SECENTIL PROFIL DAN SESANGAR JANGKAR


SECENTIL PROFIL DAN SESANGAR JANGKAR

Saya baru saja mendudukkan diri pada bangku besi depan loket Stasiun Citayam saat HP made in China itu rada-rada bergetar. Tanda pesan pendek masuk. Perasaan saya HP itu bergetar, karena senyatanya saya tak tahu apakah HP itu bergetar atau tidak. Baik dalam profil biasa ataupun rapat, HP itu benar-benar tak bisa bunyi ataupun goyang seperti penyanyi dangdut.

Selain tombolnya juga sudah banyak yang koit dan beaksesoriskan gelang karet untuk menahan casing belakangnya tidak copot. Tak mengapalah yang penting masih bisa dipakai. Walaupun ini sering membuat jengkel para kolega saat mengontak saya karena jarang diangkat. Ya, bagaimana akan diangkat kalau saya tidak tahu ada tanda-tanda sinyal masuk.

Ngomong-ngomong ini bicara masalah HP atau bicara apa? Ya sudahlah kita tinggalkan dulu barang buatan China yang anak SD juga sudah pada tahu kualitasnya seberapa. Kembali pada pesan pendek itu. Ini dari teman. Ngapain juga petang-petang begini dia kirim sms terkecuali pesan penting tentunya.

“Barokallah…Anda pindah jadi Penelaah Keberatan di Direktorat Keberatan dan Banding.”

Kali ini saya tidak begitu emosional. Kali ini biasa-biasa saja. Kali ini memang sering banjir. Nah loh apa hubungannya kali (sungai) dengan banjir? … Enggak, sebenarnya ini dikarenakan saya sudah siap mental untuk ditempatkan di mana saja. Jadi Account Representative di kantor pajak lain—berkasta apapun, pratama, madya, khusus, LTO—ataupun jadi pelaksana lagi, sekarang saya siap-siap saja.

Mental ini sudah saya siapkan sejak saya mendawamkan doa-doa yang pernah saya tulis di tulisan saya terdahulu (baca do’a mutasi). Apalagi pada saat bulan ramadhan, doa itu saya panjatkan betul. Agar Yang Diatas Sana memberikan keberkahan di mana pun saya berada. Dan saya yakin betul apapun yang diberikan Allah adalah tempat yang terbaik buat saya.

Keyakinan itu mewujud. Dan saya harap ini adalah berkah ramadhan. Ya, mulai mewujud, saat siang ini saya tiba di kantor baru untuk melapor. Ternyata keluar dari lift, ujug-ujug, tak jauh dengan sepelemparan batu, masjid bagus itu tampak di depan mata. Dekat banget. Hal yang patut disyukuri seperti syukurnya kita saat bangun tidur ternyata kita masih bisa bernafas. Itu pertama.

Kedua, masalah transportasi. Syukurnya masih bisa dijangkau dengan kereta rel listrik yang Oktober ini tarifnya mulai naik—alasannya biasa karena TDL naik. Bisa dari stasiun Gondangdia ataupun dari Stasiun Sudirman. Kalau dari stasiun pertama maka kudu mencari tandeman agar bisa mengirit ongkos naik taksi ke Kantor Pusat. Yang kedua lebih irit, cuma dengan selembaran uang dua ribuan.

Ohya bicara masalah lift, naik lift itu ternyata enak juga yah…Maklum sudah dari tahun 2004 saya mencoba tidak naik lift untuk menuju ruangan saya. Saya selalu naik tangga. Alhamdulillah bisa komitmen. Saya niatkan untuk olahraga memang. Walaupun cuma empat lantai. Efeknya bisa sekaligus hapal berapa jumlah anak tangga kantor dari lantai 1 sampai lantai 4.

Sekarang di kantor baru, ruangan saya berada di lantai 18. Pfhffff…kalau naik tangga kayaknya gempor juga. Akan saya coba dulu sekali-kali naik tangga 18 lantai. Gimana rasanya yah? Ada berapa anak tangga? Silakan, sekarang ini Anda bisa memiringkan jari telunjuk Anda di jidat Anda melihat saya.

