tak pernah sampai
**
coba lihat pada ilalang yang tumbuh
di depan rumah kita
berkejaran dengan waktu
untuk menjadi yang paling tinggi
tapi tak acuh pada air gunung
yang bersemedi dengan butirannya
membasuh daun-daun
coba lihat pada bisunya langit
yang indah di atas kita
berkejaran dengan waktu
untuk menjadi yang tercepat
tapi tak acuh pada mendung hitam
yang segera akan menelannya
dan tak perlu mencoba
melihat aku
karena aku terlepa
di atas tanah yang rindu hujan
tak bisa tak acuh
untuk setiap anak panah pesan
yang berlari dari busurnya
tak pernah sampai
di setiap detiknya
***
riza almanfaluthi
dedaunan di ranting cemara
menunggu
10.13 12 Maret 2011
One thought on “tak pernah sampai”