kegagalan menyelesaikan naskah buku. Terutama mengatasi kekhawatiran berikut.
Tulisan atau naskah buku ditolak? Jangan khawatir, temannya banyak. Para penulis yang dikenal pada saat ini adalah mereka yang telah melewati banyak penolakan editor dan penerbit. Buku Chicken Soup for the Soul karya Jack Canfield dan Mark Victor Hansen adalah satu contoh. Anda tahu berapa kali buku itu ditolak oleh penerbit? Mereka ditolak sebanyak 140 kali. Alasan penolakan: “Anthologies don’t sell.” Buku kumpulan tulisan itu tidak menjual. Nyatanya, karya mereka terjual sebanyak 125 juta kopi.
Mereka pemilik pola pikir tumbuh. Mereka tak menyerah. Mereka tetap menulis, menghasilkan buku, dan mewariskan peradaban. Kepada mereka kita belajar. Dari buku ini kita belajar sebuah pelajaran: kita bisa menulis.
Untuk pemesanan buku silakan klik tautan berikut: linktr.ee/rizaalmanfaluthi
***
Riza Almanfaluthi
dedaunan di ranting cemara
31 Agustus 2022