[HALO NUSANTARA] Jinayat dan Ganja


Gerak rampak para santri dalam zikir maulid (Foto Riza Almanfaluthi)

Jinayat

Hari Jumat, ratusan orang berkumpul di pelataran Masjid Raya Tapaktuan, Istiqamah. Bukan untuk apa-apa, melainkan mereka akan melihat prosesi pencambukan orang-orang yang melanggar Qanun. Biasanya karena perbuatan maisir (perjudian) dan khalwat (mesum).

Sebelumnya aparat Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan berkeliling kota memberitahu masyarakat melalui pengeras suara. Usai salat Jumat pencambukan dilaksanakan. Tidak banyak cambuk itu mendera di punggung para pelanggar qanun. Bisa lima sampai sembilan pukulan saja.

Algojo bertopeng dari Polisi Syariah (Wilayatul Hisbah) yang akan melakukannya. Aparat Kejaksaan Negeri sebagai yang punya gawe harus bisa memastikan acara tersebut berjalan dengan lancar.

Baca Lebih Lanjut.

[HALO NUSANTARA] Antara Legenda dan Takdir: Ini yang Menarik di Tapaktuan


Surfing di suatu senja (Foto Syukrunaddawami-Pegawai KPP Pratama Tapaktuan.)

Tapaktuan, tempat eksotis berjuluk Kota Naga ini terletak 440 km arah selatan Banda Aceh. Ibu kota Kabupaten Aceh Selatan ini bisa ditempuh dengan menggunakan perjalanan darat dari Kota Banda Aceh ataupun Kota Medan selama kurang lebih 8 sampai 9 jam.

Anda disarankan untuk menempuhnya di siang hari agar mata bisa termanjakan dengan pantai nan memukau di sepanjang jalan lintas barat Provinsi Aceh. Sekalian merenungi asar-asar tsunami tahun 2004 yang masih tampak. Atau menikmati keteduhan Berastagi dan hutan Pegunungan Leuseur yang berkelok-kelok jika Anda memula kembara dari Kota Medan.

Sesampainya di kota pala ini siapkan kamera agar semua ciptaan luar biasa Yang Maha Kuasa ini terabadikan dan bisa terceritakan ke anak cucu. Ya, karena Anda telah pernah menjejakkan diri ke sebuah situs luar biasa yang menjadi landmark tak pernah tergantikan: Jejak Kaki Raksasa Tuan Tapa.

Baca Lebih Lanjut.