tabal di jeruji
**
aku lapar
pada bayang -bayangmu
di jendela bus
di sepanjang perjalanan pulangmu
aku lapar
pada kantuk yang menusuk
matamu
hingga kau terantuk-antuk
dengan relavitas einstein
yang menggoda tabir memori:
lama
dan aku lapar
menjadi panorama
menjadi pepohonan
menjadi danau
menjadi sungai
menjadi rumah-rumah
menjadi gedung-gedung
menjadi tiang-tiang listrik
menjadi papan-papan reklame
menjadi lampu merah, kuning, dan hijau
menjadi penunjuk jalan
menjadi lampu penerang
menjadi gelap
menjadi mural-mural
menjadi toko-toko
menjadi layar-layar penutup warung
menjadi pemulung
menjadi mobil dan motor
menjadi pengasong
menjadi pengamen
menjadi slogan-slogan kampanye
menjadi bendera-bendera usang dan lapuk
menjadi apa saja yang kau lihat
di balik jendela
inilah tabal di jeruji sepi
pada lapar yang melangit
***
Riza Almanfaluthi
dedaunan di ranting cemara
malam-malam ramai
10.18 03 Juni 2011