bulan yang kita lihat sama
di sana ataupun di sini
bulan yang ada
ya itu-itu saja
sama tak beda
tapi ruang batin kita
masing-masing
yang membuatnya berbeda
pada detik yang lari
kita pura-pura terpukau
pada indahnya sabit
yang melubangi langit
dengan terangnya
padahal kita sama-sama
ingin berenang pada
telaga hati masing-masing
sedalam mana dasarnya
sesejuk apa rasanya
lalu kita sama-sama terkejut
tak ada tempat untuk kita
tapi kita abai
karena bulan yang kita lihat sama
sama-sama indahnya
maka pada detik
yang kembali datang
kita berjarak
kita berruang
sampai kapan?
sampai mana?
jawabmu:
di titik yang berhenti
di ujung kalimat
besok
ya besok
kita masih melihat bulan yang sama
***
riza almanfaluthi
dedaunan di ranting cemara
pada kamar depan dengan dua pewaris
22.43
10 Februari 2011