menyapa ramai di tepian kubur
***
ada raga dingin di balik putihnya kain
menghela keramaian sekeliling
menghiba kala agar cepat menyingkir
maka aku bopong tubuhmu tanpa darah mengalir
kerandamu sudah menunggu
tikar pandan sudah menggulungmu
kini, tanah merah sudah menelanmu
lalu keraiaman apalagi yang kau tunggu
keramaian apa lagi yang kau sapa
kecuali dua yang datang padamu
setelah itu aku melihatmu
pada bayang-bayang malam
sepanjang malam…
*
riza almanfaluthi
dedaunan di ranting cemara
23 Maret 2008 00.30 WIB
janjian tawuran berujung nyawa,
duhai anak tetanggaku
WAH BAGUS NIH BLOG NYA FISKUS SATU ANE…
HE HE HE….kalo ane lagi wae belajar, blog amburadul, tulisan pun amburadul
salam kenal aja
LikeLike
salam kenal aja…sesama fiskus, he he
LikeLike