
Berulang kali saya dihubungi oleh CEO Maghza Pustaka Mas Iqbal Dawami untuk memastikan kapan penerbitan buku di tahun 2024 ini.
Berulang kali juga saya bilang ketidaksiapan saya. Terkait membereskan naskah kotor saya. Ketika naskah sudah siap pun, saya masih tak menyanggupi untuk segera menerbitkannya. Bahkan ketika buku sudah siap edar pun sama. Saya tunda peluncurannya karena satu dan lain hal.
Banyak sekali sesuatu di luar itu yang butuh fokus saya. Utamanya tentu pekerjaan di kantor baru itu. Barulah di minggu kedua di bulan Agustus ini, ketika tugas terakhir yang diamanahkan kepada saya selesai, saya baru bisa memikirkan ini.
Dan tahu tidak ….
Hari ini, Ahad, 11 Agustus 2024, Koran Tempo menyajikan artikel dengan judul Sastra Cetak Bertahan dari Maraknya Ruang Digital.
Saya mengutip paragraf pertama artikel tersebut:
“Awan gelap tengah menggelayuti dunia buku sastra cetak Indonesia. Buku sastra cetak mengalami kemerosotan penjualan dalam beberapa tahun terakhir. Menukil data Ikatan Penerbit Indonesia atau Ikapi, penjualan buku baru dari jaringan toko buku terbesar Indonesia, Gramedia, pada 2017 masih ada 15 ribu judul baru yang dijual. Pada 2018 dan 2019, jumlah judul buku baru yang dijual turun tipis menjadi 14 ribu dan 13 ribu.”
Namun, buat saya satu tambahan lagi selain pajak: soal inflasi.
Buku dapat dipesan melalui tautan berikut: https://linktr.ee/rizaalmanfaluthi
Salah satu hal yang mengusik penulis dan penerbit buku adalah inflasi. Inflasi nyata adanya di dunia literasi. Orang sinting mana yang mau menerbitkan buku di zaman ini, di tengah segala apa saja naik? Barangkali ketika ekosistemnya semua mendukung, generasi Z dan Alpha menjadi mayoritas kelas menengah, buku akan diterbitkan secara eletronik.
Kali ini, menjelang peringatan hari ulang tahun ke-79 Republik Indonesia, buku nonfiksi Matanya Bukan Mata Medusa, 41 Life Hacks Menyintas di Negeri Orang terbit meningkahi inflasi dan segala keterbatasan. Bismillaah.
Berikut sinopsisnya:
Waktu itu senja, di sebuah warung kecil di tepian pantai yang berada di atas teluk berair tenang. Perempuan seperti bulan dan berjilbab rapat itu—yang duduk di bangku sebelah kami–bangkit menuju belakang warung dan tak lama kemudian ia sudah berkaus putih, bercelana pendek merah, tanpa jilbab yang terbang entah ke mana, memperlihatkan pendek rambutnya, lalu bersalto menceburkan dirinya ke laut.
Cerita di atas menjadi salah satu fragmen dalam buku Matanya Bukan Mata Medusa, 41 Life Hacks Menyintas di Negeri Orang.
Buku yang menawarkan 41 trik kehidupan yang praktis dan inspiratif, dibalut dalam cerita dan diambil dari pengalaman nyata penulis selama di negeri orang. Temukan cara berdamai dengan waktu, menjalani hidup di tanah perantauan, dan meraih kebaikan yang tak terduga.
Trik-trik itu sebenarnya ada di sekitar kita, dekat sekali, sering tak terlihat namun sangat berharga. Buku ini akan membuka mata bahwa trik kehidupan adalah cara pandang dan pendekatan yang bisa mengubah hidup. Temukan rahasia untuk hidup lebih baik dan lebih bijak, di mana pun berada.
- Jenis buku: Nonfiksi
- Kategori: Pengembangan Diri, Cerita Perjalanan
- Penerbit: Maghza Pustaka
- Tahun terbit: 2024
- Cetakan: Pertama, Agustus 2024
- ISBN: 978-623-5286-57-0
- Jumlah hal.: xii + 260 halaman
- Dimensi buku: 14 cm x 20,5 cm
- Kover: Softcover
- Harga Normal: Rp95.000,- (di luar ongkos kirim)
- Tersedia paket bundel dengan harga yang lebih hemat lagi.
Cermin pengetahuan ini dapat diperoleh di https://linktr.ee/rizaalmanfaluthi

Bagikan Tulisan Ini Jika Bermanfaat: