Ketika Arus Media Sosial Membentuk Persepsi Remaja Tentang Dana Negara


Oleh: Khansa Humaira Dyfka

Beberapa bulan lalu, salah satu teman saya membuat unggahan di X yang mengungkapkan kekecewaannya terhadap kecurangan seorang peserta didik dalam sistem seleksi salah satu beasiswa pemerintah yang menjadi jembatan bagi anak-anak bangsa untuk menempuh pendidikan di luar negeri.

Persyaratan beasiswa itu cenderung sederhana, kami hanya diminta untuk menuliskan gaji orang tua dan memberikan Letter of Acceptance dari kampus yang kami daftar. Masalahnya, teman saya menemukan seseorang yang memanipulasi gaji orang tuanya agar diterima oleh pihak beasiswa. Fakta tersebut membuat teman saya sekaligus beberapa orang yang mengenalnya sedikit geram, apalagi saat tahu kalau dia berasal dari keluarga yang bisa dibilang sangat mampu secara ekonomi. Unggahannya menarik perhatian teman-teman sebaya saya, terutama mereka yang tidak lolos seleksi dan harus merelakan mimpi untuk ke luar negeri.

Baca Lebih Lanjut