Setelah pesan pendek pertama, lalu disusul yang kedua, ketiga, keempat dan seterusnya. Selanjutnya ada yang menelepon saya. Terimakasih kepada semuanya yang telah memberikan selamat dan mengingatkan amanah baru yang akan saya emban.

Terus terang saja ini adalah pekerjaan baru yang dari dulu memang saya tidak inginkan. Penelaah Keberatan gitu loh…Selalu dikejar deadline dan tekanan. Tapi lagi-lagi saat ini saya begitu lega dan legowo menerima semuanya. Sudah saya bilang di awal kalau saya siap di mana pun. Tidak masalah. Saya songsong dengan senang hati. Ini tantangan baru bagi saya bekerja di tempat Gayus dulu pernah bekerja. Ini awal yang baru.

Pekerjaan yang belum familiar? Ya… tinggal belajar saja. Dan kalau masalah belajar, saya jadi teringat perkataan Maryamah binti Zamzami dalam Cinta di Dalam Gelas, “Berikan aku sesuatu yang paling sulit, aku akan belajar.” Tak ada yang bisa melawan kekuatan belajar, hatta sebuah ketidakmungkinan.

Well, setelah hampir 13 tahun lamanya di Kalibata, saatnya saya meninggalkannya. Meninggalkan speaker kantor untuk do’a di setiap pagi. Meninggalkan bau apek karpet masjid yang sering dijadikan tempat tidur siang. Meninggalkan bebek-bebek sedap Broer setiap selasa dan jum’atnya. Meninggalkan teduh dan rimbunnya pepohonan. Meninggalkan profil yang centil dan jangkarnya yang sangar itu… secentil dan sesangar itukah? J

Tentu dengan banyak memori yang melekat di otak. Selasa pekan depan adalah yang terakhir berada di sana. Insya Allah…

***

riza almanfaluthi

dedaunan di ranting cemara

22.00 23 September 2010

saat malam menjerat dingin dengan kesunyiannya

 

thanks to: yayat, mbak dewi wiwik, mbak listya, mbak titi sugiarti, bu mona junita nasution, masker, dedi murahman, mas ervan, mas suyanto, mbak eldes, mbak dewi damayanti, semua penghuni terakhir pk2 kpp pma empat, pk1-nya juga, pk3-nya juga, pk4-nya juga, pak setiyono, atik faizah…dan teman-teman yang telah berkirim kata via facebook, email, gtalk, partychapp yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu namun tapa mengurangi rasa hormat saya. Semoga Allah memberikan yang terbaik kepada Anda semua.

MARTABAK BUAT BAPAK POLISI


MARTABAK BUAT BAPAK POLISI
Oleh: Riza Almanfaluthi

Artikel ini menjadi artikel terpilih bersama 29 artikel lainnya oleh Lembaran Kehidupan, sehingga dengan demikian karena hak miliknya telah menjadi milik situs tersebut, maka saya tidak menampilkan isi artikel di blog saya ini. Tapi saya akan tampilkan satu paragraf saja, berikut cv saya yang dikirim ke lomba tersebut.

***
Selamat Pagi Pak Polantas, semoga pagi ini adalah pagi yang indah untuk dinikmati Bapak di tengah deru mesin kendaraan dan tentunya kepulan asap hitam yang keluar dari knalpot mobil angkutan umum. Semoga pagi ini pula adalah pagi yang penuh semangat untuk menjalankan tugas mulia Bapak, mengatur lalu lintas dan melayani masyarakat dengan sebaik-baiknya. Semoga pagi ini pun adalah pagi yang penuh kebahagiaan karena anak dan istri di rumah baik-baik dan sehat-sehat saja, cukup makan dan cukup pendidikan.

