Meja yang Tak Berantakan Lagi


Mejaku berantakan. Buku-buku menjulang berusaha menggapai langit walau baru sekadar 30 cm. Meja di belakangku juga serupa. Kertas centang perenang, benda-benda kecil bertaburan, dan berdebu.

Niat untuk membereskan meja itu sedari dulu sudah muncul, tetapi tak kuasa menjelma menjadi upaya. Aku hanya masih bisa terpukau dengan mejanya teman sejawat, Bu Harmini di Direktorat P2Humas dan Mas Rizky Piet di Direktorat Penegakan Hukum, yang bersih tiada tara.

Dan hari inilah saatnya untuk berubah. Di hari krida. Saat ada waktu luang. Aku meminta kepada Office Boy kantor Mas Jamal alat-alat pembersih seperti kanebo, air, dan kemoceng. Namun, ia tak mau memberikannya.

Ia bersikeras dirinya saja yang membersihkan meja itu. Akhirnya sebelum salat Jumat itu semua benda ia turunkan ke lantai dan ia meresikkannya dengan telaten. Sebelum azan berkumandang pekerjaan Mas Jamal sudah selesai.

Setelah salat Jumat tinggal giliranku  menata. Mengatur ulang penempatan komputer, membuang barang yang tidak terpakai, dan memasukkan berkas-berkas ke tempatnya yang pas. Akhirnya selesai. Kubikelku jadi enak dilihat.

Perihal membuang sesuatu itu yang terkadang bikin bimbang. Godaan “ini kelak akan berguna” membuat bimbang. Tetapi aku bertekad kalau barang itu tidak pernah kupakai, kenapa harus disimpan-simpan? Bukankah lebih sedikit lebih bahagia.

Sekarang tinggal mempertahankan kondisi seperti ini untuk seterusnya. Konsisten untuk menirsesuatukan permukaan mejaku. Ini ditunjang juga oleh penerapan surat masuk dan keluar yang paperless melalui aplikasi Nadine.

Juga, bukankah kantor ini setiap sorenya mengingatkan kepada seluruh pegawai untuk menaruh berkas-berkasnya dengan rapi melalui pelantang yang terdengar ke seantero kantor?

Izinkan aku sore ini menasdikkan bahwa laku Bu @Harmini an Mas Rizky Piet itu adalah sesuatu yang bisa ditiru oleh kita semua. Asal kita niat. Terima kasih, Bu dan Mas. 🙂

Buku Orang Miskin Jangan Mati di Kampung Ini sudah dibaca, kan? Semoga.

Oh ya seorang kawan membagi foto buku yang sedang dipegang oleh ibunya. Terima kasih banyak telah memberi kehormatan kepada buku itu untuk bisa digenggam tangan tua yang penuh gurat dan telah berjasa melestarikan kehidupan.

Selamat berakhir pekan buat semuanya.

***
Riza Almanfaluthi
Dedaunan di ranting cemara
13 Maret 2020
Di atas KRL yang penuh

Advertisement

Tinggalkan Komentar:

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.