Sambut Hari Autis Se-Dunia, Duta Sahabat ABK Dilantik


Didorong kepedulian dan empati terhadap autisme, sekolah bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) bernama Home Schooling Special Needs (HSSN) Piramida melantik belasan pemuda sebagai Duta Komunitas Sahabat ABK Piramida (KSAP) di Bogor, Jawa Barat (Sabtu, 6 April 2019).

HSSN Piramida menyelenggarakan kegiatan ini dalam rangka menyambut hari Autis se-dunia yang jatuh setiap tanggal 2 April dan menggalang anak SMP dan SMA dari berbagai sekolah di Bogor untuk menjadi Duta KSAP.

Tujuan kegiatan KSAP, menurut panitia Herga dan Anggia yang juga adalah guru HSSN Piramida, adalah mencegah diskriminasi dan perundungan (bullying) pada ABK baik di lingkungan sekolah dan masyarakat, menumbuhkan empati dan memberikan dukungan penuh kepada siswa ABK, menyosialisasikan ABK pada tingkat remaja usia sekolah baik SD sampai SMA, serta mempersiapkan remaja yang memiliki kepedulian menjadi sahabat yang mengerti dan melindungi ABK.

Ke depannya, Duta KSAP akan menyusun agenda kegiatan selama setahun untuk menyosialisasikan anak-anak istimewa kepada teman-teman di sekolah, selain tetap menyosialisasikan bahwa dukungan terhadap ABK hanya bisa diperoleh melalui empati dan peduli.

Sebelumnya pada Sabtu 30 Maret 2019, HSSN Piramida menyelenggarakan pertemuan pertama. Sebelas siswa merelakan waktu libur sekolah untuk mendengar tentang apa, bagaimana menyikapi, dan belajar mengenal lebih dekat dengan ABK. Pengenalan dan pembekalan mengenai ABK disampaikan oleh Kepala Sekolah HSSN Piramida Eka Kurnia Muttaqien.

Pada hari yang sama, HSSN Piramida meluncurkan situs web di alamat www.specialneedspiramida.sch.id. Menariknya, situs web ini memiliki dua rubrik yang melibatkan partisipasi umum. Masyarakat diperbolehkan mengirim artikelnya dan untuk setiap artikel yang dimuat akan mendapatkan honorarium.

Di pertemuan pertama itu, para peserta menyatakan kegiatan berlangsung seru. Ini membuat mereka mengenali anak-anak berkebutuhan khusus dari persepsi yang berbeda dan siap menjadi sahabat ABK.

Atas dasar apa guru di sini mau mengajar ABK? Bagaimana menyikapi perilaku ABK yang berbeda? Apakah ABK bisa menjadi normal?

Para peserta melontarkan pertanyaan-pertanyaan di atas dalam kegiatan pertama itu.

Eka dalam siaran persnya menilai, ini merupakan cetusan kepedulian yang sangat luar biasa. “Semoga jalan yang dibangun dalam mensyiarkan kepedulian terhadap ABK istimewa ini menjadi pembentuk karakter kesadaran generasi milenial di Indonesia. Selamat datang, KSAP!” harap Eka.

Advertisement

Tinggalkan Komentar:

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.