***

BIODATA SINGKAT

Nama : Riza Almanfaluthi, S.Sos. MM
Tempat/tanggal lahir : Jatibarang, 24 Juli 1976
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status : Menikah dengan satu istri dua anak
Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil
NIP : 060089098
Pangkat/Gol. Ruang : Penata Muda/IIIa
Jabatan : Account Representative
Alamat Kantor : Kantor Pelayanan Pajak Penanaman Modal Asing Empat
Jalan Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan
12750
Alamat Rumah : Komplek Puri Bojong Lestari Blok
Alamat email : almanfaluthi at gmail.com
riza.almanfaluthi at pajak.go.id
URL : https://dirantingcemara.wordpress.com

Riwayat Pendidikan:
– Sekolah Dasar Negeri Pendowo V (lulus tahun 1988);
– Sekolah Menengah Pertama Negeri I Jatibarang (lulus tahun 1991);
– Sekolah Menengah Atas Negeri Palimanan (lulus tahun 1994);
– Program Diploma Keuangan Spesialisasi Perpajakan, Badan Pendidikan dan Latihan
Keuangan, Departemen Keuangan (lulus tahun 1997);
– Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi – Lembaga Adminsitrasi Negara Republik Indonesia (STIA LAN RI) Jurusan Administrasi Bisnis (lulus tahun 2002);
– Program Pascasarjana Magister Manajemen Universitas Bhayangkara Jakarta Raya (lulus tahun 2007).

RIWAYAT TANPA CELA


Jangan pernah menemukan aib dan kesalahan diri saya pada tulisan kali ini. Yang engkau akan temukan adalah keistimewaan, prestasi dan penghargaan saya. Yah, wajar saja namanya juga riwayat hidup dari sebuah karya tulis. Padahal begitu banyak aib dan kesalahan pada diri yang rentan ini, tapi memang Allah sengaja telah menutupi semuanya itu dari pandangan orang lain.
Tinggal bagaimana saya bisa mempertahankan status di bawah perlindungan itu sampai di hari hisab nanti. Karena Allah akan mempertontonkan aib hamba-Nya yang tidak bisa menahan diri dari mempertunjukkan aib orang lain kepada khalayak yang lebih ramai.
So, terima sajalah orang ganteng ini mempertunjukkan riwayatnya. Tetapi sebelumnya saya kudu mempertunjukkan dalilnya kepada Anda semua. Kenapa riwayat hidup ini isinya cuma pujian belaka.
Riduwan (2004) pernah menulis:
Riwayat hidup dibuat secara padat dan hanya menyampaikan hal-hal yang relevan dengan kegiatan ilmiah, tidak semua informasi tentang yang bersangkutan dimuat. Isinya berupa: nama lengkap, tempat tanggal lahir, riwayat pendidikan, riwayat pekerjaan, dan jabatan (bila telah bekerja); prestasi-prestasi yang pernah dicapai dan karya ilmiah (publikasi) yang telah dihasilkan atau diterbitkan. Riwayat hidup dapat dibuat dengan gaya butir perbutir atau gaya esai yang padat.
Nah loh, betulkan? Riwayat hidup ini terpampang tanpa dosa yang ada hanya prestasi ilmiah, prestasi dunia. Prestasi akhirat? Cukup Dia saja yang tahu. Kalau semua orang tahu, ujian keihlasan akan datang membadai dan jika tiada tertahankan akan mencerabut semua imbalan kebaikan itu dan menjadi sia-sia, nihil. Orang pajak kiranya sudah memahami rasanya melihat kenihilan SPT. Empet…orang kaya kok gak mau bayar pajak.
Sekali lagi, terima sajalah orang ganteng ini memaparkan hidupnya kepada Anda semua. Anda muak dan mau muntah? Muntah saja sana, soalnya saya sudah muntah duluan sedari tadi. (He…he…he…).

