Tajamkanlah Ingatanku


Stasiun Jurangmangu dilihat dari atas jalan layang.

 

Masih di dalam KRL yang menuju Stasiun Jurangmangu itu, saya mengeluarkan peranti dengar (earphone) untuk bersiap-siap mengikuti rapat maya. Waktu di ponsel sudah menunjukkan pukul 18.55 WIB.

Turun dari KRL di Stasiun Jurangmangu, saya sudah masuk di ruang Zoom. Masih belum dimulai. Saya harus segera sampai di rumah supaya lebih nyaman mengikuti rapat. Saya pun memesan ojek daring. Cepat-cepat melangkah ke titik temu tempat pengandar (driver) ojek daring itu sudah menunggu.

Lima belas menit kemudian saya sampai di rumah dengan rapat yang sudah dimulai. Di garasi, tidak ada motor. Ini berarti Umminya Kinan masih di kampus.

“Ummi belum pulang?” tanya saya kepada Mas Haqi sambil mengeluarkan dan menyalakan laptop di ruang depan. Saya mau memindahkan keikutsertaan rapat saya dari ponsel ke laptop.

“Sudah pulang. Tuh lagi masak,” kata Mas Haqi.

Sembari mengikuti rapat dengan saksama, saya melihat ia sedang di dapur. “Mi, kok motor enggak ada yah?” tanya saya.

“Masak sih?” dia balik bertanya.

Saya kaget. “Iya bener. Enggak ada,” tukas saya sambil berpikir yang macam-macam. “Kinan. Coba cek di depan. Motor enggak ada, kan?”

“Iya, enggak ada, Mi,” jawab Kinan.

Jawaban Umminya Kinan yang membuatku terperenyak, “Loh bukannya tadi pagi Abi yang membawa motor ke Stasiun Jurangmangu?”

Di sanalah kemudian saya sadar. Sewaktu turun dari KRL itu bukannya saya mengambil motor di tempat parkiran Stasiun Jurangmangu, malah saya memesan ojek daring.

Yassalaaaaaam ….” Tepuk jidat. Motornya ternyata ketinggalan di sana. Sudah untuk kedua kalinya.

Allah Robb-ku, tajamkanlah ingatanku dan senantiasa berikanlah kepadaku petunjuk.

 

***
Riza Almanfaluthi
21 Juni 2023

Tinggalkan Komentar:

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.