Satu Langkah Awal Sembuh dari Overthinking, Pelajaran dari Buku Tua


Overthinking ini bisa menimpa siapa saja: orang tua, gen-Z, pejabat, pensiunan, rakyat jelata, pemuka agama, bahkan mereka yang pura-pura baik-baik saja.

*

Beberapa hari ini saya sedang membaca ulang buku Dale Carnegie yang berjudul Bagaimana Menghilangkan Cemas dan Memulai Hidup baru. Ini buku lama.

Baca Lebih Lanjut

Prakata Buku Di Depan Ka’bah Kutemukan Jawaban


Pada suatu dini hari saya terbangun dan menuliskan prakata ini. Hari sebelumnya saya menuntaskan buku ini persis dalam waktu tiga bulan sejak saya mulai menulis. Termasuk di dalamnya adalah 10 hari terakhir buat menyunting mandiri.

Alhamdulillah, Allah Swt. masih memberikan saya kekuatan untuk menulis dan menyelesaikan buku yang berisi kisah perjalanan umrah saya pada Februari 2025 lalu. Di dalamnya terselip pula kisah perjalanan haji di tahun 2011. Dengan demikian, pembaca pun akan diajak kembali ke masa lalu ketika saya menceritakan rihlah umrah ini.

Baca Lebih Lanjut

Daftar Isi Buku Di Depan Ka’bah Kutemukan Jawaban


 

Kalau teman-teman berkenan memiliki bukunya atau ingin menghadiahkannya ke orang tercinta, bisa pesan lewat link ini:
👉 https://linktr.ee/rizaalmanfaluthi 

Mengapa Ada Orang Membaca Buku yang Sama Lebih dari Sekali?


Pagi ini, sebelum memulai aktivitas rutin, saya membaca ulang buku Atomic Habits karya James Clear untuk kedua kalinya. Satu bab sudah saya baca. Saya akan melanjutkan membaca lagi ketika ada waktu senggang di sela-sela  pekerjaan utama saya.

Satu pertanyaan muncul, “Mengapa ada orang membaca buku yang sama lebih dari sekali?” Saya langsung ingat pada masa kecil saya. Bapak–penjual majalah bekas di kampung kami–memiliki buku Dale Carnegie yang berjudul Bagaimana Menghilangkan Cemas & Memulai Hidup Baru? Kondisi buku itu lumayan tua. Kertasnya sudah menguning dan sampulnya telah menua. Buku itu selalu ada di meja utama sambil menunggui pembeli majalah datang. Saya tidak tahu sudah berapa kali Bapak membaca buku itu. Bahkan ketika ia pindah ke Jakarta, tak ketinggalan, buku itu dibawanya pula.

Baca Lebih Lanjut

Deskripsi Buku Di Depan Ka’bah Kutemukan Jawaban


Alhamdulillah, saya baru saja menerbitkan buku terbaru yang saya tulis selepas pulang dari umrah Februari lalu. Buku ini saya beri judul “Di Depan Ka’bah Kutemukan Jawaban”. Isinya bukan hanya kisah perjalanan, tetapi juga refleksi batin, sejarah, keajaiban kecil, dan pelajaran besar yang saya alami langsung di Tanah Suci.

Selama proses penulisan tiga bulan itu, saya bersyukur bisa belajar dari banyak referensi yang memperkaya sudut pandang dalam menarasikan perjalanan ini. Utamanya supaya bisa menyajikan cerita yang tak hanya menyentuh, tetapi juga memberi konteks dan wawasan.

Saya menulis buku ini sebagai pengingat diri, panduan rohani, dan mudah-mudahan juga bisa jadi teman perjalanan spiritual bagi siapa pun yang sedang:
– Merindukan Baitullah
– Menyiapkan keberangkatan
– Atau ingin memaknai kembali perjalanan yang pernah dilalui

📖 Tebal buku: xiv + 180 halaman
💰 Harga: Rp81.000,00
🧕 Semua keuntungan penjualan buku ini didonasikan untuk anak-anak Gaza.