RIWAYAT HIDUP

Riza Almanfaluthi, S.Sos., lahir di Jatibarang, Indramayu, Jawa Barat, tanggal 24 Juli 1976. Pendidikan mulai Sekolah Dasar Negeri Pendowo V (1988), Sekolah Menengah Pertama Negeri I Jatibarang (1991), Sekolah Menengah Atas Negeri Palimanan (1994), kemudian menempuh pendidikan di perguruan tinggi kedinasan Program Diploma Keuangan Spesialisasi Perpajakan, Badan Pendidikan dan Latihan Keuangan, Departemen Keuangan selama tiga tahun. Dan setelah lulus di tahun 1997 langsung ditempatkan di Jakarta, tepatnya di Kantor Pelayanan Perpajakan Penanaman Modal Asing (KPP PMA) Tiga.
Tahun 1999 di kantor tersebut terpilih sebagai salah satu karyawan teladan. Dengan hobi membaca dan menulisnya, pernah memenangkan perlombaan menulis untuk menyambut bulan ramadhan yang diselenggarakan oleh Masjid Perkantoran di komplek pajak Kalibata. Sempat tulisannya dimuat di Berita Pajak, media komunikasi untuk para pegawai dan praktisi perpajakan.
Agar kemampuan menulisnya tetap terasah, selain mengajar di berbagai tempat kursus pajak, secara kontinyu mengasuh sebuah blog pribadi di intranet yang terpublikasikan ke seluruh kantor perpajakan di Indonesia. Sampai saat ini tulisannya sudah mencapai 240 artikel yang merupakan karya pribadi di dalam blog tersebut.
Pada tahun 2000 melanjutkan kuliah di sekolah kedinasan khusus untuk Pegawai Negeri Sipil, pegawai Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah yaitu Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi – Lembaga Adminsitrasi Negara Republik Indonesia (STIA LAN RI) dengan mengambil program studi Manajemen Ekonomi Publik.
Lulus tahun 2002 setelah menyelesaikan tugas akhir berupa skripsi dengan judul: Kajian Terhadap Penatausahaan Surat Pemberitahuan Masa Pajak Penghasilan Final Pada Kantor Pelayanan Pajak Penanaman Modal Asing Tiga, dan memperoleh predikat cumlaude setelah dapat mempertahankan karya ilmiah tersebut di hadapan sidang yudisium.
Mendapat kenaikan pangkat yang dipercepat setelah lulus Ujian Penyesuaian Kenaikan Pangkat V yang diselenggarakan oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Departemen Keuangan Republik Indonesia di tahun 2003.
Dan setelah melewati seleksi pegawai untuk ditempatkan di lingkungan kantor Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dengan sistem administrasi moderen, pada tahun 2004 diangkat sebagai Account Representative Wajib Pajak Pertambangan Emas di KPP PMA Tiga, sebuah jabatan baru di struktur organisasi DJP dalam rangka kerja nyata pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Dengan menduduki jabatan baru tersebut mengakhiri jabatan yang selama ini dipegang yakni sebagai Juru Sita Pajak Negara, sebuah profesi yang didapat dengan mengikuti pendidikan dan pelatihan (diklat) teknis substantif selama 95 jam pelajaran dan lulus dengan menduduki rangking pertama pada angkatan diklat tersebut.
Setelah 8 tahun 7 bulan dan 7 hari berada di KPP PMA Tiga, pada Juli 2006 pindah tugas ke KPP PMA Empat tetap sebagai Account Representative dan membina Wajib Pajak Penanaman Modal Asing Industri Alas Kaki.
Aktivitas lainnya yang ditekuni saat ini adalah sebagai moderator sebuah forum diskusi sebuah situs Islam di Intranet dan dalam proses penyusunan ebook artikel pribadi yang akan dipublikasikan secara gratis di dunia maya kepada siapa saja yang berminat.
*****

Supaya saya tidak dianggap asal ”njeplak” ini dia maraji’nya:
Riduwan. (2004). Metode & Teknik Menyusun Tesis, Cetakan Kedua. Bandung: Alfabeta, cv.

riza almanfaluthi
dedaunan di ranting cemara
09:37 21 Januari 2007