Aduhai bulan yang menari di batas awan
kapan sudinya engkau menyentuhku
pada buaian yang takkan membuatku terlelap
kerana sepanjang malam engkau selalu menjadi lautan nafasku
jikalau tidak, tentu pagi hanyalah sebuah kepastian.
***
riza almanfaluthi
dedaunan di ranting cemara
ritmis hati gerimis
16:28 07 April 2008
Sabar aja…
Purnamanya kan masih tetap menerangi..
LikeLike
bulan itu tinggal setengah
termakan keraguan dalam diri yang (merasa) besar
namun akhirnya diri terlelap…
karena kekenyangan..
LikeLike