Kalau teman-teman berkenan memiliki bukunya atau ingin menghadiahkannya ke orang tercinta, bisa pesan lewat link ini:
👉 https://linktr.ee/rizaalmanfaluthi

Doakan semoga buku ini bermanfaat dan bisa sampai ke banyak tangan yang sedang mencari arah pulang. 🙏

Terima kasih sudah menyimak. Semoga Allah mengundang kita kembali ke Haramain. Bersama orang-orang yang kita cintai. Amin. 🕋🤍

Deskripsi Buku:

a.         Judul buku                  :  Di Depan Ka’bah Kutemukan Jawaban, Rihlah Jiwa Menuju Rumah
b.         Penulis                        :  Riza Almanfaluthi
c.         Jenis buku                  :  Nonfiksi
d.         Kategori                      :  Pengembangan Diri, Cerita Perjalanan
e.         Penerbit                      :  Maghza Pustaka
f.          Tahun terbit                : 2025
g.         Cetakan                       : Pertama, Juni 2025
h.         ISBN                            : 978-623-5286-80-8
i.          Jumlah hal.                 :  xiv + 180 halaman
j.          Dimensi buku              : 14 cm x 20,5 cm
k.         Kover                            :  Softcover
l.           Harga Normal             : Rp81.000,- (di luar ongkos kirim)

Waktu dan Tempat Terbaik untuk Menulis


Mengapa kita perlu mencari waktu dan tempat terbaik untuk menulis? Dan bagaimana tip mencari waktu dan tempat terbaik untuk itu? Silakan simak penjelasannya dalam video singkat ini. 

Semoga bermanfaat.

***
Riza Almanfaluthi
31 Januari 2025
Pemesanan buku Matanya Bukan Mata Medusa, 41 Life Hacks Menyintas di Negeri Orang: https://linktr.ee/rizaalmanfaluthi

Literasi dan Kereta Api


Stasiun Jatibarang pada 29 Desember 2017 (Foto milik pribadi). 

Buat saya, mengingat sosok ayah adalah mengingat tentang literasi dan kereta api.

Di keluarga kami, anak-anak memanggil ayah dengan sebutan Bapak. Bapak adalah penjual majalah bekas, teka-teki silang (TTS), dan novel, selain menjual barang kelontong di rumahnya di kota kecil bernama Jatibarang, Indramayu.

Baca Lebih Lanjut

Unduh Buku Baru dan Gratis Ini: Ayah, The Light of My Life


Beberapa waktu lalu saat saya melintasi sebuah gang, ada seorang bapak yang sedang membawa anaknya yang masih kecil di atas sepeda. Ternyata, sore itu, ia sedang mengajak anaknya jalan-jalan. Di seberangnya terdapat jalur rel kereta listrik (KRL) Jakarta-Bogor. Bapak dan anak itu sedang menanti lalu lalang KRL. Saya pun teringat masa kecil saya, ternyata ritual melihat kereta api itu masih terjaga sampai sekarang.

Rise Up Indonesia 8 – Ayah, the Light of My Life, kumpulan tulisan tentang ayah dari para penulis yang luar biasa, memberi inspirasi dan motivasi, menguatkan dan menambah wawasan, pengetahuan, dan pengalaman dahsyatnya peran ayah. Buku ini akan menjadi salah satu buku tentang ayah yang jarang ditulis, akan menjadi warisan, tak lekang oleh waktu.

Baca Lebih Banyak

Jatuhnya Pesawat Korean Air dan Bagaimana Reformasi Dilakukan Setelahnya


Dari peristiwa jatuhnya Korean Air, kita menjadi tahu, cara berkomunikasi di dalam kokpit menjadi batas tipis antara hidup dan mati.

*

Kecelakaan Jeju Air pada 29 Desember 2024 menyentak dunia penerbangan. Sebanyak 179 penumpang dan kru pesawat meninggal dunia. Dua orang selamat. Insiden ini tak lama setelah jatuhnya pesawat Azerbaijan Airlines di Kazakhstan beberapa hari sebelumnya.

Dalam sejarah dunia penerbangan Korea Selatan, ada tragedi yang lebih parah lagi, yakni pada saat Korean Air meleset mendarat di Bandara Guam pada 6 Agustus 1997. Kejadian ini merenggut korban sebanyak 228 jiwa.

Baca Lebih Banyak

Review Buku: Pajak dan Komunikasi, Cerita dari Lapangan


Bagaimana cara pegawai pajak menghadapi mantan atasan yang menjadi konsultan pajak? Bagaimana pula menghadapi wajib pajak yang tidak kooperatif? Bagaimana cara mengirim warta melalui Whatsapp agar tidak terjadi salah pengertian? Buku Pajak dan Komunikasi, Cerita dari Lapangan adalah jawabannya.

Menyadari betapa komunikasi dengan para pemangku kepentingan—utamanya wajib pajak—teramat penting dan dapat membangun citra positif Direktorat Jenderal Pajak (DJP) di mata masyarakat, Kepala Kantor Wilayah DJP Jakarta Khusus Irawan meluncurkan secara resmi buku itu di sela-sela rapat koordinasi kantor pelayanan pajak se-kantor Wilayah DJP Jakarta Khusus di Sentul, Bogor pada Selasa, 10 Desember 2024.

Continue reading Review Buku: Pajak dan Komunikasi, Cerita dari Lapangan