SELALU ADA JALAN ANDA BISA KAYA, KAYA YANG BAHAGIA


SELALU ADA JALAN ANDA BISA KAYA, KAYA YANG BAHAGIA

 


 

Sebentar lagi, di bulan Mei ini, kita akan mendapat rezeki yang banyak Insya Allah. Tapi sejatinya, setiap hari kita pun mendapatkan rezeki. Rezeki yang telah ditentukan Allah. Dari rezeki itu sebagiannya dibelanjakan untuk memenuhi kebutuhan jasad kita. Sebagiannya ditabung untuk persiapan masa depan. Sebagiannya lagi dibelanjakan untuk membeli perhiasan dunia. Kita senang dengan perhiasan. Itu manusiawi. Sejak zaman purba pun manusia senang dengan perhiasan. Saat ini di dunia yang serba materialistis perhiasan itu menjelma sedemikian rupa: harta tak bergerak, gadget, emas berlian, logam mulia, mobil, dan masih banyak lagi yang lainnya. Dengan perhiasan itu manusia menjadi senang walau tidak mesti berakhir bahagia.

Dalam benak kita perhiasan itu terkungkung pada nilai kebendaan. Hanya bisa diraih dan dimiliki oleh orang-orang yang berpunya. Padahal tidak. Perhiasan bisa dimiliki oleh siapa saja manusia di muka bumi ini. Sekali pun miskin total. Tapi perhiasan itu tidak berwujud “benda yang bisa dinilai dengan uang” sebagaimana kita ketahui selama ini. Namun demikian sudah dipastikan akan berujung pada bahagia. Tak hanya di dunia melainkan di akhirat pula. Karena seorang yang beriman adalah visioner maka apa yang dilakukannya di dunia adalah untuk tujuan akhiratnya.

Bukankah anak-anak adalah perhiasan dunia sebagaimana Allah telah sebutkan dalam kitabNya? Anak-anak yang membuat hidup kita semakin hidup dengan segala pernak-pernik kewajiban mendidik mereka. Walau di lain ayatnya Allah menyebutkan pula bahwa anak-anak akan menjadi cobaan dalam kehidupan. Yang akan membuat lalai dalam ketaatan kepada Allah. Tapi marilah untuk senantiasa optimis, bahwa kita bisa menjadikan anak-anak kita anak-anak terbaik dalam zamannya. Generasi yang akan membawa umat ini kepada kejayaannya. Tapi wahai Kakanda, bagaimana dengan kami yang tidak punya anak ini?

Semoga Allah menakdirkan Adinda untuk mempunyai anak yang disebut Ibnu ‘Abbas ra sebagai keturunan yang selalu mengerjakan ketaatan, sehingga dengan ketaatannya sang anak mampu membahagiakan Adinda sebagai orang tuanya di dunia dan akhirat. Tapi jikalau Allah belum menakdirkan anak pada Adinda, aih, bukankah istri Adinda atau Adinda sendiri adalah wanita saleh? Bukankah dengan demikian itu adalah sebaik-baik perhiasan di dunia? Berbahagialah.

Wahai Kakanda, lalu bagaimana dengan kami yang sampai saat ini belum Allah takdirkan untuk mempunyai pasangan? Kakanda cuma bisa menjawab menikahlah segera. Ikhtiar dan berdoalah. Jangan pula Adinda khawatir tidak mempunyai perhiasan yang membuatmu bahagia.

Suatu ketika Abdullah bin Abu Quhafah, yang biasa dikenal dengan nama Abu Bakar Ashshidiq ra pernah berkata: “Ada delapan perkara yang merupakan perhiasan bagi delapan perkara yang lain, yaitu:

  1. memelihara diri dari meminta-meminta merupakan perhiasan bagi kefakiran;
  2. bersyukur kepada Allah merupakan perhiasan bagi nikmat;
  3. sabar adalah perhiasan bagi musibah;
  4. tawadhu’ adalah perhiasan bagi (kemuliaan) nasab;
  5. santun adalah perhiasan bagi ilmu;
  6. rendah hati adalah perhiasan bagi seorang pelajar;
  7. tidak menyebut-nyebut pemberian merupakan perhiasan bagi kebaikan;
  8. khusu’ adalah perhiasan bagi shalat.”

     

Semuanya adalah perhiasan. Perhiasan yang membahagiakan. Bukankah semuanya itu adalah akhlak Baginda Nabi Muhammad saw? Para sahabat menemukan oase kebahagiaan dengan mengikuti Baginda, pemimpin mereka, pemimpin umat, pemimpin kita. Itulah perhiasan tak ternilai yang membuat kita kaya dan membahagiakan. Kekayaan yang sebenarnya ialah kekayaan jiwa. Kita, Kakanda dan Adinda, bisa mendapatkannya. Sekarang ini. Tanpa menunggu bulan Mei.

 

***

 

Riza Almanfaluthi

Ditulis untuk Situs Masjid Shalahuddin

27 April 2014

 

Catatan:

  1. Harta dan anak-anak adalah perhiasan bisa dilihat pada AlKahfi ayat 46;
  2. Harta dan anak-anak adalah cobaan bisa dilihat di At Taghabun ayat 15;
  3. Dari Abu Abdullah bin ‘Amr Radhiyallahu ‘Anhuma bahwa Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,”Dunia ini adalah perhiasan/kesenangan dan sebaik-baik perhiasan/kesenangan dunia adalah wanita solehah”(HR. Muslim: 3649,Nasai,Ibnu Majah)
  4. Perkataan Abu Bakar Ashshidiq ra bisa dilihat dalam buku Nashoihul Ibad: Nasihat-nasihat untuk Para Hamba;
  5. Yang dinamakan kekayaan bukanlah banyaknya harta-benda tetapi kekayaan yang sebenarnya ialah kekayaan jiwa (hati). HR. Abu Yu’la.

 

Gambar diambil dari

Tinggalkan Komentar:

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.