Jejaki Wisata Alam Tapak Kaki Raksasa Tuan Tapa di Tapaktuan



Sekarang lokasi ini sudah berubah jauh dibanding tiga tahun yang lalu. Lokasi yang terkenal di seantero Aceh yaitu jejak tapak kaki raksasa Tuan Tapa di Tapaktuan. Sebuah legenda yang masih dituturkan sampai saat ini oleh masyarakat sana. Di samping keindahan alamnya yang luar biasa.

Baca Legenda: Antara Legenda dan Takdir, Ini yang Menarik di Tapaktuan.

Hari ini ada kunjungan dari teman-teman Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lhokseumawe yang mengadakan Tour de Aceh. Dari Lhokseumawe menuju Takengon lalu ke Beutong dan menginap di Nagan. Lalu menuju Tapaktuan, nanti dari Tapaktuan menuju Subulussalam dan Singkil. Dari Singikil balik lagi ke Subulussalam menuju Medan dan Langsa. Lalu Selasa pagi direncanakan sudah sampai di Lhokseumawe kembali.

Ada beberapa teman itu yang belum mengunjungi Tapak dan Makam Tuan Tapa, makanya saya antar mereka melihat dua lokasi itu. Yang pertama tentu menuju lokasi Tapak Tuan Tapa. Sekarang musim libur jadi ramai. Tapi seramai-ramainya lokasi wisata di Tapaktuan masih kalau ramai dengan di kota besar.

Sekarang lokasi wisata Tapak Tuan Tapa ini sudah berubah jauh dari tiga tahun lalu. Sudah ada tugunya di lokasi parkir. Tugu tentang sejarah dan legenda Tapak Tuan Tapa ini. Juga sudah banyak warung yang buka. Untuk naik ke lokasinya sudah ada undakan bersemen dan pegangan besi.

Baca: Uzlah di Menara. Petualangan di Gunung Lampu, Bukit Jejak Kaki Raksasa Ini Berada.

Dan yang paling hebatnya lagi sudah ada bangunan panggung di atas lokasi tapaknya. Ini bangunan baru selesai seminggu lalu dan langsung dibuka untuk umum. Sebelumnya untuk menuju lokasi tapak kita harus berhati-hati menyusuri bebatuan hitam, sekarang ada titian walau baru sebatas jembatan kayu yang belumlah sempurna.

Bangunan itu pun berbentuk koridor-koridor seperti lorong-lorong di rumah sakit. Para pengunjung cukup berdiri di atas bangunan ini untuk melihat keindahan pemandangan Samudra Hindia. Buat yang mau berpotret di atas batu itu juga bisa. Tapi disarankan untuk berhati-hati karena sudah banyak korban berjatuhan ditelan ombak saat berfoto-foto di atas tapak besar itu.

Sebenarnya menurut saya, bangunan yang difasilitasi oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan ini sudah cukup memberikan tempat aman, nyaman, dan terlindung kepada para pengunjung, pun agar mereka tidak maju ke lokasi tapak.

Setelah melihat-lihat lokasi tapak Tuan Tapa, kami beranjak ke lokasi Makam Tuan Tapa. Jaraknya 750 meter dari lokasi Tapak. Letaknya sudah tidak lagi di tepian pantai melainkan berada di Gampong Padang.

Tidak lama, mereka pun segera berangkat ke Subulussalam supaya jangan kemalaman di tengah jalan. Untuk sampai di sana butuh waktu tiga jam. Semoga perjalanan mereka lancar-lancar saja. Doa saya untuk kalian kawan, karena saya tahu kalian sudah tiga tahun juga di tanah ini. Daripada menunggu sesuatu yang tidak pasti lebih baik piknik yah? Betulkan?

Kayaknya itu saja cerita untuk hari ini.

Berikut video dan fotonya:


Pelabuhan Tapaktuan dari jauh.


Jalanan naik menuju lokasi tapak kaki Tuan Tapa.


Batu terbelah, letaknya sebelum lokasi telapak kaki Tuan Tapa.


Jalanan menurun menuju lokasi telapak kaki.


Nah ini dia bangunan baru itu.


Lorong bangunan di atas lokasi tapak kaki Tuan Tapa.


Titian itu, fotonya diambil dari bangunan.


Harus antri kalau mau lewat titian ini. Hati-hati yah…


Telapak kaki Tuan Tapa.


Telapak Kaki Raksasa Tuan Tapa. Sebuah Legenda.


Berpose sejenak.


Pemandangan kejauhan.

***

Riza Almanfaluthi

Dedaunan di ranting cemara

Rihlah Riza #74

Tapaktuan, 25 Desember 2016

Advertisement

3 thoughts on “Jejaki Wisata Alam Tapak Kaki Raksasa Tuan Tapa di Tapaktuan

Tinggalkan Komentar:

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.