Bang Arie: Orang Betawi Memang Banyak Gayanya


Namanya Arie Irawan. Bang Arie adalah panggilannya. Lelaki Betawi berpeci dan berambut panjang ini meneruskan usaha menjual kerak telor dari mendiang engkong dan babehnya. Sejak tahun 2000 ia menekuni usaha itu. “Setiap tahun saya juga jualan di PRJ (Pekan Raya Jakarta),” katanya. Kerak telor memang sudah menjadi ikon PRJ sejak dulu. Ada sekitar 60-an pedagang kerak telor di area dalam PRJ. Mereka tergabung dalam paguyuban penjual kerak telor.

Usai perhelatan itu, ia langsung membayar uang muka kepada paguyuban PRJ untuk memastikan tahun depan lapaknya tidak tergantikan. Nilainya besar sekitar puluhan juta rupiah. Biasanya ia mangkal di Kranji, di depan Kantor Kecamatan Bekasi Barat. Selain itu, ia mengikuti kegiatan UMKM di kantor-kantor. Contohnya di Kompleks Pajak Kalibata selama dua hari ini. Dari rumahnya di Bekasi, ia menyewa taksi daring untuk membawa pikulan dan peralatan masaknya ke Kalibata.

Continue reading Bang Arie: Orang Betawi Memang Banyak Gayanya

Babe Yadi Si Penjual Kerak Telor Tak Mau Menunggak Listrik


Babe Yadi ini berjualan kerak telor di Kompleks Pertanian Citayam, Ragajaya, Bojonggede, Bogor. Ia baru dua bulan mangkal di sini. Sebelumnya mangkal di Kota, Jakarta, tetapi karena di sana sepi pengunjung akibat pandemi akhirnya ia pindah ke rumah anaknya di Kampung Wates.

Babe Yadi berjualan sekadar menyambung hidup. Sudah dua bulan juga listrik belum dibayar. Ia enggak mau menunggak, tetapi apa daya ia masih tak memiliki kemampuan dalam kondisi begini.

Baca Lebih Lanjut