jingga
sore ini tak ada jingga
yang ingin kau peluk
sampai bintang bertemu hujan
lalu kau menulis langit
dengan pena lidahmu:
jingga itu adalah aku
bintang itu adalah kau
hujan itu adalah kita
usailah sudah deretan pesan yang dibawa burung
dan kau bawa pulang nanti
sembari mengharap detik arloji berhenti
sampai kau puas menikmati sunyi
kita bersama melihat langit
di atas bukit
masing-masing memeluk lutut
lalu kita temukan kembali dia
aku berbisik padamu: peluk erat jingga itu.
setelahnya kubungkus jingga
dan kutaruh di langit-langit rumah
tak perlu kau ke atas bukit lagi
aku cukup melihatmu bahagia
dari jauh…
***
riza almanfaluthi
dedaunan di ranting cemara
citayam sore tanpa jingga, 18.08
30 Januari 2011